Determinasi Tanaman Pengumpulan Bahan dan Penyarian Zat Aktif

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Tujuan dilakukan determinasi tanaman adalah untuk memastikan kebenaran tanaman yang digunakan dalam penelitian ini. Determinasi dilakukan di Laboratorium Kebun Obat, Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta serta dengan menggunakan buku acuan Van Steenis, 1981. Berdasarkan determinasi yang telah dilakukan lampiran 1, diperoleh kesimpulan bahwa tumbuhan yang digunakan adalah benar-benar tumbuhan Lantana camara L..

B. Pengumpulan Bahan dan Penyarian Zat Aktif

Daun tumbuhan tembelekan diperoleh di Kaliurang, Yogyakarta pada bulan Agustus 2006. Tumbuhan yang telah dikumpulkan diambil daunnya. Daun yang diambil merupakan daun ke-4 sampai ke-5 dari ujung tangkai. Pemilihan ini bertujuan agar daun yang digunakan memiliki umur yang relatif sama sehingga kadar senyawa aktifnya tidak berbeda secara bermakna Anonim, 1985. Daun- daun tersebut kemudian dicuci dengan air mengalir agar tanah dan pengotor lainnya dapat terlepas. Kemudian daun dikeringkan dengan dijemur secara tidak langsung dengan ditutup kain hitam. Tujuan pengeringan secara tidak langsung adalah agar senyawa aktif yang terdapat di dalam tanaman tidak rusak karena paparan panas, sedangkan tujuan pengeringan adalah untuk mempermudah penyerbukan simplisia, menurunkan kadar air sehingga tidak ditumbuhi jamur, meminimalkan reaksi enzimatis, dan untuk menjamin agar kualitasnya tetap baik sehingga dapat disimpan dalam waktu ya ng cukup lama Anonim, 1986. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 Pengeringan dilakukan hingga kadar air dalam simplisia kurang dari 10 yang ditandai dengan daun yang mudah hancur ketika diremas. Simplisia yang telah kering kemudian diserbuk menggunakan blender. Penyerbukan ini bertujuan untuk memperluas permukaan yang kontak dengan larutan penyari sehingga kandungan kimia yang dapat terlarut selama proses penyarian akan lebih banyak dan penyarian dapat berjalan lebih sempurna Anonim, 1986. Pada penelitian ini penyarian dilakukan dengan metode maserasi dengan larutan penyari kloroform. Maserasi merupakan salah satu metode ekstraksi dengan cara dingin. Pemilihan metode ini dipilih didasarkan pada pelarut yang digunakan, yaitu kloroform yang mempunyai sifat sangat mudah menguap pada suhu kamar, sedangkan kloroform dipilih sebagai pelarut karena kloroform mampu menarik senyawa aglikon flavonoid yang kurang polar Markham, 1988. Selain itu kloroform merupakan salah satu pelarut yang biasa digunakan untuk mengekstraksi senyawa golongan terpenoid yang bersifat kurang polar Harborne, 1984. Pada proses maserasi, bahan tumbuhan direndam dalam suatu wadah tertutup rapat selama kurang lebih 48 jam dan selama masa perendaman tersebut dilakukan penggojokan sesering mungkin. Penggojokan berulang ini memungkinkan pelarut masuk ke seluruh permukaan bahan serbuk dan kesetimbangan konsentrasi bahan ekstraktif yang lebih cepat ke dalam penyarian karena keadaan diam selama maserasi menyebabkan turunnya perpindahan bahan aktif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 Pada penelitian ini digunakan 30 gram serbuk daun tembelekan dan 225 ml kloroform perbandingan 10 : 75 yang dimasukkan dalam Erlenmeyer yang kemudian ditutup rapat dengan aluminium foil. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya oksidasi senyawa dan agar kloroform tidak menguap sehingga penyarian dapat maksimal. Setelah itu Erlenmeyer diletakkan pada shaker dengan laju konstan 120 rpm selama 2 x 24 jam, dengan tiap 24 jam disaring dan diganti pelarutnya. Penyarian dilakukan selama 2 x 24 jam untuk memastikan bahwa zat aktif yang terkandung dalam daun tumbuhan tembelekan sudah tersari dengan sempurna. Maserat yang didapat kemudian dikeringkan vaccum rotary evaporator hingga sepertiga bagiannya dan dilanjutkan dengan dipekatkan dalam wadah cawan porselen menggunakan waterbath dengan suhu 50 ° C. Vaccum rotary evaporator digunakan karena alat ini dapat diatur tekanannya 474 mmHg untuk kloroform, sehingga diharapkan hanya kloroform saja yang menguap. Suhu 50 ° C merupakan suhu optimal untuk penguapan di atas waterbath. Ekstrak kering yang didapatkan dari proses ekstraksi di atas sebanyak 1,32 gram. Ekstrak kering dalam cawan porselen ini kemudian ditutup dengan aluminium foil dan dimasukkan ke dalam eksikator agar tidak ada udara, air, ataupun uap air yang dapat masuk yang dapat menyebabkan ekstrak menjadi rusak. Selain itu eksikator ini juga dapat menarik sisa air dalam ekstrak sehingga ekstrak akan semakin kering jika pengeringan yang dilakukan sebelumnya kurang sempurna. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

C. Pembuatan Air laut Buatan