Determinasi tumbuhan Pengumpulan bahan Pembuatan ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan Pembuatan air laut buatan

24

D. Alat-alat Penelitian

1. Alat untuk ekstraksi

Alat-alat yang digunakan untuk ekstraksi antara lain: blender, shaker Innova 2100, gelas ukur Pyrex, Erlenmeyer Pyrex, gelas Beker Pyrex, sendok, pipet ukur, pipet volume, kertas saring, Vaccum Rotary Evaporator Janke Kunkel, Waterbath Memert, neraca analitik Mettler Toledo AB 204, batang pengaduk, dan cawan porselen.

2. Alat untuk uji BST

Alat-alat yang digunakan untuk uji BST antara lain: flakon, bak penetas artemia, mikropipet Socorex ISBA S.A, lampu 5 watt dop, aerator Niko NK 1200, pipet tetes, pipet khusus BST, neraca analitik Mettler Toledo AB 204, dan Vortek Dijkstra.

3. Alat untuk KLT

Alat-alat yang digunakan untuk KLT antara lain: pipet kapiler, bejana kromatografi, alat semprot, kertas saring, dan lampu UV 254 dan 365 nm.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tumbuhan

Determinasi dilakukan untuk memastikan jenis tumbuhan tembelekan yang akan digunakan untuk penelitian. Determinasi tumbuhan tembelekan dilakukan di Laboratorium Kebun Obat, Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta serta dengan menggunakan buku acuan menurut Van Stenis 1981. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

2. Pengumpulan bahan

Daun tumbuhan tembelekan dikumpulkan dari Kaliurang, Yogyakarta pada bulan Agustus 2006. Daun tumbuhan tembelekan yang telah dikumpulkan diambil daunnya, dicuci dengan menggunakan air mengalir, dikeringkan dengan dijemur secara tidak langsung dengan ditutupi kain hitam. Setelah kering kemudian diserbuk dengan cara diblender.

3. Pembuatan ekstrak kloroform daun tumbuhan tembelekan

Sebanyak 30 gram serbuk daun tumbuhan tembelekan ditimbang dan dimasukkan dalam Erlenmeyer dengan ditambah 225 ml kloroform. Erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil kemudian diletakkan pada shaker dengan laju konstan 120 rpm selama 24 jam lalu larutan disaring dengan kertas saring. Maserat ditampung dan disimpan pada suhu kamar sedangkan ampasnya dimaserasi lagi dengan 225 ml kloroform menggunakan shaker 120 rpm selama 24 jam, lalu disaring dan maserat ditampung untuk digabungkan dengan maserat hasil maserasi 24 jam pertama. Maserat yang terkumpul lalu dipekatkan dengan vaccum rotary evaporator sampai kental volume kira-kira 13 nya. Setelah itu, dengan menggunakan cawan porselen yang sudah ditimbang terlebih dahulu, ekstrak diuapkan di atas waterbath dengan suhu 50 ° C dan dengan kipas angin sampai didapatkan ekstrak kering. Ekstrak kering ini kemudian dibungkus rapat dan disimpan dalam eksikator. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

4. Pembuatan air laut buatan

Air laut buatan diperoleh dengan cara melarutkan: 5,0 g natrium klorida NaCl; 1,3 g magnesium sulfat MgSO 4 ; 1,0 g magnesium klorida MgCl 2 ; 0,3 g kalsium klorida CaCl 2 ; 0,2 g kalium klorida KCl 2 ; dan 2,0 g natrium bikarbonat NaHCO 3 dalam sebagian aquadest dengan menggunakan labu takar 1 liter. Khusus untuk magnesium sulfat dilarutkan dalam aquadest panas, sedangkan natrium bikarbonat dilarutkan dalam air bebas CO 2 . Bahan-bahan tersebut lalu dicampur dan ditambahkan aquadest sampai volume tepat 1 liter, sehingga diperoleh air laut buatan dengan kadar garam 5 per mil.

5. Penetasan siste artemia