konsumen pembeli atau processor. Kegiatan-kegiatan tersebut disebut dengan fungsi-fungsi tataniaga dimana setiap tataniaga yang terlibat dalam penyaluran
CPO dari PTPN hingga ke konsumen melakukan berbagai fungsi tataniaga secara umum yang dikelompokkan dalam tiga fungsi utama, yaitu fungsi pertukaran,
fungsi fisik dan fungsi fasilitas.
3.4.1.3 Analisis Struktur Pasar
Metode analisis ini diperlukan untuk mengetahui apakah struktur pasar yang terbentuk cenderung mendekati pasar persaingan sempurna atau pasar
persaingan tidak sempurna. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat komponen yang mengarahkan pasar ke suatu struktur pasar tertentu contohnya seperti
semakin banyak penjual dan pembeli, maka struktur pasar tersebut mendekati kesempurnaan dalam persaingan. Kesepakatan antarsesama pelaku pemasaran
menimbulkan struktur pasar yang cenderung tidak bersaing sempurna. Mengetahui struktur pasar komoditas CPO yang dipasarkan melalui Kantor
Pemasaran Bersama KPB dapat dilihat mudah tidaknya memasuki pasar, differensiasi produk, dan informasi pasar.
3.4.1.4 Analisis Perilaku Pasar
Perilaku pasar dapat dianalisis dengan mengamati praktek penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh para pelaku pasar melalui sistem penentuan harga
serta sistem pembayarannya. Pelaku pasar yaitu produsen PTPN, konsumen processor dan lembaga pemasaran KPB menyesuaikan diri terhadap situasi
penjualan dan pembelian yang terjadi.
3.4.1.5 Analisis Fleksibilitas Transmisi Harga
Menurut George dan King 1972, elastisitas transmisi harga adalah rasio
perubahan harga relatif pada tingkat petani atau produsen terhadap perubahan harga relatif pada tingkat pengecer atau konsumen. Elastisitas harga berarti
perubahan jumlah yang diminta Q akibat adanya perubahan harga P. Menurut Brandt dan French 1981, kebalikan dari elastisitas harga adalah fleksibilitas
harga, yaitu rasio perubahan harga akibat perubahan jumlah yang diminta. Menurut George dan King 1972, diketahui bahwa harga tingkat petani
atau produsen merupakan fungsi linier dari harga tingkat pengecer atau konsumen sehingga didapat persamaan melalui analisis regresi linier sederhana:
P
f
= a + b P
r
.......................... 1
Konsep fleksibilitas transmisi harga dalam hal ini dapat dijadikan sebagai ukuran efisiensi pemasaran. Secara sederhana konsep fleksibilitas transmisi harga
dapat dituliskan dalam bentuk persamaan matematis sebagai berikut George dan King dalam Nancy, 1988:
1 �
=
b P
r
P
f
........................... 2
dimana: 1 � = Fleksibilitas transmisi harga
b = Koefisien regresi linier antara P
f
dan P
r
P
f
= Harga CPO di tingkat produsen PTPN RpKg P
r
= Harga CPO di tingkat konsumen RpKg Dari bentuk persamaan ini dapat dilihat bahwa konsep ini mengukur
seberapa jauh perubahan harga yang terjadi di tingkat konsumen akan ditransmisikan ke tingkat produsen, baik dalam kasus harga naik maupun harga
turun. Nilai fleksibilitas transmisi harga yang mendekati satu 1 menunjukkan kelembagaan tataniaga mentransmisikan harga secara baik sehingga kelembagaan
tersebut dapat dikatakan efisien.
3.4.1.6 Analisis Indeks Keterpaduan Pasar