8
semprot seperti sitroborat, pereaksi aluminium klorida, dan antimon triklorida Wagner, Brady, Zgainski, 1984.
Tabel I. Pedoman umum bercak flavonoid dengan sinar tampak dan UV 365 nm Geissman, 1962
Gol. Flavonoid Vis
UV 365 nm NH
3
NH
3
UV AlCl
3
AlCl
3
UV Flavon
Kuning lemah
Coklat gelap, coklat
merah, kuning coklat
Kuning Kuning
terang, kuning
hijau, ungu gelap
Kuning pucat
Fl. Hijau, kuning
hijau Flavonol
Kuning lemah
Kuning terang,
kuning hijau, coklat
Kuning Kuning
terang, kuning
hijau, coklat
Kuning Fl.
Kuning, hijau
Isoflavon Tidak
berwarna Ungu
padam, kuning
lemah Tidak
berwarna Ungu
padam, kuning
lemah Tidak
berwarna FL.
Kuning Flavonon
Tidak berwarna
Tidak berwarna
Tidak berwarna
Tidak berwarna,
kuning gelap,
kuning hijau
Tidak berwarna
Fl. Hijau, kuning,
biru pucat
2. Triterpenoid
Terpenoid berasal dari molekul isoprena CH
2
=CCH
3
-CH=CH
2
. Terpenoid terdiri atas beberapa senyawa berdasarkan jumlah satuan yang terdapat
dalam senyawa tersebut, yaitu: komponen minyak atsiri [monoterpena dan seskuiterpena yang mudah menguap C
10
dan C
15
], diterpena yang lebih sukar menguap C
20
, senyawa yang tidak menguap [triterpenoid dan sterol C
30
], dan pigmen karotenoid C
40
Harborne, 1984. Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam
satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C
30
asiklik, yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik yang nisbi rumit, kebanyakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
berupa alkohol, aldehida, atau asam karboksilat. Mereka berupa senyawa tanwarna, berbentuk kristal, sering sekali bertitik leleh tinggi dan aktif optik, yang
umumnya sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan kimianya. Uji yang banyak digunakan adalah reaksi Lieberman-Burchard anhidra asetat – H
2
SO
4
pekat yang dengan kebanyakan triterpena dan sterol memberikan warna hijau-biru Harborne,
1984. Triterpen akan memberikan warna biru, biru-violet dengan pereaksi vanilin asam sulfat Wagner, 1984.
Gambar 3. Struktur Lantadene A Sharma, Sharma, Bansal, Singh, 2007
Triterpenoid yang paling penting dan paling tersebar luas ialah pentasiklik triterpenoid. Senyawa pentasiklik triterpenoid yang diketahui tersebar
luas adalah a-amirin dan ß-amirin serta asam turunannya yaitu asam ursolat dan asam oleanolat Evans and Trease, 2002. Pentasiklik triterpenoid dapat
menghambat kerja enzim topoisomerase I dan II serta menghambat RNA polymerase
sehingga mengakibatkan kematian sel Lee et al., 1991. Lantadene A yang merupakan salah satu kandungan dalam daun tembelekan merupakan
triterpenoid pentasiklik yang telah dievaluasi dapat menginduksi apoptosis pada human leukimia HL-60 cell line
Sharma et al., 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Gambar 4 . Mekanisme penghambatan enzim topoisomerase Albert et al.,
2002
KLT praktis selalu digunakan pada lapisan silika gel. KLT silika gel AgNO
3
digunakan untuk memisahkan triterpenoid takjenuh berdasarkan jumlah ikatan rangkap terisolasi yang ada dalam molekul. Metode ini dapat menggunakan
fase gerak seperti heksan, etil asetat 1:1; kloroform, metanol 10:1; atau toluene : etil asetat 93:7. Sebagai deteksi dapat digunakan penyemprotan dengan asam
sulfat pekat, diteruskan dengan pemanasan pada 100 °
C - 105 °
C sampai pembentukan warna sempurna Harborne, 1984. Untuk senyawa terpenoid, akan
menghasilkan warna abu-abu, merah violet atau ungu Wagner et al.,1984.
C. Artemia salina Leach