Jaminan Pensiun JP Jenis-Jenis Perlindungan Tenaga Kerja Dalam Badan Penyelenggaraan

Pembayaran manfaat JHT dapat diberikan sebagian setelah masa kepesertaan mencapai minimal 10 sepuluh tahun. Batas jumlah pembayaran sebagian manfaat JHT sebanyak-banyaknya sebesar jumlah hasil pengembangan dana JHT peserta pada akhir bulan sebelum pengajuan pembayaran. Pembayaran manfaat JHT sebanyak-banyaknya 3 tiga kali selama menjadi peserta. Pembatasan dilakukan agar tidak menghilangkan tujuan Program Jaminan Hari Tua JHT. Pengajuan pembayaran manfaat JHT adalah sebagai dasar bagi BPJS untuk membayarkan manfaat JHT. Pengajuan pembayaran manfaat JHT dilakukan dengan melampirkan identitas kepesertaan sebagai bukti bahwa yang bersangkutan betul sebagai peserta jaminan hari tua. Berdasarkan pengajuan pembayaran, BPJS Ketenagakerjaan membayarkan manfaat JHT secara sekaligus kepada peserta atau ahli waris peserta yang meninggal dunia. Pembayaran manfaat JHT dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan selambar-lambatnya 30 hari kalender sejak pengajuan pembayaran diterima oleh BPJS Ketenagakerjaan. Ketentuan batas waktu dimaksudkan agar peserta dapat menerima pembayaran manfaat jaminan hari tua tepat waktu. 88

4. Jaminan Pensiun JP

a. Kepesertaan Program Jaminan Pensiun JP Program jaminan pensiun ini baru diberlakukan pada tanggal 1 Juli 2015, peserta program jaminan pensiun adalah pekerja yang menerima upah yang 88 Chazali H. Situmorang, Op.Cit., hal. 111-112 Universitas Sumatera Utara bekerja di perusahaan, termasuk orang asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 enam bulan yang telah membayar iuran. Orang asing yang diwajibkan menjadi peserta Jaminan Pensiun JP adalah orang asing yang bekerja di Indonesia dengan mendapatkan izin kerja baik dari pemberi kerja Indonesia maupun dari pemberi kerja dari negara asal yang memiliki kontrak kerja dengan pemberi kerja tertentu di Indonesia. Pekerja yang pindah tempat kerja harus memberitahukan kepesertaannya kepada pemberi kerja yang baru dengan menunjukkan identitas peserta. Dengan demikian kepesertaan seseorang dalam program jaminan pensiun tetap berlanjut walaupun berpindah-pindah tempat kerja. Masa iur pekerja yang pindah tempat kerja merupakan akumulasi dari masa iur di tempat kerja yang lama dengan masa iur di tempat kerja yang baru. Ketentuan masa iur menjadi penting karena formula manfaat JP adalah perkalian dari masa iur dengan faktor manfaat dan upah terakhir. Tata cara pendaftaran peserta diatur lebih lanjut dengan Peraturan Presiden. b. Iuran Program Jaminan Pensiun JP Program Jaminan Pensiun SJSN adalah manfaat dasar, sehingga perlu adanya batas upah tertinggi sebagai dasar perhitungan iuran. Penetapan batas atas upah tertinggi sebagai dasar perhitungan iuran juga dimaksudkan agar tidak memberatkan beban pemberi kerja dan pekerja. 89 89 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004, Op.Cit., Pasal 42 Universitas Sumatera Utara Besarnya iuran Program Jaminan Pensiun JP diusulkan sebesar 8 dari upah. Iuran tersebut sebesar 5 ditanggung oleh pemberi kerja dan sebesar 3 ditanggung oleh pekerja. Iuran bersama dimaksudkan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab bersama antara pemberi kerja dan pekerja. Upah yang dijadikan sebagai dasar perhitungan iuran adalah upah pokok ditambah tunjangan tetap. Tunjangan tetap adalah tunjangan yang tidak terkait dengan kehadiran dan pencapaian prestasi kerja tertentu. Batas atas upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan iuran Jaminan Pensiun diusulkan sebesar 8 kali pendapatan tidak kena pajak PTKP untuk katagori pekerja lajang. Pekerja yang mempunyai upah lebih dari 8 kali PTKP pekerja lajang ingin menabung lebih banyak, dapat mengikuti program Jaminan Pensiun Komersial. Pemberi kerja wajib memungut iuran yang menjadi beban peserta dari pekerjanya dan menyetorkannya kepada BPJS Ketenagakerjaan. Pemberi kerja juga wajib membayar dan menyetor iuran yang menjadi tanggung jawabnya kepada BPJS Ketenagakerjaan. Iuran tersebut disetorkan kepada BPJS Ketenagakerjaan setiap bulan paling lambat tanggal 15 lima belas bulan berikutnya dari bulan iuran yang bersangkutan. Ketentuan ini diperlukan untuk menjamin ketepatan waktu pembayaran iuran oleh pemberi kerja. Keterlambatan pembayaran iuran dikenakan denda sebesar 1 per bulan. Pengenaan denda kepada pemberi kerja atas keterlambatan penyetoran iuran Universitas Sumatera Utara adalah bagian dari sanksi dengan tujuan untuk melindungi peserta. Denda keterlambatan ditanggung sepenuhnya oleh pemberi kerja. c. Manfaat Program Jaminan Pensiun JP Filosofi program Jaminan Pensiun adalah kesinambungan penghasilan ketika memasuki usia pensiun. Oleh karena itu peserta yang telah membayar iuran berhak atas manfaat jaminan pensiun ketika peserta memasuki usia pensiun. Manfaat jaminan pensiun memiliki masa iur sekurang-kurangnya 15 tahun. Kepada peserta yang telah memenuhi syarat, diberikan: a Manfaat jaminan pensiun hari tua; b Manfaat jaminan pensiun cacat total tetap; atau c Manfaat jaminan pensiun janda atau duda; atau d Manfaat jaminan pensiun anak; atau e Manfaat jaminan pensiun orangtua. Jika peserta berhenti bekerja atas permintaan sendiri ataupun yang bersangkutan mengalami pemutusan hubungan kerja sebelum mencapai usia pensiun akan tetapi telah memiliki masa iur 15 lima belas tahun, manfaat Jaminan Pensiun akan dibayar pada saat peserta mencapai usia pensiun. Apabila peserta bekerja kembali, maka masa iur dihitung berkelanjutan. Besarnya manfaat Jaminan Pensiun adalah hasil perkalian antara faktor manfaat, masa iur dan upah terakhir. Upah terakhir yang dijadikan sebagai dasar perhitungan manfaat adalah pokok ditambah tunjangan tetap. Universitas Sumatera Utara Besarnya manfaat Jaminan Pensiun sekurang-kurangnya sebesar manfaat pensiun minimum dan setinggi-tingginya sebesar manfaat pensiun maksimum. Upah terakhir yang digunakan untuk menghitung manfaat jaminan pensiun minimum sekurang-kurangnya sebesar 1 kali PTKP pekerja lajang. Sedangkan upah terakhir yang digunakan untuk menghitung manfaat jaminan pensiun maksimum setinggi-tingginya sebesar 8 kali PTKP pekerja lajang. Peserta yang menderita cacat total tetap berhak atas manfaat pensiun berkala. Jika peserta belum mencapai masa iur 15 tahun, masa iur diperhitungkan selama 15 tahun. Peserta dinyatakan cacat total tetap setelah melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh Komisi Medis. Komisi Medis dibentuk oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk menganalisa dan menyetujui atau menolak aplikasi manfaat Jaminan Pensiun cacat total tetap. Manfaat Jaminan Pensiun bagi penderita cacat total tetap dimulai pada bulan pertama sejak tanggal disetujuinya aplikasi untuk menerima manfaat Jaminan Pensiun cacat dan berakhirnya apabila peserta meninggal dunia atau pulih dari cacat, atau gagal dalam menyampaikan dokumen pemeriksaan medis yang dipersyaratkan. 90 90 Chazali H. Situmorang, Op.Cit., hal. 113-117 Universitas Sumatera Utara 84 BAB IV PERBEDAAN PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA MELALUI ASURANSI JAMSOSTEK DENGAN PROGRAM BPJS BADAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL

A. Tata Cara Penanganan Dalam Mengatasi Masalah Ketidak Sesuaian

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Bagi Pekerja/Buruh Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs)

1 50 107

Perbedaan Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Melalui Asuransi JAMSOSTEK Dengan Program BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Studi Pada PT. JAMSOSTEK Cabang Medan)

2 53 141

Analisis Terhadap Status Hukum Dan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Outsourcing Dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

11 248 141

Kepesertaan Perusahaan Dan Tenaga Kerja Dalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja Pada PT. Jamsostek Cabang Medan Tahun 2006

0 28 8

Perlindungan Hak Kreditor Dengan Jaminan Fidusia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia

0 10 149

Perlindungan Hukum Terhadap Hak-Hak Tertanggung Dalam Pelaksanaan Klaim Asuransi Kebakaran (Studi Pada PT. Asuransi Bintang, Tbk Cabang Medan Dan PT. Asuransi Parolamas Cabang Medan)

1 28 159

Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Dalam Hal Teradi Pemutusan Hubungan Kerja Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

0 4 26

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERASURANSIAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DI INDONESIA - Perbedaan Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Melalui Asuransi JAMSOSTEK Dengan Program BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 20

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN - Perbedaan Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Melalui Asuransi JAMSOSTEK Dengan Program BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Studi Pada PT. JAMSOSTEK Cabang Medan)

0 0 18

Perbedaan Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Melalui Asuransi JAMSOSTEK Dengan Program BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Studi Pada PT. JAMSOSTEK Cabang Medan)

0 0 11