Analisis Saluran Tataniaga CPO KPB PTPN

5.1.2 Analisis Saluran Tataniaga CPO KPB PTPN

Saluran tataniaga merupakan serangkaian lembaga-lembaga tataniaga yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas komoditi selama komoditi tersebut berpindah dari produsen ke konsumen. Sebuah saluran tataniaga melaksanakan tugas memindahkan komoditi dari tangan produsen ke tangan konsumen. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan kepemilikan yang memisahkan komoditi dari orang-orang yang membutuhkan atau menginginkannya. Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara KPB PTPN dibentuk sebagai badan pemasaran terpusat PTPN yang ada di Indonesia. KPB PTPN dibentuk dengan tujuan utama adalah untuk menyelenggarakan pemasaran hasil produksi PTPN dengan berpegang pada prinsip ekonomi dan tugas-tugas BUMN agar PTPN mendapat manfaat yang sebesar-besarnya. Selain itu KPB PTPN memiliki tugas-tugas pokok yang harus dilaksanakan sesuai peran dan fungsinya. Tahapan saluran tataniaga CPO adalah penjualan CPO hasil produksi PTPN oleh KPB PTPN kepada pembeli yang merupakan processor yang nantinya akan mengolah CPO tersebut menjadi produk-produk jadi yang dapat dinikmati langsung oleh masyarakat. Terdapat 2 pola saluran tataniaga untuk CPO yaitu saluran tataniaga CPO lokal dan ekspor yaitu: Saluran CPO lokal: Produsen PTPN KPB PTPN Pembeli Processor. Saluran CPO ekspor: Produsen PTPN KPB PTPN BrokerBadan Pemasaran Luar NegeriKonsumen Luar Negeri. Gambar 4. Saluran Tataniaga CPO Hasil Produksi PTPN Pola saluran tataniaga CPO hasil produksi PTPN sangat sederhana, baik untuk pemasaran CPO lokal maupun ekspor. Hal ini disebabkan karena pelaku tataniaga yang terlibat hanya sedikit, diantaranya PTPN sebagai produsen yang menghasilkan CPO, kemudian menjual atau memasarkannya melalui KPB PTPN, yang kemudian menjualnya ke pembelikonsumen processor, broker maupun badan pemasaran luar negeri. Pola saluran tataniaga CPO ini secara fisik saling berkaitan dan bekerjasama dalam sistem tataniaga yang terorganisir dan terintegrasi dengan tujuan saling menguntungkan. Saluran tataniaga pemasaran CPO di Indonesia baik CPO hasil produksi perusahaan swasta maupun PTPN yang melalui Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara KPB PTPN dapat dilihat pada Tabel 1. Dengan melihat saluran tataniaga pemasaran di atas maka kita dapat menyimpulkan bahwa keberadaan KPB PTPN sebagai ujung tombak pemasaran komoditi perkebunan PTPN, khususnya CPO. Pada dasarnya, pembentukan KPB PTPN tidaklah memperpanjang rantai tataniaga pemasaran karena KPB PTPN sendiri merupakan suatu bentuk organisasi gabungan grup PTPN PTPN I – PTPN XIV yang mengorganisir dan mengatur pemasaran CPO PTPN. Para peserta tender CPO lokal adalah para penjual, para pembeli dan peninjau, dimana dalam hal ini KPB PTPN bertindak dan untuk atas nama penjual atau produsen CPO mewakili PTPN sedangkan pembeli terdiri dari para processor industri pengolahan CPO yang telah terdaftar sebagai pembeli aktif di KPB PTPN. Begitu pula dengan peserta tender CPO ekspor yang merupakan para penjual atau para pembeli yang telah memenuhi syarat sebagai rekanan terdaftar di KPB PTPN.

5.2 Analisis Fungsi – Fungsi Tataniaga