K 1.18 Teori Belajar Prosedur Kerja

IPS SMP KK A 159 8. Seorang guru merancang kegiatan pembelajaran tentang konsep interaksi Sosial ,dalam rancangan kegiatan pembelajaranya tersebut siswa diajak .memahami pentingnya interaksi sosial, peduli pada orang lain,menjalin komunikasi, menyelesaikan persoalan bersama dan peduli pada orang lain. Jika setelah mengalami kegiatan tersebut terjadi perubahan prilaku siswa yang semula bersikap tidak komunikatif individualis, cenderung menyendiri menjadi akrab dan peduli terhadap sesamanya. Rancangan kegiatan pembelajaran tersebut menunjukan contoh…. A. Penerapan teori belajar Kognitivisme dalam pembelajaran IPS B. Penerapan teori belajar Behaviorisme dalam pembelajaran IPS C. Penerapan teori belajar Konstruktivisme dalam pembelajaran IPS D. Penerapan teori belajar Disiplin Mental dalam pembelajaran IPS 9. Dalam kegiatan Pembelajaran yang membahas tentang kaitan antara bentuk muka bumi dengan aktifitas penduduk, setelah siswa dapat megidentifikasi aktivitas penduduk berdasarkan bentuk muka buminya siswa dapat menjelaskan faktor- faktor yang menyebakanya. Rancangan kegiatan pembelajaran tersebut menunjukan contoh…. A. Penerapan teori belajar Kognitivisme dalam pembelajaran IPS B. Penerapan teori belajar Behaviorisme dalam pembelajaran IPS C. Penerapan teori belajar Konstruktivisme dalam pembelajaran IPS D. Penerapan teori belajar Disiplin Mental dalam pembelajaran IPS 10. Guru membuat rancangan pembelajaran yang mengkondisikan bagaimana siswa memperoleh pengetahuan dan keteramppilan dengan menyusun hubungan antara fakta-fakta yag diperoleh melalui kegiatan belajarnya untuk memperkuat perolehan pengetahuan dan keterampilan baru,sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator Rancangan kegiatan pembelajaran tersebut menunjukan contoh…. A. Penerapan teori belajar Kognitivisme dalam pembelajaran IPS B. Penerapan teori belajar Behaviorisme dalam pembelajaran IPS C. Penerapan teori belajar Konstruktivisme dalam pembelajaran IPS D. Penerapan teori belajar Disiplin Mental dalam pembelajaran IPS 160 F. Rangkuman Tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar yang mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses-proses psikologi dalam diri siswa atau mengungkapkan hubungan antara fenomena yang ada dalam diri siswa. Implementasi teori belajar dalam pembelajaran IPS sejalan dengan Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran. Implikasi dari hal tersebut, maka aktivitas pembelajaran diarahkan pada kegiatan yang menggali potensi dari peserta didik meliputi kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial untuk mewujudkan pendidikan yang mencakup 4 empat ranah yaitu spiritual, sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Dalam prakteknya dengan berlandaskan pada Permendikbud No. 103 Tahun 2014, guru dapat mengadopsi beberapa teori belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, kondisi peserta didik dan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan.Terdapat tiga macam teori belajar, yaitu behaviorisme, kognitivisme dan konstruktivisme. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berpijak pada teori behaviorisme memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti dan tidak berubah. Pengetahuan adalah terstruktur dan rapi, sehingga belajar hanya sebatas memperoleh pengetahuan, dan mengajar adalah memindahkan pengetahuan kepada peserta didik. Hal ini menyebabkan aktivitas belajar sangat bergantung pada buku tekswajib dimana peserta didik diminta untuk mengungkapkan kembali isi buku teks wajib tersebut. Penilaian yang dilakukan ditekankan pada hasil belajar bukan pada proses dan dipandang secara terpisah dari kegiatan pembelajaran melalui pengukuran dan pengamatan. IPS SMP KK A 161 Perkembangan dari teori ini, muncullah teori belajar kognitivismeyang berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses interaksi yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Pada teori konstruktivisme, belajar adalah proses mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengabstraksi pengalaman sebagai hasil interaksi antara peserta didik dengan realitas baik realitas pribadi, alam, maupun realitas sosial. Proses konstruksi pengetahuan berlangsung secara pribadi maupun sosial. Proses ini adalah proses yang aktif dan dinamis. Beberapa faktor seperti pengalaman, pengetahuan awal, kemampuan kognitif dan lingkungan sangat berpengaruh dalam proses konstruksi makna. Teori belajar ini dilandasi bahwa manusia sebagai homo creator yang mampu mengkonstruksi realitasnya sendiri.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Setelah mempelajari Modul Implementasi Teori Belajar dalam Pembelajaran IPS Anda diharapkan mampu untuk memperdalam dan mengembangkan materi tersebut melalui studi literature, media sosial, maupun dengan jalan mendiskusikan di kegiatan MGMP. 2. Setelah mempelajari Implementasi Teori Belajar dalam Pembelajaran, Anda diharapkan mampu menerapkan teori belajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik pembelajaran IPS. 162 H. Pembahasan Latihan Tugas Kasus 1. B 2. B 3. D 4. C 5. B 6. B 7. C 8. B 9. A 10. C IPS SMP KK A 163 Kegiatan Pembelajaran 7 Pengantar Psikologi Pendidikan

A. Tujuan

Tujuan disusunnya modul diklat ini untuk panduan belajar bagi guru IPS dalam memahami konsep-konsep psikologi pendidikan, ruang lingkup, hubungan antara perbedaan individu dalam pembelajaran IPS dan pentingnya pemahaman tentang psikologi pendidikan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta diklat dapat : 1. Menjelaskan pengertian psikologi pendidikan 2. Menjelaskan ruang lingkup psikologi pendidikan 3. Menguraikan hubungan antara perbedaan individu peserta didik dengan pembelajaran IPS 4. Menjelaskan pentingnya pemahaman tentang psikologi pendidikan

C. Uraian Materi

Pada modul terdahulu “belajar dan pembelajaran 1” telah dijelaskan tentang makna belajar dan pembelajaran serta prinsip-prinsip dan langkah-langkah pembelajaran. Oleh karenanya, pada modul ini tidak dijelaskan lagi tentang hal- hal tersebut. Fokus pembahasan pada modul ini adalah pada pengantar psikologi pendidikan. 1. Pengertian Psikologi Pendidikan Psikologi menempatkan manusia sebagai obyek kajiannya dimana manusai adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi 164 disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku wikipedia.org Berikut pendapat para ahli tentang psikologi : 1 Muhibbin Syah 1995 memberikan pengertian psikologi sebagai ilmu yang mengenai kehidupan mental the science of life, ilmu mengenai pikiran the science of mind dan ilmu mengenai tingkah laku the science of behavior. 2 Dakkir 1993, psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. 3 Pendapat Gleitman 1986 dalam Romlah 2010 adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, juga memahami bagaimana makhluk tersebut dapat berfikir dan berperasaan secara sesungguhnya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi membahas tingkah laku dan bagaimana manusia berperilaku dalam hubungannya dengan lingkungannya. Dalam Romlah 2010 obyek dari psikologi adalah : 1 Tingkah Laku merupakan segala sesuatu yang diperbuat seseorang, baik bersifat terbuka maupun tertutup. Tingkah laku yang bersifat terbuka tentunya dapat diamati, dihayati dan dinilai pelakunya dan orang lain yang memperhatikannya, seperti tertawa, melompat, berbicara. Tingkah laku yang besifat tertutup atau tidak nyata atau implisit merupakan proses yang tidak dapat diamati, dinilai dan dihayati oleh orang lain, seperti berfikir, mengingat, berfantasi, merasakan, menghendaki. 2 Organisme adalah tingkah laku yang dipelajari oleh psikologi, yang pada hakekatnya tidak tentang manusia saja, namun juga tentang tingkah laku hewan. 3 Lingkungan yang terkait dengan segala faktor yang ada di luar individu yang mempunyai hubungan bermakna bagi tingkah laku environment, seperti : lingkungan orangmanusia, pendidikan, sosial, industry, barang dan jasa.