Analisis Matriks QSPM PENENTUAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

87 3. Integrasi horizontal Menjaga hubungan yang baik dengan pesaing, untuk mengetahui informasi mengenai selera pasar dengan tujuan mengindari harga produk yang terlalu mahal, lebih unggul dalam variasi menu di bandingkan pesaing, dan menciptakan suatu inovasi yang tidak dimiliki pesaing lainnya. Hasil Analisis Matriks Strength Weakness Opportunity Threat SWOT dapat dilihat pada Tabel 36. Tabel 36. Hasil Analisis Matriks SWOT Restoran Kafe Coffee Time Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan S 1. Citra rasa Internasional 2. Inovasi produk 3. Pelayanan konsumen yang memuaskan 4. Bahan Baku yang terjamin kualitas dan kesegaran 5. Harga yang terjangkau 6. Pencatatan keuangan secara akuntansi 7. Kebersihan dan kenyamanan restoran Kelemahan W 1. Belum memiliki sertifikasi halal dari BPOM 2. Lokasi yang kurang strategis 3. Pencapaian target penjualan belum stabil 4. Kurangnya promosi 5. Tidak memiliki layanan delivery khusus 6. Tidak ada layanan hotspot Peluang O 1. Perubahan Pola dan Gaya hidup Masyarakat 2. Pertumbuhan jumlah penduduk kota Bogor 3. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat kota Bogor 4. Peningkatan jumlah wisatawan asing dan domestik 5. Hambatan masuk industri tinggi 6. Perkembangan kemajuan teknologi 7. Keamanan lingkungan Kota Bogor 1. Pengembangan Pasar S1, S2, S3, S4, S7,O1,O2,03,O4 1. Penetrasi Pasar W2,W4,06 Ancaman T 1. Tingkat persaingan dalam industri restoran tinggi 2. Banyaknya produk substitusi 3. Kekuatan tawar menawar konsumen tinggi 4. Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi 1. Pengembangan produk S1,S2,S3,S5,S7,T1, T4 1. Integrasi ke depan, 2. integrasi ke belakang dan 3. integrasi horizontal W3, T2,T4,T5

7.3 Analisis Matriks QSPM

Analisis Matriks QSPM merupakan tahap keputusan yaitu tahap yang terakhir untuk menentukan strategi terbaik yang dapat dijalankan atau digunakan perusahaan dari alternatif-alternatif strategi yang diperoleh dari hasil analisis 88 SWOT. Untuk menentukan prioritas strategi tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matrix QSPM. Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif, yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Strategi tersebut akan dimasukkan kedalam matriks QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan Attractive Score AS. Alternatif strategi yang dianalisis dengan menggunakan matriks QSPM adalah sebagai berikut: a. Pengembangan Pasar TAS = 5,799 b. Penetrasi Pasar TAS = 6,205 c. Pengembangan produk TAS = 5,861 d. Integrasi ke depan, ke belakang dan horizontal TAS = 5,042 Berdasarkan hasil penilaian dari matriks QSPM, maka diperoleh urutan strategi dari nilai TAS paling tinggi hingga paling rendah. Dari urutan tersebut dapat dihasilkan strategi-strategi prioritas yang dapat diimplementasikan oleh Restoran Kafe Coffee Time sesuai dengan keputusan pemilik restoran. Matriks QSPM dapat dilihat pada Lampiran 11 berdasarkan hasil analisis QSPM, maka diperoleh prioritas alternatif strategi sebagai berikut : 1. Penetrasi Pasar TAS = 6,205 Mengatasi lokasi yang kurang strategis dan kegiatan promosi yang kurang gencar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti website, majalah, radio, spanduk, dan sebagainya. Dengan promosi yang gencar seperti memasang petunjuk arah jalan diantaranya spanduk, baliho, brosur, dsb. Maka lokasi yang kurang strategis tersebut dapat diatasi. Memasang layanan hotspot dengan memanfaatkan teknologi yang ada, sehingga semakin banyak pula pengunjung yang datang untuk menikmati layanan tersebut dengan memesan beberapa menu dan hal tersebut dapat meningkatkan penjualan maka target penjualanpun akan tercapai. 2. Pengembangan produk TAS = 5,861 Meningkatkan cita rasa internasional, inovasi produk dengan harga yang terjangkau agar tetap bertahan dalam persaingan industri. Restoran Kafe Coffee Time dapat meningkatkan pelayanan konsumen yang sudah baik menjadi lebih baik lagi sehingga tidak beralih ke produk substitusi ataupun restoran lainnya. Kemudian pembuatan sertifikasi halal dari BPOM agar 89 informasi kualitas produk yang diberikan sampai kepada konsumen, sehingga konsumen lebih nyaman untuk makan di Restoran Kafe Coffee Time dibandingkan restoran lainnya yang belum memiliki sertifikasi halal dari MUI dan BPOM. 3. Pengembangan Pasar TAS = 5,799 Meningkatkan volume penjualan dengan menambah saluran distribusi seperti membuka cabang Restoran Kafe Coffee Time dipusat perbelanjaan. Hal ini dilakukan agar jangkauan produk tersampaikan kemasyarakat luas. Cita rasa internasional, bahan baku yang terjamin kualitas dan kesegaran dan pelayanan serta harga yang terjangkau menjadi kekuatan bagi Restoran Kafe Coffee Time untuk memperluas pasarnya. Strategi ini didukung oleh Perubahan Pola dan Gaya hidup Masyarakat, Pertumbuhan jumlah penduduk serta peningkatan pendapatan masyarakat. Pembukaan cabang ini dimaksudkan untuk memperbanyak konsumen Restoran Kafe Coffee Time. Dengan kekuatan-kekuatan yang dimiliki dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada pembukaan cabang baru akan sangat membantu meningkatkan jumlah pendapatan Restoran Kafe Coffee Time. 4. Integrasi ke depan, belakang dan horizontal TAS = 5,042 Integrasi ke depan yang dilakukan oleh Restoran Kafe Coffee Time ialah menambah pelayanan delivery order, memberikan jasa kepada konsumen dalam mengantar pesanan, sehingga produk lebih banyak di jual dengan pelayanan delivery order tersebut. Selanjutnya integrasi ke belakang yaitu menjaga hubungan baik dengan pemasok seperti arbeef supplier, pemasok kopi asli dari bukti tinggi, rokok a-mild, tisu silvandra, dan minyak goreng avena. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan dalam menyediakan bahan baku, terjalinnya kepercayaan, dan harga lebih murah dengan kualitas baik sehingga dapat mengatasi pencapaian target penjualan Restoran Kafe Coffee Time. Integrasi horizontal untuk menjaga hubungan yang baik dengan pesaing, untuk mengetahui informasi mengenai selera pasar dengan tujuan mengindari harga produk yang terlalu mahal, lebih unggul dalam variasi menu di bandingkan pesaing, dan menciptakan suatu inovasi yang tidak dimiliki pesaing lainnya. 90

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN