Analisis Indeks Keterpaduan Pasar

turun. Nilai fleksibilitas transmisi harga yang mendekati satu 1 menunjukkan kelembagaan tataniaga mentransmisikan harga secara baik sehingga kelembagaan tersebut dapat dikatakan efisien.

3.4.1.6 Analisis Indeks Keterpaduan Pasar

Keterpaduan pasar adalah sampai seberapa jauh pembentukan harga suatu komoditas pada suatu tingkat lembaga tataniaga atau pasar dipengaruhi oleh tingkat lembaga tataniaga atau pasar lainnya. Untuk mengetahui tingkat keterpaduan pasar CPO antara tingkat atau level lembaga tataniaga ke-i dengan tingkat lembaga tataniaga lainnya, dianalisis secara statistik menggunakan model Indeks of Market Connection IMC dengan pendekatan model Autoregressive Distribution Lag, yang dikembangkan oleh Ravallion 1986 yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Heytens 1986 dalam Arifianto 2007. Analisis indeks keterpaduan pasar digunakan untuk melihat efisiensi harga tataniaga CPO. Model ekonometrika Autoregressive Distribution Lag diduga dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa Ordinary Least SquareOLS, sebagai berikut: P it = b 1 P it −1 + b 2 P jt − P jt −1 + b 3 P jt −1 + e t ............. 3 Dimana: P it = Harga CPO di pasar pengikut bulan ke-t Rpkg P it-1 = Lag harga CPO di pasar pengikut pada bulan ke-t Rpkg P jt = Harga CPO di pasar acuan pada bulan ke-t Rpkg P jt-1 = Lag harga CPO di pasar acuan pada bulan ke-t Rpkg b i = Parameter estimasi b i = 1,2,3 e t = Random error i = Pasar pengikut j = Pasar acuan Koefisien b 2 mengukur bagaimana perubahan harga di pasar acuan diteruskan terhadap harga di pasar pengikut. Jika b 2 = 1, maka perubahan harga yang terjadi adalah netral dan proporsi jika dihitung dalam persentase. Jika b 2 lebih besar dari 1, maka perubahan yang terjadi di pasar acuan akan berpengaruh terhadap harga di tingkat pasar pengikut. Jika di tingkat pasar acuan sama pada setiap bulannya b 2 = 0, maka koefisien b 2 tidak berpengaruh dan dapat dikeluarkan dari persamaan. Dengan demikian harga di pasar pengikut hanya dipengaruhi harga di pasar acuan, dengan koefisien b 1 dan b 3 . Jika kedua koefisien telah diketahui, maka dapat diperoleh indeks keterpaduan pasar IMC yang dihitung sebagai berikut: IMC = b 1 b 3 ........................................ 4 Jika IMC 1, maka terjadi keterpaduan pasar yang relatif tinggi antara harga di tingkat pasar pengikut dengan pasar acuan. Artinya harga yang terjadi di pasar acuan merupakan faktor utama dominan yang mempengaruhi harga yang terjadi di tingkat pasar pengikut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua pasar terhubung dengan baik karena informasi permintaan dan penawaran di pasar acuan diteruskan ke pasar pengikut serta mempengaruhi harga yang terjadi di pasar pengikut. Hipotesis keterpaduan pasar jangka panjang yang kuat diterima, apabila nilai IMC = 0 dan b 1 = 0, maka harga di tingkat pengecer atau pasar pengikut pada bulan sebelumnya tidak berpengaruh terhadap yang diterima di pasar pengikut sekarang. Jika IMC 1, maka menunjukkan bahwa kondisi atau faktor di pasar pengikut memiliki pengaruh yang dominan terhadap pembentukan harga di pasar pengikut atau dengan kata lain terjadinya perubahan harga di tingkat pasar acuan tidak memiliki pengaruh dominan terhadap pembentukan harga CPO di tingkat pasar pengikut. Keterpaduan pasar jangka pendek secara sempurna akan terjadi apabila b 2 = 1, artinya perubahan harga pasar acuan akan sepenuhnya diteruskan ke pasar pengikut. Dengan kata lain, semakin mendekati satu pada nilai koefisien korelasi b 2 , maka derajat asosiasinya semakin tinggi.

3.4.1.7 Pengujian Hipotesis