PTPN berpatokan terhadap harga internasional MDEX Malaysia, pasar fisik Rotterdam.
5.3 Analisis Struktur Pasar CPO
Dalam banyak penelitian mengenai tataniaga CPO disebutkan bahwa struktur pasar CPO cenderung mendekati bentuk pasar bersaing competitive
market, dimana dalam satu wilayah pasar terdapat banyak penjual dan banyak pembeli. KPB PTPN sendiri menjual sebagian besar produk CPOnya kepada
pabrikan dalam negeri untuk mengutamakan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sisanya baru diekspor ke negara-negara seperti: Uni Eropa, India, China,
Malaysia, Singapura, dlll. Mengingat sasaran utama penjualan CPO PTPN adalah konsumen dalam negeri maka penelitian ini akan lebih difokuskan untuk
membahas pemasaran CPO lokal dibanding CPO ekspor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur pasar pada pelaksanaan
tender CPO domestik lokal dilaksanakan setiap hari senin hingga jumat pada pukul 15.00 WIB sampai dengan selesai. Pelaksanaan tender dihadiri oleh panitia
tender pihak KPB PTPN yang terdiri dari Kepala Bagian Penjualan Sawit, Kepala Bagian Analisa dan Informasi Pasar AIP, Kepala Urusan Penjualan
Sawit, Kepala Urusan Pengapalan Sawit, Kepala Urusan Analisa Sawit serta para peserta tender processor. Namun peserta tender biasanya hanya diwakili oleh
utusan perusahaan misalnya karyawan perusahaan, dll mengingat letak perusahaan yang tidak semuanya berada di Jakarta atau berada jauh dari kantor KPB PTPN.
Bentuk pemasaran CPO di KPB PTPN adalah tender, dimana diawali dengan penawaran jumlah CPO oleh KPB PTPN berdasarkan PTPN yang ada lalu
para peserta tender processor yang berminat akan melakukan penawaran harga sesuai dengan informasi yang mereka miliki hingga tercapainya harga tertinggi.
KPB PTPN akan menerima penawaran harga tertinggi tersebut bila berada di atas harga ancar-ancar Price Idea yang telah ditetapkan di awal tender oleh KPB
PTPN atau minimal sama dengan harga ancar-ancar Price Idea tersebut. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa CPO telah terjual kepada pembeli tersebut. Sekedar
mengingatkan bahwa tidak semua PTPN PTPN I – PTPN XIV merupakan
penghasil CPO. PTPN yang menghasilkan CPO antara lain PTPN I - PTPN VIII, PTPN XIII dan PTPN XIV. Oleh sebab itu ada 10 sepuluh produsen CPO yang
ada di KPB PTPN. Selain itu pembeli untuk CPO lokal yang terdaftar di KPB PTPN berjumlah sekitar 50 perusahaan dengan pelanggan utama seperti: Astra
Agro Lestari, Musim Mas, Multi Nabati Asahan, PT Bukit Kapur Reksa, Permata Hijau Sawit, SMART Tbk, Wilmar Nabati Indonesia, Nagamas Palmoil Lestari,
Bina Karya Prima, Darmex Oil Fats, Pelita Agung Agrindustri, Inti Benua Perkasatama, Sinar Alam Permai, Palm Mas Asri, Tunas Baru Lampung, Pacific
Palmindo Industri, Indokarya Internusa, dll. Sedangkan pelanggan utama untuk CPO ekspor antara lain Uni Eropa Wilmar, ISISA, Safic Alcan, India Protea,
China Wilmar, Malaysia, Singapura Gladale Ltd, Wilmar, dll. Sementara itu, produk CPO yang digunakan sejenis homogen yang
memiliki kualitas seragam dan telah terstandar di seluruh Indonesia SNI seperti yang telah tersaji seperti di Tabel 7. Selain itu, informasi beredar secara sempurna
dimana pergerakan harga CPO selalu dipantau setiap saat Real Time baik oleh pihak KPB PTPN maupun oleh pihak pembeli. KPB sendiri mendapatkan
informasi secara real time dan periodik. Pengumpulan informasi pasar ini dilakukan oleh Urusan Informasi Pasar dengan cara:
1. Berlangganan, yaitu: Online real time sumber: kantor berita dunia Reuters, Dow Jones
Newswires On line periodik sumber: Oil World
Cetakan sumber: Oil World, buletin komoditi, majalah, koran,dll 2. Pemberian cuma-cuma dari lembaga terkait buletin, majalah, dll
3. Pencarian data cuma-cuma via internet data, berita, artikel, dll yang bersumber dari: Bursa Berjangka Malaysia MDEX, pasar fisik
Rotterdam, Market Journal, perbankan menyangkut pergerakan kursnilai tukar mata uang, dll.
Selain itu produsen PTPN dapat dengan mudah memperoleh informasi dari produsen lainnya, begitu pula dengan para pembelinya. Oleh sebab itu setiap
pembeli dan penjual PTPN adalah penerima harga dimana pergerakan harga sangat bergantung pada harga CPO internasional MDEX Malaysia dan pasar fisik
Rotterdam, kursnilai tukar rupiah, serta harga-harga minyak nabati dunia sebagai substitusinya
pasar minyak
kedelai USACBOT,
ArgentinaGBRA, BrazilSYBV, IndiaNBTI, ChinaDCE, pasar minyak kelapa Filipina, dll. Di
samping itu KPB PTPN juga menerima produsen CPO lain yang ingin bergabung untuk menjual produknya melalui tender di KPB PTPN.
Dari penjelasan di atas, maka dapat saya simpulkan bahwa struktur pasar pada pelaksanaan tender CPO lokal di Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan
Nusantara KPB PTPN mengarah ke bentuk pasar bersaing competitive market.
Begitu pula dengan pelaksanaan tender untuk CPO ekspor yang dilaksanakan sebulan sekali pada minggu pertama.
5.4 Analisis Perilaku Pasar