Obat Anti Inflamasi PENELAAHAN PUSTAKA

D. Obat Anti Inflamasi

Pengobatan inflamasi meliputi dua sasaran yaitu pertama, mengurangi nyeri sebagai gejala yang paling sering tampak, dan kedua dengan menghambat atau mencegah proses pengrusakan jaringan. Pengobatan inflamasi dengan obat anti inflamasi akan mengurangi nyeri selama waktu tertentu Furst dan Munster, 2002. Dua golongan senyawa yang banyak digunakan untuk menghambat prostaglandin yaitu kortikosteroid dan anti inflamasi non steroid AINS Greene, et al, 2000. 1. Kortikosteroid Kortikosteroid dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid. Efek utama glukokortikoid ialah pada penyimpanan glikogen hati dan efek anti-inflamasinya sedangkan mineralokortikoid efek utamanya terhadap keseimbangan air dan elektrolit. Pengaruh mineralokortikoid pada penyimpanan glikogen hati sangat kecil Wilmana, 1995 Umumnya golongan mineralkortikoid tidak mempunyai khasiat anti- inflamasi yang berarti, kecuali 9 α-fluorokortisol, namun demikian sediaan ini tidak pernah digunakan sebagai obat anti-inflamasi karena efeknya terhadap keseimbangan air sangat besar Wilmana, 1995. Glukokortikoid dikenal dapat menghambat fosfolipase A 2 , enzim yang bertanggung jawab atas pembebasan asam arakhidonat dari fosfolipid Furst dan Munster, 2002 agar mediator inflamasi dapat terbentuk. Glukokortikoid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menginduksi terbentuknya lipokortin. Lipokortin tersebut yang dapat menghambat aktivasi enzim fosfolipase A 2 Rang, et al., 2003. Kortikosteroid bekerja dengan menghambat enzim fosfolipase yang berperan dalam pembentukan fosfolipid menjadi asam arakhidonat. Hal ini mengakibatkan pembentukan histamin, prostaglandin, dan mediator-mediator kimia lainnya dapat terhambat pula Greene, et al., 2000. Berkurangnya komponen vaskular inflamasi dan penghambatan pelepasan mediator kimia yang berhubungan dengan kenaikan permeabilitas pembuluh darah dapat mengurangi pembentukan udema. Efeknya terhadap gejala rematik lebih baik daripada AINS. Keberatannya adalah efek sampingnya yang lebih berbahaya pada dosis tinggi dan penggunaan lama Tjay dan Rahardja, 2002. Termasuk dalam golongan ini adalah kortison asetat, hidrokortison, prednison, prednisolon, deksametason, dan lain-lain Bowman dan Rand, 1980. 2. Anti Inflamasi Non Steroid AINS Mekanisme kerja AINS adalah menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakhidonat menjadi prostaglandin akan terganggu. Idealnya AINS hanya menghambat COX-2 yang hanya timbul pada saat ada peradangan dan tidak COX-1. Hal ini disebabkan karena penghambatan pada COX-1 akan memberikan efek samping terhadap mukosa lambung-usus dan ginjal Tjay dan Rahardja, 2002. Berbagai AINS mungkin memiliki mekanisme kerja tambahan termasuk hambatan kemotaksis, regulasi rendah down-regulation produksi interleukin-1, penurunan produksi radikal bebas dan superoksida Furst dan Munster, 2002. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Natrium Diklofenak