Radang Sendi Tes kantung granuloma

yang ada dalam respon inflamasi dapat diukur dengan mudah dari eksudat Vogel, 2002

4. Radang Sendi

Hewan uji diinjeksi subplantar suspensi yang mengandung 0,5 mycobacterium tuberculosis mati 0,05 ml untuk tikus dan 0,025 ml untuk mencit. Pemberian obat untuk anti inflamasinya sudah diberikan satu hari sebelum injeksi dan dilanjutkan maksimal sampai 28 hari. Untuk mengetahui adanya radang dilihat saat benjolan sudah muncul biasanya pada hari ke-13, kemudian diukur volumenya Williamson, 1996.

5. Tes kantung granuloma

Metode ini dapat digunakan untuk memperkirakan potensi anti-inflamasi kortikosteroid Vogel, 2002. Setelah kantung dibuat di punggung tikus dengan injeksi subkutan 10 – 25 ml udara steril, berbagai iritan minyak croton yang dicairkan, turpentine, microbacterial, fosfolipase A 2 atau karagenin dimasukkan pada lubang Gryglewski, 1977. Empat puluh delapan jam sesudahnya udara diambil dan hewan diinjeksi larutan uji atau larutan standar Vogel, 2002. Empat dampai empat belas hari setelahnya respon inflamasi dievaluasi dengan dasar volume cairan yang diambil dari kantung sama seperti berat dan tebal dinding kantung. Model kantung granuloma ini lebih sensitif terhadap obat anti-inflamasi steroid daripada non steroid Gryglewski, 1977. Metode aktivitas anti inflamasi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode secara in vivo karena faktor keterbatasan alat, dan lebih aman dibandingkan metode in vitro yang umumnya memakai unsur radioaktif. Metode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI in vivo yang digunakan adalah metode Langford dkk 1972 yang telah dimodifikasi pelaksanaannya. Bila dibanding metode in vivo lainnya, metode ini dipilih karena dapat digunakan sebagai langkah pengujian awal untuk mengetahui apakah bahan uji memiliki efek anti inflamasi atau tidak. Selain itu karena metode ini mudah dilaksanakan, pengukuran dapat dilakukan secara obyektif serta dapat diandalkan untuk pengujian efek anti inflamasi dalam waktu yang singkat. Dasar metode Langford dkk 1972 ini adalah induksi udema pada telapak kaki belakang mencit. Metode ini dimodifikasi pelaksanaannya dengan mengganti zat penginduksi udem karagenin 1 meggantikan ragi serta rumus efek anti inflamasinya. Menurut Langford dkk 1972 persentase efek anti inflamasi dapat dihitung dari perubahan bobot kaki hewan uji dengan rumus sebagai berikut : efek anti inflamasi = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − D D U X 100 keterangan : U : Harga rata-rata berat kaki kelompok karagenin terinflamasi dikurangi rata- rata berat kaki kelompok normal tanpa perlakuan D : Harga rata-rata berat kaki kelompok perlakuan terinflamasi dikurangi rata- rata berat kaki normal tanpa perlakuan Setelah dianalisis lebih lanjut, rumus di atas ternyata menunjukkan peningkatan udema. Karena persentase efek anti inflamasi dihitung dari pengurangan udema maka rumus di atas diubah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI efek anti inflamasi = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − U D U X 100 keterangan : U : Harga rata-rata berat kaki kelompok karagenin terinflamasi dikurangi rata- rata berat kaki kelompok normal tanpa perlakuan D : Harga rata-rata berat kaki kelompok perlakuan terinflamasi dikurangi rata- rata berat kaki normal tanpa perlakuan D U II III I U-D Bobot kaki U = Kelp. II – Kelp.III D = Kelp. II – Kelp. I 100 U D U inflamasi anti x − = Gambar 8. Rumus perhitungan anti inflamasi Keterangan : I : + inflamatogen + obat bahan yang diuji II : + inflamatogen III : kontrol sham injection PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Landasan Teori