Beberapa ahli Santrock, 2003: 220 berpendapat bahwa pengalaman ditolak atau tidak diperhatikan oleh teman sebaya
dapat mengakibatkan remaja merasa kesepian dan timbul rasa permusuhan.
5. Perkembangan Rohani atau Spiritual
Menurut Spilka Santrock, 2003: 460, remaja lebih tertarik pada agama dan keyakinan daripada anak-anak. Pemikiran mereka yang
abstrak dan pencarian identitas yang mereka lakukan mampu membawa mereka pada masalah-masalah agama dan spiritual. David
Elkind Santrock, 2003: 460 mengatakan bahwa “remaja tidak lagi melihat perwujudan identitas keagamaan dalam tingkah laku individu,
namun lebih memperhatikan bukti keberadaan keyakinan dan pendirian dalam diri seseorang”.
B. Harga diri
1. Pengertian Harga Diri
Santrock 2007: 183 mengatakan bahwa harga diri adalah evaluasi diri yang bersifat global. Seorang remaja mungkin menangkap bahwa
ia tidak hanya sebagai seorang pribadi, namun juga seorang pribadi yang baik. Hal ini berarti remaja yang bersangkutan mampu menilai
dirinya sebagai pribadi. James Baron Byrne, 2003: 173
memberikan pengertian harga diri sebagai penilaian individu terhadap
dirinya sendiri. Sama halnya dengan James, Lerner dan Spanier Ghufron Rini, 2010: 39-40 berpendapat bahwa harga diri adalah
tingkat penilaian yang positif atau negatif yang dihubungkan dengan konsep diri seseorang.
Menurut Clemes dkk 2012: 15 harga diri adalah rasa nilai diri kita. Hal itu berasal dari seluruh pikiran, perasaan, sensasi, dan
pengalaman yang telah kita kumpulkan sepanjang hidup kita. Beribu- ribu kesan, penilaian, dan pengalaman yang kita miliki dari diri sendiri
menambah perasaan senang tentang nilai diri kita atau sebaliknya memberikan perasaan tidak nyaman atau kecewa. King 2010: 197
mengatakan bahwa orang-orang dengan harga diri tinggi yang tidak realistis kelihatannya paling rentan untuk menanggapi ancaman
dengan agresi. Orang-orang seperti itu mungkin digambarkan bukan sebagai orang yang sehat secara psikologis, tetapi lebih sebagai orang
yang narsistik. Bagi kebanyakan orang, harga diri yang rendah dikaitkan dengan tingkat agresi yang tinggi.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa harga diri adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri
yang meliputi lima aspek, yaitu fisik, kognitif, emosional, sosial dan rohaniahspiritual.
2. Karakteristik Remaja yang memiliki Harga Diri Tinggi
Karakteristik remaja yang memiliki harga diri tinggi menurut Clemes dkk 2012: 20 adalah:
a. Bertindak mandiri
Seorang remaja yang memiliki harga diri yang tinggi akan mampu membuat pilihan dan mengambil keputusan tentang
masalah, seperti pemanfaatan waktu, uang, pekerjaan, pakaian dan ia akan mencari teman serta kesenangannya sendiri.
b. Menerima tanggung jawab
Remaja yang bertanggung jawab berarti mereka mampu bertindak dengan segera dan penuh keyakinan. Remaja mampu
menerima dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka dengan baik.
c. Merasa bangga akan prestasinya
Remaja akan menerima pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya dengan gembira dan bahkan kadang memuji dirinya
sendiri. d.
Mendekati tantangan baru dengan penuh antusias Remaja mau untuk melibatkan dirinya dalam tugas,
kegiatan, tantangan yang baru dan menarik perhatiannya.
e. Menunjukkan sederet perasaan dan emosi yang luas
Remaja mampu tertawa, berteriak, menangis, mengungkapkan kasih sayangnya secara spontan. Remaja juga
mampu mengenali dan mengelola emosi emosi mereka dengan lebih baik daripada anak-anak.
f. Menoleransi frustrasi dengan baik
Remaja mampu menghadapi frustrasi dengan berbagai reaksi seperti menertawakan diri sendiri, berteriak keras-keras, dan
sebagainya. Ia mampu mengungkapkan atau berbicara tentang apa saja yang membuatnya frustrasi.
g. Merasa mampu mempengaruhi orang lain
Remaja merasa percaya diri dan mampu mempengaruhi orang-orang sekitarnya.
3. Karakteristik Remaja yang Memiliki Harga Diri Rendah