Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan Dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyebutkan pada Pasal 4 ayat 1 bahwa “Pengusaha wajib
melaporkan kepada badan penyelenggara apabila terjadi : 1 perubahan data perusahaan dengan mengisi formulir jamsostek 1; 2 penambahan tenaga kerja
dengan mengisi formulir jamsostek 1a; 3 pengurangan tenaga kerja karena berhenti bekerja atau meninggal dunia dengan mengisi formulir jamsostek 1b; 4
perubahan terhadap identitas data tenaga kerja dan susunan keluarga, dengan mengisi formulir 1a; 5 perubahan upah dan atau tenaga kerja dengan mengisi
formulir jamsostek 2a. Pelaporan sebagaimana dimaksud ayat 1 dilaksanakan pada bulan terjadinya
penambahan dan atau pengurangan tenaga kerja serta perubahan terhadap identitas data tenaga kerja dan susunan keluarga yang harus sudah diterima oleh badan
penyelenggara paling lambat 7 tujuh hari kerja sejak terjadi perubahan. Dalam hal perubahan identitas data tenaga kerja keluarganya terlambat dilaporkan oleh
pengusaha kepada badan penyelenggara, apabila terjadi resiko yang dialami oleh tenaga kerja dan keluarganya menjadi tanggung jawab pengusaha.
95
II. Sudut Pandang Dari BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan mencakup perlindungan kepada seluruh tenaga kerja yang mana saat ini belum semua tenaga kerja formal dan sektor informal
terdaftar menjadi peserta Jamsostek. Cakupan kepesertaan menjadi lebih luas dari yang saat ini hanya pada kelompok penduduk yang bekerja di
sektor formal, menjadi cakupan yang bersifat global, yakni:
95
Hasil wawancara kepada Hendrik Timbul Manullang pada tanggal 4 Juni 2014
Universitas Sumatera Utara
- BPJS Kesehatan yang akan menyelenggarakan Jaminan Kesehatan JK mencakup seluruh penduduk dengan PT. Askes Persero sebagai
“leading sector”. - BPJS Ketenagakerjaan mencakup perlindungan kepada seluruh tenaga
kerja dengann PT. Jamsostek Persero ditunjuk sebagai “leading sector”.
96
a Peserta Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja
-
Terdiri dari PNS, TNIPOLRI, Pensiunan PNSTNIPOLRI, BUMN, BUMD, Swasta, Yayasan, Joint Venture, Veteran,
Perintis Kemerdekaan
-
Pemberi Kerja mendaftarkan dirinya dan pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan
b Peserta Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja
-
Terdiri dari Pekerja sektor informal, Pekerja mandiri
-
Pekerja dapat membentuk wadahorganisasi yang terdiri dari minimal 10 orang dan mendaftar ke BPJS
Ketenagakerjaan Pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan dapat dilakukan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan ex Kantor
Jamsostek Terdekat. c
Cara Pendaftaran Peserta BPJS Ketenagakerjaan
a Peserta Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja
96
Academia.edu, Daftar Isi By Ary Zulkarnain, diakses dari
https:www.academia.edu5279886DAFTAR_ISI, pada tanggal 20 Juni 2014 pukul 00.38
Universitas Sumatera Utara
- Perwakilan perusahaan mendaftar di kantor BPJS
dengan mengisi Formulir perusahaan dan Formulir Tenaga kerja.
- Melakukan pembayaran iuran pertama yang dapat
dilakukan di ATMsetor tunai di Bank Mandiri, BNI,BRI dan Bukopin maksimal 30 hari dari waktu
pendaftaran
-
Melengkapi persyaratan dokumen pendaftaran: Kantor BPJS Ketenagakerjaan Ex PT. Jamsostek
terdekat 1
Mengisi formulir pendaftaran perusahaan 2
Mengisi formulir pendaftaran peserta 3
Bukti pembayaran iuran pertama 4
Asli dan fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan
5 Asli dan Fotokopi NPWP Perusahaan
6 Asli dan Fotokopi Akta Perdagangan
Perusahaan 7
Fotokopi KTP masing-masing Pekerja 8
Fotokopi KK masing-masing Pekerja 9
Pas Foto berwarna masing-masing Pekerja ukuran 2x3 1 Lembar
- Penerbitan sertifikat perusahaan dan kartu
kepesertaan.
Universitas Sumatera Utara
b Peserta Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja
- Perwakilan wadah mendaftar di kantor BPJS
Ketenagakerjaan dengan mengisi formulir pendaftaran.
- Memilih jenis jaminan yang ingin diikuti
diperbolehkan tidak mengikuti seluruh jaminan dan jangka waktu pembayaran iuran perbulan atau
per tiga bulan -
Melakukan pembayaran iuran pertama yang dapat dilakukan di ATMsetor tunai di Bank Mandiri,
BNI,BRI dan Bukopin maksimal 30 hari dari waktu pendaftaran
- Melengkapi persyaratan dokumen pendaftaran :
1 Mengisi formulir pendaftaran wadah
2 Mengisi formulir pendaftaran peserta
3 Bukti pembayaran iuran pertama
4 Surat izin usaha dari RTRWKelurahan
setempat 5
Fotokopi KTP masing-masing Pekerja 6
Fotokopi KK masing-masing Pekerja 7
Pas Foto berwarna masing-masing Pekerja ukuran 2x3 1 Lembar.
Universitas Sumatera Utara
- Penerbitan sertifikat wadah dan kartu peserta.
97
Prosedur Dalam Mengatasi Masalah Ketidak Sesuaian Data Para Peserta Di BPJS Ketenagakerjaan
Sebelum di berlakukannya BPJS ini, dalam proses menuju BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan akan mutlak diperlukan data yang benar-benar valid dan
sesuai agar seluruh warga negara Indonesia dapat terlindungi program yang diluncurkan oeh BPJS Kesehatan dan seluruh pekerja dan keluarga mereka dapat
terlindungi oleh manfaat program BPJS Ketenagakerjaan. Disinilah permasalahan mucul ketika validitas data tidak sesuai dengan yang dimiliki peserta Jamsostek
pada saat ini. Beberapa data dan profil tenaga kerja yang tidak valid dan tidak lengkap. Kecenderungan ini disebabkan karena pelaporan data tenaga kerja yang
hanya melaporkan nama, tanggal lahir, dan upah tenaga kerja. Padahal pada saat BPJS Kesehatan resmi beroperasi pada 1 Januari 2014 akan dibutuhkan data valid
sesuai ketentuan query yang ada di Sistem Informasi Pelayanan Terpadu SIPT Online PT. Jamsostek Persero yakni, Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir,
Golongan Darah, Nomor Identitas, Masa Berlaku Identitas, Nama Ibu Kandung dan Alamat yang sesuai dengan Kartu Identitas serta anggota keluarga yang
dimiliki jika tenaga kerja telah berkeluarga. Oleh karena itu pada saat ini gencar dilaksanakan Her-Registrasi data tenaga kerja sehingga perpindahan data dari PT.
Jamsotek kepada BPJS Ketenagakerjaan dapat dengan mudah dilakukan.
97
Jamsosindo, Segera Daftar Jaminan Ketenagakerjaan, diakses dari
http:www.jamsosIndonesia.comteropongsubdetailBPJS-ketenagakerjaan_400aset-BPJS-dan- aset-dana-jaminan-sosial_27 , pada tanggal 29 Juni 2014 pukul 11.20
Universitas Sumatera Utara
Pada kasus lain, ada beberapa tenaga kerja sudah mempunyai Kartu Peserta Jamsostek KPJ, dari perusahaan sebelumnya mereka bekerja tetapi tidak
melampirkan nomor KPJ tersebut pada saat mendaftar kerja di perusahaan baru tempat mereka bekerja; serta pengaruh proses mutasi tenaga kerja, baik dari
perusahaan yang sama ataupun dari perusahaan yang baru dimana pada saat pendaftaran ulang tidak dilaporkan kepemilikan KPJ tenaga kerjanya yang
menyebabkan kepesertaan ganda maupun lebih dari 2 KPJ yang dimiliki oleh seorang pekerja. Inilah yang dikhawatirkan mempengaruhi jmlah riil data yang
harus dicakp dan dilindungi oleh BPJS Kesehatan maupn BPJS Ketenagakerjaan. Maka dari itu tertib administrasi pun harus dijalankan dengan sebaik-baiknya
untuk tercapainya validitas data kepesertaan Jamsostek, yakni 1 pekerja 1 KPJ. Dengan melakukan optimalisasi pada kegiatan-kegiatan tersebut di atas maka
akan dapat terselesaikan masalah kurangnya pemahaman tentang perubahan program dan manfaat BPJS Ketenagakerjaan melalui Sosialisasi yang dilakukan
oleh Bidang Pemasaran, peserta dapat memahami betul pentingnya tertib administrasi dan tertib iuran sehingga secara otomatis akan terhindar dari kasus-
kasus “Iuran Belum Rinci” dan “Suspend Account”serta tercapainya data yang valid yang akan dimiliki oleh BPJS Ketenagakerjaan.
98
Begitu juga dengan permasalahan ketidak sesuaian data para pekerja yang dilihat dari sudut pandang BPJS Ketenagakerjaan, banyak sekali para peserta tenaga
kerja maupun dari perusahaan-perusahaan yang lalai dalam perubahan identitas pekerja tersebut sehingga pihak BPJS Ketenagakerjaan kuwalahan dalam
menghadapi permasalah ini, seharusnya pihak pemberi kerja harus melaporkan
98
Academia.edu, Op.Cit., hal. 8-9
Universitas Sumatera Utara
kepada pihak BPJS Ketenagakerjaan terkait pemberitahuan perubahan identitas para pekerjanya sehingga pihak BPJS Ketenagakerjaan dapat memberikan
Formulir BPJS Ketenagakerjaan 1a mengenai Pendaftaran Tenaga Kerja Dan Pemberitahuan Perubahan Identitas Tenaga Kerja Dan Susunan keluarga.
Pengusaha menyampaikan formulir 1a kepada BPJS Ketenagakerjaan selambat- lambatnya 7 tujuh hari kerja sejak terjadinya perubahan.
99
Apabila pemberi kerja lalai dalam melaporkan perubahan ini maka ada sanksi yang di berikan yaitu :
- Teguran tertulis; - Denda danatau;
- Tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu.
100
Jangka waktu paling lambat 7 tujuh hari kerja tersebut dimaksudkan untuk melindungi hak tenaga kerja atas jaminan sosial tenaga kerja karena perubahan
dimaksud langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi manfaat yang akan diperoleh tenaga kerja.
101
Teguran tertulis diberikan paling banyak 2 dua kali masing-masing untuk jangka waktu paling lama 10 sepuluh hari kerja,
sedangkan pengenaan sanksi denda diberikan untuk jangka waktu paling lama 30 tiga puluh hari sejak berakhirnya pengenaan sanksi teguran tertulis kedua
berakhir dan pengenaan sanksi tidak mendapatkan pelayanan publik dilakukan
99
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2013, Op.Cit., Pasal 3 ayat 4
100
Ibid., Pasal 5 ayat 2
101
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1993, Op.Cit., Pasal 8 ayat 2 penjelasan
Universitas Sumatera Utara
oleh Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, atau pemerintah daerah kabupatenkota atas permintaan BPJS.
102
B. Perbandingan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Yang