Tablet parasetamol Tablet Antalgin

66 4.3.7 Keragaman bobot 4.3.7.1 Tablet kalsium laktat Dari Tabel 12. di bawah ini dapat dilihat bahwa keragaman bobot tablet kalsium laktat berkisar antara 98,49 hingga 101,56 dengan simpangan baku relatif antara 0,03 - 0,09. Berdasarkan hal tersebut, maka keragaman bobot dari tablet kalsium laktat memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia edisi IV 1995 yaitu jika jumlah zat aktif dalam masing-masing dari 10 satuan sediaan terletak antara 85,0 hingga 115,0 dari yang tertera pada etiket, atau jika simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 6,0. Dilihat berdasarkan hasil simpangan baku relatifnya, maka dapat disimpulkan bahwa tablet yang tercetak memiliki keragaman bobot yang baik. Tabel 4.7 Hasil uji keragaman bobot tablet kalsium laktat No. Formula Keragaman Bobot Kadar RSD 1 FK1 100,71 ± 1,85 0,09 2 FK2 100,29 ± 0,57 0,07 3 FK3 100,52 ± 0,56 0,07 4 FK4 98,49 ± 0,28 0,03 5 FK5 101,56 ± 0,80 0,07 Keterangan : FK1 = Formula tablet kalsium laktat dengan konsentrasi pati talas 5 FK2 = Formula tablet kalsium laktat dengan konsentrasi pati talas 10 FK3 = Formula tablet kalsium laktat dengan konsentrasi pati talas 15 FK4 = Formula tablet kalsium laktat dengan konsentrasi primojel 4 FK5 = Formula tablet kalsium laktat dengan konsentrasi amilum manihot 10

4.3.7.2 Tablet parasetamol

Dari Tabel 4.8 di bawah ini dapat dilihat bahwa keragaman bobot tablet parasetamol berkisar antara 96,55 hingga 100,46 dengan simpangan baku relatif antara 0,06 - 0,15. Berdasarkan hal tersebut, maka keragaman bobot Universitas Sumatera Utara 67 dari tablet parasetamol memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia edisi IV 1995 yaitu jika jumlah zat aktif dalam masing-masing dari 10 satuan sediaan terletak antara 85,0 hingga 115,0 dari yang tertera pada etiket, atau jika simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 6,0. Dilihat berdasarkan hasil simpangan baku relatifnya, maka dapat disimpulkan bahwa tablet yang tercetak memiliki keragaman bobot yang baik. Tabel 4.8 Hasil uji keragaman bobot tablet parasetamol No. Formula Keragaman Bobot Kadar RSD 1 FP1 97,58 ± 1,00 0,10 2 FP2 98,08 ± 1,02 0,12 3 FP3 98,74 ± 1,25 0,12 4 FP4 100,46 ± 0,49 0,06 5 FP5 96,55 ± 1,25 0,15 Keterangan: FP1 = Formula tablet parasetamol dengan konsentrasi pati talas 5 FP2 = Formula tablet parasetamol dengan konsentrasi pati talas 10 FP3 = Formula tablet parasetamol dengan konsentrasi pati talas 15 FP4 = Formula tablet parasetamol dengan konsentrasi primojel 4 FP5 = Formula tablet parasetamol dengan konsentrasi amilum manihot 10

4.3.7.3 Tablet Antalgin

Dari Tabel 4.9 di bawah ini dapat dilihat bahwa keragaman bobot tablet antalgin berkisar antara 100,83 hingga 103,8 dengan simpangan baku relatif antara 0,01 - 0,30. Berdasarkan hal tersebut, maka keragaman bobot dari tablet antalgin memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia edisi IV 1995 yaitu jika jumlah zat aktif dalam masing-masing dari 10 satuan sediaan terletak antara 85,0 hingga 115,0 dari yang tertera pada etiket, atau jika simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 6,0. Dilihat Universitas Sumatera Utara 68 berdasarkan hasil simpangan baku relatifnya, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh tablet yang tercetak memiliki keragaman bobot yang baik. Tabel 4.9 Hasil uji keragaman bobot tablet antalgin No. Formula Keragaman Bobot Kadar RSD 1 FA1 103,08 ± 0,17 0,01 2 FA2 101,47 ± 1,60 0,30 3 FA3 101,65 ± 1,42 0,13 4 FA4 102,05 ± 1,62 0,15 5 FA5 100,83 ± 1,48 0,11 Keterangan: FA1 = Formula tablet antalgin dengan konsentrasi pati talas 5 FA2 = Formula tablet antalgin dengan konsentrasi pati talas 10 FA3 = Formula tablet antalgin dengan konsentrasi pati talas 15 FA4 = Formula tablet antalgin dengan konsentrasi primojel 4 FA5 = Formula tablet antalgin dengan konsentrasi amilum manihot 10 4.3.8 Hasil uji disolusi 4.3.8.1 Tablet kalsium laktat

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

4 21 107

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 35 120

Ekstraksi dan Karakterisasi Sifat Fisikokimia dan Funsional Pati Beberapa Varietas Talas (Colocasia esculenta (L.)Schott)

1 11 16

Karakteristik Tepung Talas (Colocasia esculenta (L) Schott) dan Pemanfaatannya dalam Pembuatan Cake

6 36 156

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

0 0 18

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

0 0 2

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

0 1 6

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

0 0 19

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

0 0 3

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

0 0 42