4.2.3 Usaha Pemasaran KPB PTPN Jakarta
Beberapa usaha pemasaran yang dijalankan oleh KPB PTPN Jakarta diantaranya:
1. Jakarta Tea Auction, setiap hari Rabu pukul 10.00 WIB. 2. Tender CPO lokal, setiap hari Senin - Jumat pukul 15.00 WIB.
3. Tender CPO ekspor, setiap bulan sekali pada minggu pertama. 4. Tender karet, setiap hari Selasa pukul 14.30 WIB.
5. Tender molassestetes, awal musim giling April - Oktober. Selain melakukan pemasaran keempat komoditi di atas, KPB PTPN juga
melaksanakan fungsi market intelligence dalam upaya mencari dan menyampaikan informasi pasar bagi PTPN produsen komoditi lain yaitu gula,
kopi, kakao, minyak goreng, stearin, fatty acid, palm kernel, palm kernel oil, dan palm kernel meal.
4.2.4 Struktur Organisasi KPB PTPN
KPB PTPN dipimpin oleh seorang Direktur Pelaksana Managing Director setingkat Direktur Utama. Direktur Pelaksana dalam pelaksanaan tugas
sehari-harinya dibantu oleh Wakil Direktur Pelaksana dan delapan kepala bagian yaitu Kepala Bagian SDM dan Umum; Kepala Bagian Pembiayaan; Kepala
Bagian Pemasaran Teh, Kopi, dan Kakao; Kepala Bagian Pemasaran Minyak Sawit; Kepala Bagian Pemasaran Gula Pasir dan Tetes; Kepala Bagian Pemasaran
Karet; Kepala Bagian Analisa dan Informasi Pasar; Kepala Bagian Satuan Pengawas Internal SPI serta masing-masing satu orang Kepala Kantor Cabang
Medan dan Surabaya setingkat kepala bagian. Masing-masing kepala bagian dan
pejabat setingkat kepala bagian membawahi kepala urusan. Adapun struktur organisasi KPB PTPN secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9.
Sebagai organisasi pemasaran, per 19 Agustus 2009, KPB PTPN memiliki tenaga kerja sebanyak 204 orang dengan berbagai keahlian dan pengalaman yang
tersebar di kantor pusat Jakarta dan dua kantor cabang: Surabaya dan Medan. Berdasarkan tabel di bawah ini terlihat bahwa jumlah karyawan KPB PTPN
Jakarta terdiri dari 128 orang, KPB Medan terdiri dari 53 orang dan KPB Surabaya terdiri dari 23 orang dengan tingkat pendidikan masing-masing strata-2,
strata-1, sarjana muda dan diploma dan lain-lain SLTA, SLTP, SDSR. Tabel 4. Data Karyawan Menurut Pendidikan Formal
No.urut Pendidikan Formal
Jakarta Medan Surabaya
Jumlah 1
S3 Doktor 2
S2 Magister 10
1 11
3 S1 Sarjana
46 15
12 73
4 Sarjana Muda
9 3
12 5
SLTA 46
27 8
81 6
SLTP 9
3 1
13 7
SDSR 8
4 2
14 Jumlah
128 53
23 204
Sumber: KPB PTPN Jakarta, 2009.
Jika kita melihat tabel di atas maka jumlah karyawan lulusan SLTA atau SMA merupakan jumlah yang terbanyak di masing- masing kantor pemasaran kecuali di
kantor cabang Surabaya yang berjumlah 8 orang dari total 23 orang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa diperlukan peningkatan kualitas karyawan dengan
menjaring karyawan-karyawan baru yang minimal lulusan S1 Sarjana yang
kemampuannya dapat lebih dibutuhkan dan diandalkan oleh Kantor Pemasaran Bersama KPB dan manajemen kantor pemasaran masing-masing.
Berdasarkan kelompok usia maka data karyawan KPB PTPN dapat dilihat melalui tabel berikut ini.
Tabel 5. Data Karyawan Menurut Kelompok Usia
No.urut Kelompok Usia
Jakarta Medan
Surabaya Jumlah
1 Di atas umur 60
1 1
2 56 sd 60 tahun
5 2
2 9
3 51 sd 55 tahun
29 9
3 41
4 46 sd 50 tahun
41 13
8 62
5 41 sd 45 tahun
21 12
6 39
6 36 sd 40 tahun
10 4
1 15
7 31 sd 35 tahun
10 9
1 20
8 26 sd 30 tahun
8 4
1 13
9 20 sd 25 tahun
4 4
Jumlah 128
53 23
204 Sumber: KPB PTPN Jakarta, 2009.
Jika kita melihat tabel di atas maka jumlah karyawan dengan kelompok usia di bawah 25 tahun hanya berjumlah 4 orang yang hanya terdapat di Kantor
Pemasaran Bersama KPB PTPN Jakarta tapi untuk kelompok usia tersebut tidak ada di kantor cabang Medan dan Surabaya. Hal ini menjelaskan bahwa karyawan-
karyawan yang bekerja di Kantor Pemasaran Bersama merupakan orang-orang yang sudah cukup matang dan berpengalaman dalam bidang pekerjaan yang
mereka geluti yang membutuhkan loyalitas dan kerja sama. Sedangkan berdasarkan pembagian golongan maka data karyawan KPB PTPN dapat dilihat
melalui tabel berikut ini.
Tabel 6. Data Karyawan Menurut Golongan
No.urut Golongan
Jakarta Medan Surabaya Jumlah 1
Dir.PEL Direktur Pelaksana 2
Wk.D.P Wakil Direktur Pelaksana 1
1 3
IV D Pembina Utama 3
1 4
4 IV C Pembina Madya
2 2
5 IV B Penata Utama
5 1
1 7
6 IV A Penata Madya
10 3
3 16
7 III D Pengatur Utama
16 1
3 20
8 III C Pengatur Madya
14 3
3 20
9 III B Pengatur Muda
9 6
1 16
10 III A Pengatur Pratama
3 2
1 6
11 II D Penyelia Utama
7 5
1 13
12 II C Penyelia Madya
7 6
13 13
II B Penyelia Muda 5
3 3
11 14
II A Penyelia Pratama 9
5 2
16 15
I D Juru Muda 2
3 1
6 16
I C Jura Pratama 1
1 17
I B Pelaksana Muda 4
2 6
18 I A Pelaksana Pratama
3 6
9 19
Hon Honorer 23
7 2
32 Jumlah
124 53
22 199
Sumber: KPB PTPN Jakarta, 2009.
Sejak tahun 2007 hingga saat ini, KPB PTPN Jakarta dipimpin oleh seorang Direktur Pelaksana yang merupakan Pelaksana Harian PLH yang sebelumnya
menjabat sebagai Wakil Direktur Pelaksana KPB PTPN. Hal ini disebabkan karena Direktur Pelaksana sebelumnya dipindahtugaskan menjadi Direktur Utama
PTPN XII pada tahun 2006.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Lembaga dan Saluran Tataniaga CPO KPB PTPN
Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara “Perusahaan” dibentuk berdasarkan Kesepakatan Bersama Direksi PNPT Perkebunan I
– XXIX pada tanggal 26 Februari 1990. Pembentukan KPB PTPN telah disetujui oleh
Menteri Pertanian sebagai Kuasa Pemegang Saham dengan Surat Keputusan No: 166KPTSOT.21031990 tanggal 8 Maret 1990. KPB PTPN bukan merupakan
suatu badan hukum namun merupakan suatu badan terpisah entitas yang mengelola sejumlah dana yang berasal dari PTPN I
– PTPN XIV. KPB PTPN mempunyai kantor pusat yang berkedudukan di Jakarta dan dua kantor cabang
masing-masing di Surabaya dan Medan serta baru-baru ini menambah kantor cabang baru di Dubai UEA yang dikhususkan untuk menangani pemasaran
komoditi teh PTPN.
5.1.1 Analisis Struktur Kelembagaan Batas Juridiksi
Dalam kelembagaan tataniaga CPO, banyak pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung sebagai pelaku dalam kelembagaan tersebut
secara individu maupun organisasi atau perusahaan. Pelaku langsung adalah PT Perkebunan Nusantara PTPN dan KPB PTPN yang mewakilinya serta para
processor atau perusahaan pembeli CPO. Sedangkan pihak-pihak sebagai pelaku tidak langsung adalah pasar fisik Rotterdam, Bursa Berjangka Malaysia MDEX,
Kantor Berita Dunia Reuters, Oil World, Market Journal, dll, asosiasi kelapa sawit GAPKI, GAPKINDO, Kadin, dll dan pemerintah serta aparatnya