c. Indikator-indikator Disiplin Belajar
Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat disiplin belajar siswa berdasar ketentuan disiplin waktu dan
disiplin perbuatan yang dikemukakan A.S. Moenir 2010: 96, yaitu:
1 Disiplin waktu, meliputi: a Tepat waktu dalam belajar, mencakup datang dan
pulang sekolah tepat waktu, mulai dan selesai belajar di sekolah tepat waktu, dan mulai dan selesai
belajar di rumah.
b Tidak keluar membolos saat pelajaran. c Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.
2 Disiplin perbuatan, meliputi: a Patuh dan tidak menentang peraturan.
b Tidak malas belajar. c Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya.
d Tidak suka berbohong. e Tingkah laku yang menyenangkan, mencakup tidak
menyontek, tidak berbuat keributan, dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa indikator Disiplin Belajar siswa adalah tepat waktu dalam belajar,
menyelesaikan tugas tepat waktu, melaksanakan tata tertib sekolah, tidak malas belajar, tidak menyuruh orang lain mengerjakan
tugasnya, tidak suka berbohong, membantu kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar, tidak menyontek, tidak berbuat
keributan, tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar.
5. Lingkungan Belajar a. Pengertian Lingkungan
Dalyono 2005: 129 menyatakan bahwa, “Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala material dan stimulus didalam dan
diluar dari individu baik yang bersifat fisiologis, psikologis maupun bersifat sosio-kultural”. Menurut Sartain seseorang
psikologi Amerika yang dikutip Ngalim Purwanto 2007: 28, mendefinisikan lingkungan meliputi semua kondisi-kondisi dalam
dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau proses kehidupan kita
kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan bagi gen yang lain. Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan lingkungan merupakan semua kondisi-kondisi dalam dunia yang bersifat fisiologis, psikologis maupun bersifat
sosio-kultural yang
dapat mempengaruhi
tingkah laku,
pertumbuhan, perkembangan atau proses kehidupan kita. Menurut Abu Ahmadi 2003: 201 lingkungan secara garis
besar dapat dibedakan menjadi: 1
Lingkungan fisik, yaitu lingkungan yang berupa alam, misalnya: keadaan tanah, keadaan musim dan sebagainya.
Lingkungan alam yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda pula kepada individu.
2 Lingkungan sosial, yaitu lingkungan masyarakat dimana dalam masyarakat ini terjadi interaksi individu satu dengan individu
lain. Dari pernyataan di atas dapat disarikan bahwa lingkungan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: lingkungan fisik yang merupakan lingkungan alam dan lingkungan sosial yang
merupakan lingkungan masyarakat.
b. Pengertian Lingkungan Belajar
Menurut Sumadi Suryabrata 2006: 233 lingkungan belajar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1 Lingkungan nonsosial adalah lingkungan yang menunjang
dalam proses belajar siswa baik fasilitas fisik udara, cuaca, suhu, tempat, penerangan maupun fasilitas belajar.
2 Lingkungan sosial adalah hubungan sesama manusia,
hubungan tersebut dapat terjadi pada orang tua, teman, guru, atau orang lain.
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto 2007: 28 lingkungan itu dapat dibagi ke dalam tiga bagian yaitu:
1 Lingkungan dalam merupakan segala sesuatu yang ada dalam dunia yang bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan,
air, iklim, hewan, dan sebagainya. 2 Lingkungan luar lingkungan alam merupakan segala sesuatu
yang termasuk lingkungan luar alam.