orang atau mengeluarkan biaya untuk gaji karyawannya minimal Rp 1 jutabulan untuk menyelenggarakan empat program Jamsostek, yaitu: Jaminan Hari Tua
JHT; Jaminan Kecelakaan Kerja JKK; Jaminan Kematian JK; dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK. UU ini juga menugaskan PT Jamsostek sebagai
pelaksana program Jamsostek di Indonesia, hal ini dipertegas lagi dengan PP No. 36 Tahun 1995 tentang “ Penetapan Badan Penyelenggara Program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja”.
38
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja ini sesungguhnya merupakan hasil dari tugas tim yang dibentuk oleh pemerintah cq.
Menteri Tenaga Kerja dan Koperasi pada tahun 1972 tersebut. Undang-undang ini berlaku efektif sejak dikeluarkan peraturan pelaksananya, yaitu PP Nomor 14
Tahun 1993 diundangkan tanggal 17 Februari 1993. Jadi jelas, bahwa pemerintah memang menghendaki adanya perlindungan jaminan sosial bagi
tenaga kerja secara keseluruhan yang meliputi jaminan sakit, hamil, bersalin, hari tua, meninggal dunia, cacat dan menganggur bagi seluruh tenaga kerja termasuk
tenaga kerja yang bekerja di luar hubungan kerja.
39
C. Fungsi Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Pembangunan yang ditandai dengan perkembangan mekanisasi dan otomatisasi industri, peningkatan pengguanaan sarana moneter, serta perubahan keseimbangan
penduduk dari pedesaan ke perkotaan, telah membawa perombakan struktural dalam cara dan sumber kehidupan manusia. Dalam situasi perubahan kehidupan
ekonomi tersebut, program-program jaminan sosial diperlukan untuk melindungi
38
Zainuddion., Loc.Cit.
39
Zaeni Asyhandie, Op.Cit., hal. 75
Universitas Sumatera Utara
tenaga kerja terhadap resiko-resiko kecelakaan, sakit, cacat, dari tua, dan meninggal dunia yang dapat mengakibatkan turunnya atau hilangnya penghasilan,
dan menimbulkan biaya perawatan kesehatan. Pembangunan sosial yang menimbulkan modernisasi sosial membutuhkan
kemandirian dalam segala hal, sehingga tenaga kerja tidak menggantungkan diri pada pihak lain. Selain itu, jaminan sosial yang mengurangi ketidakpastian masa
depan akan memberikan rasa aman dan terjamin, sehingga akan memberikan ketenangan kerja bagi karyawan, dan ketenangan berusaha bagi pengusaha.
Perlindungan terhadap masa depan, kemandirian, dan ketenangan kerja merupakan faktor-faktor yang menunjang produktivitas. Menyongsong era
industrialisasi pada Pembangunan Jangka Panjang Tahan Kedua, tenaga kerja harus menjadi “ manusia mandiri” yang dapat merencanakan masa depannya
sendiri dengan disiplin dan mandiri; sebaliknya setiap pengusaha juga mengharapkan memiliki angkatan kerja yang stabil, sehat, dan produktif. Sifat-
sifat mandiri, produktif, kreatif, dan inovatif akan mendorong manusia untuk menciptakan kesempatan kerja, dan tidak hanya mencari lapangan pekerjaan
saja.
40
Program jaminan sosial yang dapat mendukung pembangunan sosial ekonomi demikian itu harus memberikan kemanfaatan yang cukup berarti dengan
pembiayaan yang tetap dapat terjangkau oleh yang bersangkutan. Kemanfaatan hanya cukup berarti, apabila jenisnya lengkap dan besarnya secara minimal dapat
dinikmati oleh pesertanya. Sedangkan pembiayaan yang terjangkau berarti masih dalam batas kemampuan keuangan bagi setiap pengusaha dari yang besar,
40
C.S.T. Kansil, Op.Cit., hal. 1-2
Universitas Sumatera Utara
menengah, sampai yang kecil tenaga kerjanya untuk menanggungnya. Salah satu cara JAMSOSTEK dalam melakukan fungsinya adalah berfungsi
menyelenggarakan Program Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Program Jaminan Kematian JK, Program Jaminan Hari Tua JHT, dan Program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan JPK.
41
D. Jenis-Jenis Jaminan Sosial Tenaga Kerja