Kromatografi Lapis Tipis KLT Maserasi

18 neoplastik menekan pertumbuhanproliferasi sel dan menimbulkan toksisitas, karena menghambat pembelahan sel normal yang proliferasinya cepat misal sum- sum tulang, epitel germinativum, mukosa saluran cerna, folikel rambut dan jaringan limfosit. Terapi hanya dapat dikatakan berhasil baik, apabila dosis yang digunakan dapat mematikan sel tumor yang ganas dan tidak terlalu mengganggu sel normal yang berpoliferasi Nafrialdi, 1995.

F. Kromatografi Lapis Tipis KLT

Kromatografi lapis tipis merupakan metode pemisahan fisikokimia. Metode ini didasarkan atas pembagian campuran senyawa dalam dua fase yaitu fase diam dan fase gerak Stahl, 1969. Fase diam meliputi adsorben sedangkan fase gerak meliputi suatu larutan pengembang. Adsorben dilapiskan pada lempeng kaca yang bertindak sebagai penunjang fase diam. Fase gerak akan merayap sepanjang fase diam sehingga terbentuklah kromatogram. Materi pelapis lempeng pada umumnya digunakan silika gel, tetapi kadangkala bubuk selulosa, tanah diatome dan kieselguhr Khopkar, 1990. Identifikasi dari senyawa-senyawa yang terpisah pada KLT lebih baik dikerjakan dengan pereaksi lokasi kimia dan reaksi-reaksi warna. Jika pereaksi kimia digunakan untuk lokasi, maka dapat dilakukan dengan penyemprotan Hardjono, 1983. Pada umumnya identifikasi menggunakan harga Rf, meskipun kurang tepat. Harga Rf dapat didefinisikan sebagai berikut: awal titik dari pelarut Jarak asal titik dari senyawa bercak Jarak Rf = Stahl, 1969 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 Kelebihan khas KLT adalah keserbagunaan, kecepatan dan kepekaannya dibandingkan dengan kromatografi kertas. Keserbagunaan KLT disebabkan oleh kenyataan bahwa disamping selulosa, sejumlah plat kaca atau penyangga lain dan digunakan untuk kromatografi Harborne, 1984.

G. Maserasi

Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana, yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari, cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan zat aktif di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsent rasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel Anonim, 1986. Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari dan tidak mengandung zat yang mudah mengembang dalam cairan penyari dan tidak mengandung benzoin atau stirak. Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, campuran air etanol atau pelarut lain yang cocok, untuk cairan penyari air perlu ditambah pengawet pada awal penyarian untuk mencegah timbulnya kapang. Keuntungan cara maserasi ini adalah cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sangat sederhana dan mudah diusahakan, sedangkan kerugiannya pengerjaannya butuh waktu lama dan hasil penyarian kurang sempurna. Cara maserasi ini dapat dipercepat dengan menggunakan mesin pengaduk yang terus menerus berputar sehingga mempersingkat waktu maserasi menjadi 6-24 jam Anonim, 1986. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

H. Landasan Teori