Hasil Wawancara Suster Bernadette Informan 1

Universitas Sumatera Utara Lampiran 2. Hasil Wawancara Informan Utama

1. Hasil Wawancara Suster Bernadette Informan 1

Panti Asuhan Putri St. Angela awalnya masih dinaungi oleh yayasan yang sama di Panti Asuhan Bethlehem pada tahun 1974. Panti Asuhan Bethlehem merupakan panti asuhan yang terdiri dari anak laki-laki dan perempuan. Anak perempuan yang pertama kali ada di Panti Asuhan Betlehem sejumlah 17 orang. Pada kurun waktu 1978 hingga 1979, dibentuk panti asuhan khusus putri dan dipisah dari Panti Asuhan Bethlehem. Panti Asuhan Putri St. Angela dikelola oleh Konggregasi Fransiskan St. Elizabeth. Bangunan untuk menampung anak panti asuhan masih disatukan dengan gedung asrama putri Yayasan Pendidikan Don Bosco Deli Tua. Pada tahun 1989 hingga 1980 dibangunlah gedung khusus panti asuhan. Panti Asuhan Putri St. Angela mengasuh anak yang berasal dari berbagai daerah seperti Riau, Nias, Batam, Samosir, dan Simalungun. Anak-anak ini merupakan anak yatim-piatu, anak yatim, anak yang orangtuanya bermasalah sehingga memerlukan perlindungan, anak yang ditinggal di rumah sakit dan di tinggal di panti asuhan, serta anak-anak gelandangan. Anak-anak yang masih memiliki keluarga tetap diberi kesempatan untuk mengunjungi keluarganya pada masa liburan. Selayaknya panti asuhan, Panti Asuhan Putri St. Angela Deli Tua membina anak agar tumbuh dan berkembang dengan wajar. Hal ini menunjukkan panti asuhan sebagai pengganti keluarga yang keluarga anak sendiri mengalami disfungsi. Panti asuhan memberikan pendidikan formal, budi pekerti, keterampilan, dan agama. Selain itu kekerasan merupakan hal yang sangat dilarang di panti asuhan. Pada kehidupan sehari-hari, anak-anak di panti asuhan diharuskan untuk saling memperhatikan dan menjaga. Anak-anak panti yang dianggap sudah mampu mengurus dirinya sendiri akan diberi tanggung jawab untuk menjaga adik asuh. Sistem kakak asuh-adik asuh ini berlaku sampai adik asuh bisa mandiri mengurus dirinya. Pada kenyataannya ada pula adik asuh yang meminta untuk tidak memiliki kakak asuh lagi karena sudah merasa mampu. Umumnya usia anak Universitas Sumatera Utara yang sudah mandiri adalah anak di tingkat kelas empat sekolah dasar. Adik asuh akan dibantu untuk kegiatan hariannya seperti bangun pagi, memilihkan pakaian, mengerjakan tugas, dan sebagainya. Panti asuhan sendiri menetapkan berbagai jadwal program harian, bulanan, dan tahunan yang akan dikerjakan anak panti. Fasilitas yang ada di panti asuhan antara lain ruang makan, dapur, 1 gudang makanan kering, 1 gudang basah, 1 gudang alat-alat, kamar musik, kamar tidur dengan tempat tidur masing-masing, lemari pakaian masing-masing, kamar mandi, kamar cuci, ruang studi, lemari studi, ruang rekreasi, perpusktakaan aras dan bawah, kantor, ruang obat, alat-alat musik. Perkembangan jumlah anak yang diasuh disesuaikan dengann jumlah fasilitas yang ada atau sesuai daya tampung panti. Kegiatan-kegiatan anak dan program-program panti terdapat pada lampiran. Target panti asuhan terhadap anak yang diasuh adalah dengan program yang ada disesuaikan dengan tahapan usiapendidikan, target yang harus dicapai dilakukan dengan sistem asuh-asih secara kekeluargaan. 2. Hasil Wawancara Ibu Lina Informan 2 Apa saja tugas dan pekerjaan Ibu di panti ini ?