Tabel 4.7 Persentase Kesalahan Siswa Kelas VII Harjuna Manah tiap Jenis Kesalahan dalam Mengerjakan Tes Diagnostik
No. Soal
Ket. Siswa Identitas Siswa yang Melakukan Kesalahan Tiap Jenis Kesalahan
Jawaban Benar
Soal tidak dijawab
Kesalahan data
Kesalahan mengintepretasikan
bahasa Kesalahan
menggunakan logika
Kesalahan menggunakan
definisi teorema
Penyelesaian tidak
diperiksa kembali
Kesalahan teknis
1. No. Siswa
5, 6, 8, 16 3, 4, 9, 11,
13, 14, 15, 17, 18, 19,
20, 22, 23,
24, 25, 26 2
10 1, 7, 12, 21
Banyak Siswa
4 16
1 1
4 Persentase
15,38 61,53
3,84 3,84
15,38
2a. No. Siswa
1, 3, 18, 21
2, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 13,
14, 15, 16, , 22, 23, 25,
12, 17, 20, 24, 26
9 5, 19
Banyak Siswa
4 14
5 1
2 Persentase
15,38 53,84
19,23 3,84
7,69
2b No. Siswa
1 2, 4, 7, 8, 10,
11, 13, 15, 16, 17, 22,
23, 25, 26 3, 6, 12,
14, 18, 20 9
5, 19, 21, 24
Banyak Siswa
1 14
6 1
4 Persentase
3,84 53,84
23,07 3,84
15,38
3. No. Siswa
3, 5, 6, 8, 12, 16, 21
2, 4, 9, 10, 11, 13, 15,
17, 18, 19, 20, 22, 23,
1, 7, 14, 24
91
No. Soal
Ket. Siswa Identitas Siswa yang Melakukan Kesalahan Tiap Jenis Kesalahan
Jawaban Benar
Soal tidak dijawab
Kesalahan data
Kesalahan mengintepretasikan
bahasa Kesalahan
menggunakan logika
Kesalahan menggunakan
definisi teorema
Penyelesaian tidak
diperiksa kembali
Kesalahan teknis
25, 26 Banyak
Siswa 7
15 1
4 Persentase
26,92 57,69
3,84 15,38
4. No. Siswa
6, 7, 8, 11, 14, 16, 21,
22, 2, 3, 9, 10,
12, 13, 15, 17, 18, 23,
25, 26 20
1, 4, 5, 19, 24
Banyak Siswa
8 12
1 5
Persentase 30,76
46,15 3,84
19,23
5a No. Siswa
15 3, 13, 16, 23,
24 10
1, 4, 9, 17, 26
6, 14, 18, 19, 20
5, 7, 8, 11, 12, 21, 22,
25 Banyak
Siswa 1
5 1
5 5
8 Persentase
3,84 19,23
3,84 19,23
19,23 30,76
5b No. Siswa
1, 2, 3, 6, 9, 13, 16, 19, 23, 24
17 10, 15
14, 18, 26
4, 5, 7, 8, 11, 12, 20,
21, 22, 25 Banyak
Siswa 10
1 2
3 10
Persentase 38,46
3,84 7,69
11,53 38,46
6a No. Siswa
1, 18 2, 9, 10, 17, 20, 23,
24, 26 6, 25
14 15
3, 4, 5, 7, 8, 11, 12,
13, 16, 19, 21, 22
Banyak 2
8 2
1 1
12
92
No. Soal
Ket. Siswa Identitas Siswa yang Melakukan Kesalahan Tiap Jenis Kesalahan
Jawaban Benar
Soal tidak dijawab
Kesalahan data
Kesalahan mengintepretasikan
bahasa Kesalahan
menggunakan logika
Kesalahan menggunakan
definisi teorema
Penyelesaian tidak
diperiksa kembali
Kesalahan teknis
Siswa Persentase
7,69 30,76
7,69 3,84
3,84 46,15
6b No.
Sisswa 6, 9, 17
10, 26 14, 15
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 11,
12, 13, 16, 18, 19, 20,
21, 22, 23,
24, 25 Banyak
Siswa 3
2 2
19 Persentase
11,53 7,69
7,69 73,07
93
Dari hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan tes diagnostik diketahui pada soal nomor 1 persentase terbesar yaitu kesalahan menggunakan definisi
atau teorema sebesar 61,53, kemudian kesalahan data dan soal tidak dijawab masing-masing sebesar 15,38, lalu penyelesaian tidak diperiksa kembali dan
jawaban benar masing masing sebesar 3,84. Untuk soal nomor 2a persentase kesalahan terbesar yaitu kesalahan dalam
menggunakan definisi atau teorema sebesar 53,84, kesalahan teknis sebesar 19,23, kesalahan data sebesar 15,38, soal tidak dijawab sebesar 7,69 dan
jawaban benar sebesa 3,84. Soal nomor 2b persentase kesalahan terbesar yaitu kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema sebesar 53,84,
kesalahan teknis sebesar 23,07, soal tidak dijawab sebesar 15,38, kesalahan data dan jawaban benar masing-masing sebesar 3,84.
Soal nomor 3 persentase kesalahan terbesar yaitu 57,69, kesalahan data sebesar 26,92, soal tidak dijawab sebesar 15,38 , dan penyelesaian tidak
diperiksa kembali sebesar 3,84. Soal nomor 4 kesalahan terbesar yaitu kesalahan teknis sebesar 46,15, kesalahan dalam menggunakan definisi atau
teorema sebesar 30,76, soal tidak dijawab sebesar 19,23 dan jawaban benar sebesar 3,84.
Soal nomor 5a kesalahan terbesar yaitu soal tidak dijawab sebesar 3076, kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema, kesalahan
teknis, dan jawaban benar masing-masing sebesar 19,23, serta kesalahan
data dan penyelesaian tidak diperiksa kembali masing-masing sebesar 3,84. Soal nomor 5b kesalahan terbesar yaitu kesalahan mengintepretasi bahasa dan
soal tidak dijawab sebesar 38,46, jawaban benar sebesar 11,53, kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema sebesar 7,69, serta kesalahan
menggunakan logika sebesar 3,84. Soal nomor 6a kesalahan terbesar yaitu soal tidak dijawab sebesar
46,15, kesalahan mengintepretasi bahasa sebesar 30,76, kesalahan data dan kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema masing-masing
sebesar 7,69, serta penyelesaian tidak diperiksa kembali dan jawaban benar masing-masing sebesar 3,84. Dan pada soal nomor 6b kesalahan terbesar
yaitu soal tidak dijawab sebesar 73,07, kesalahan mengintepretasi bahasa sebesar 11,53, serta kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema
dan penyelesaian tidak diperiksa kembali masing-masing sebesar 7,69.
1. Perkiraan Sebab Cause Estimation
Untuk memperkirakan sebab yang mendasari kesalahan yang dilakukan oleh siswa, peneliti melakukan wawancara dengan siswa yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Karena terbatasnya waktu maka
dipillih 11 siswa yang mengalami kesulitan dan kesalahan yang dilakukan oleh siswa memiliki persentase terbesar di tiap jenis kesalahan pada butir
soal tes diagnostik. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara
disesuaikan dengan jawaban siswa pada hasil tes diagnostik. Berikut analisis dari 11 siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam
menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel berdasarkan tiap jenis kesalahan:
a. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema
Kesalahan dilakukan oleh siswa dengan nomor urut: 1
Siswa 15 Siswa nomor urut 15 melakukan kesalahan dalam menggunakan
definisi atau teorema pada soal nomor 1, 2, dan 3. Dari hasil pekerjaan siswa nomor 1 dapat dilihat bahwa siswa melakukan
kesalahan dalam menyebutkan konstanta dan koefisien. Namun siswa sudah tepat dalam menyebutkan variabel. Dari hasil
wawancara siswa melakukan kesalahan dalam mendefinisikan konstanta dan koefisien. Siswa tidak memahami definisi koefisien
dan konstanta koefisien sehingga siswa belum tepat menyebutkan koefisien dan konstanta. Berikut transkripsi wawancaranya:
P : peneliti S : siswa
10. S : sambil membaca soal yang variabel itu y, koefisiennya 27, sama
konstantanya 3 11.
P : kenapa konstantanya 3? Konstanta itu apa? 12.
S : bilangan didepan huruf 13.
P : nah kalo koefisien apa? 14.
S : koefisien bilangan yang ga ada variabelnya 15.
P : bukannya kebalik ya, kalo koefisien itu konstanta bilangan
yang ga ada variabel terus koefisien itu bilangan didepan variabel?
16. S : eemmm
17. P : jadi kalo untuk soal no 1, variabelnya mana?
18. S : variabelnya itu y
19. P : koefisiennya apa?
20. S : koefisiennya 3
21. P : berarti konstantanya?
22. S : emm -27
Untuk soal nomor 2b dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat siswa melakukan kesalahan perkalian distributif pada bilangan bulat
dengan bilangan pecahan. Hasil Pekerjaan siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 halaman 66. Berdasarkan hasil wawancara siswa
melakukan kesalahan aturan perkalian bilangan bulat dengan pecahan, seperti yang dilakukan pada saat mengerjakan soal tes
diagnostik. Siswa kurang menguasai sifat distributif bilangan bulat terhadap pecahan. Berikut transkripsi wawancaranya:
24. P : terus kalo yang 2b, tolong jelasin langkah-langkah
mengerjakannya 25.
S : sambil membaca soal emm dicari KPK nya yaitu 6 jadi × +
= × −
26. P : berarti KPK dari penyeabutnya ya, stelah itu gimana?
27. S : terus ketemu
+ =
− 28.
P : lalu setelah itu bagaimana, dikali satu-satu tidak? 29.
S : emm tidak 30.
P : kenapa tidak? Kan itu sama aja seperti soal no 2a? 31.
S : emm diruas kiri 18 : 3 dan yang diruas kanan 24 : 2, jadi +
= − abis itu baru dikali hasilnya
+ = −
lalu pindah ruas −
= − ketemu −
∶ − = ∶
− maka
= − 32.
P : benar = − ? 33.
S : emmm
Untuk soal nomor 3 dari pekerjaan tes diagnostik siswa melakukan kesalahan menyebutkan koefisien dan konstanta, seperti yang
dilakukan pada soal nomor 1. Dan dari hasil wawancara, kesalahan menyebutkan koefisien dan konstanta dilakukan siswa karena
siswa kurang memahami definisi koefisien dan konstanta serta bentuk umum pertidaksamaan linear satu variabel. Berikut
transkripsi wawancaranya:
46. S : sambil membaca soal, variabelnya x, konstantanya 8 dan koefisiennya 5
47. P : yakin? Apakah konstantanya hanya 8? 48. S : iya
49. P : bentuk umum pertidaksamaan apa dee? 50. S : tandanya
, , 51. P : bukannya bentuk umum pertidaksamaan itu
+ , , , atau ?
52. S : ngga tau bingung
Pada soal nomor 4 hasil pekerjaan tes diagnostik siswa melakukan kesalahan teknis dalam menjumlahkan atau mengurang kedua ruas
dengan bilangan yang sama agar persamaan tersebut tetap bernilai benar. Siswa menjawab
− − ekuivalen dengan
− −
− . Dari hasil wawancara, kesalahan siswa dalam mengubah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya
menjadi 1. Siswa langsung mengurangi variabel dari koefisien agar koefisiennya menjadi 1 karena siswa kurang menguasai aturan
penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dalam mengubah
koefisien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi 1. Berikut transkripsi wawancaranya:
71. P : emm kalo yang no 4 gimana cara mengerjakannya dee? 72. S :
− − dikali jadi −
− abis itu pindah ruas
− −
− − ketemu − − lalu kedua ruas ditambah − agar ruas kiri menjadi
. P : hayoo dikurang atau dibagi dee? . S : dikurang
. P : jadi berapa n nya? . S :
−
Kemudian siswa nomor urut 15 diberikan soal tambahan untuk menyelesaikan bentuk pertidaksamaan linear satu variabel.
Langkah-langkah pengerjaan siswa sudah tepat hanya saja pemahaman siswa dalam mengubah koefisien dari variabel
sehingga koefisiennya menjadi 1 masih kurang karena siswa kurang
memahami konsep
tersebut. Berikut
transkripsi wawancaranya:
77. P : okey, kalo sekarang aku punya soal tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan
− + jika variabelnya berupa bilangan
bulat. Bagaimana menyelesaikannya dee?
78. S : jadi nanti pindah ruas ke ruas kiri dan
− juga pindah ruas ke ruas kanan jadi
− + sehingga −
2 Siswa 7
Dalam mengerjakan soal tes diagnostik siswa nomor urut 7 hanya mengerjakan nomor 2 dan 4. Pada soal nomor 2 dari hasil
pekerjaan siswa dapat dilihat siswa melakukan kesalahan operasi
hitung aljabar. Siswa melakukan kesalahan ketika mengalikan bentuk aljabar menggunakan sifat distributif. Dari hasil
wawancara, kesalahan operasi hitung aljabar dilakukan siswa karena siswa kesulitan dalam memahami aturan distributif
perkalian terhadap
penjumlahan. Berikut
transkripsi wawancaranya:
106. P : sekarang aku mau tanya, gimana cara mengerjakan soal no 2a? 107. S : sambil membaca soal dan mengerjakan emm
+ 108. P : terus 4 nya diapain?
109. S : +
− hasilnya − 110. P : bukannya dikali satu-satu atau menggunakan sifat distributif
perkalian terhadap penjumlahan? 111. S : emm agak bingung
112. P : kemarin sebelum tes belajar ngga? 113. S : belajar sedikit
114. P : bingungnya dimana? 115. S : bingung disini
+ 116. P : kenapa bingung, kan tinggal dikali satu-satu aja?
117. S : iya jadi +
118. P : coba tolong dijelasin dee 119. S : diam dan bingung
Selain itu untuk soal nomor 4, dari hasil pekerjaan siswa melakukan kesalahan operasi hitung aljabar. Siswa melakukan
kesalahan ketika mengalikan dengan sifat distributif. Dari hasil wawancara, kesalahan dalam mengalikan dengan menggunakan
sifat distributf perkalian terhadap penjumlahan karena siswa kurang memaahami konsep hitung aljabar. Berikut transkripsi
wawancaranya:
120. P : sekarang yang no 4 gimana cara mengerjakannya?
121. S : diam dan mencoba mengerjakan soal 122. P : gimana dee, bingung atau gimana?
123. S : −
hasilnya × + −
124. P : yakin seperti itu dee? Ngga dikali satu-satu semua? 125. S : emm iya, hasilnya
+ − .
− itu ngga bisa
126. P : kenapa ngga bisa? 127. S : bisa tapi harus dibalik jadi
− 128. P : looh, kan
ada variabelnya memang bisa dikurang 2? 129. S : emm bingung
Kemudian saat diberikan soal yang setipe dengan soal nomor 2 dan 4, siswa juga masih kesulitan dalam memahami konsep operasi
hitung aljabar
sehingga mengalami
kesalahan dalam
menyelesaikan persamaan linear satu variabel. Walaupun peneliti sudah berusaha membantu agaar siswa ingat cara penyelesaiannya,
namun tetap saja siswa tidak bisa mengerjakannya. Berikut transkripsi wawancaranya:
124. P : kalo aku ada soal tentukan penyelesaian dari − =
+ dengan ∈ bilangan asli adalah ... 125. S : diam mengerjakan emm
= 126. P : memperoleh
= darimana?coba tolong jelaskan
bagaimana langkah-langkah mengerjakannya 127. S :
+ 128. P : 7 nya darimana?dari ruas kanan?
129. S : emm iya 130. P : bukannya dipindah ruas yang ada variabel digabungkan
dengan yang memiliki variabel juga, sedangkan yang konstanta dioperasikan dengan yang konstanta juga?
131. S : emm harusnya
�−
=
�+
132. P : terus gmana kalo sudah dibagi 5? 133. S : hanya diam
134. P : kamu merasa bingung atau susah? 135. S : bingung dan merasa susah ketika mencari x
3 Siswa 17
Siswa salah menggunakan definisi atau teorema dalam mengerjakan soal nomor 1, 2b, 3, 4, dan 5. Untuk soal nomor 1,
dari hasil pekerjaan siswa melakukan kesalahan menyebutkan konstanta dan koefisien. Dari hasil wawancara, siswa bingung
mendefinisikan antara koefisien dan konstanta karena kurang memahami definisi konstanta dan koefisien sehingga salah dalam
menyebutkannya. Berikut transkripsi wawancaranya:
166. S : soalnya variabel terdiri dari huruf aja. 167. P : terus kalo konstanta?
168. S : konstanta itu bilangan yang nggak ada hurufnya. 169. P : nah berarti jawabanmu ini benar atau salah?
170. S : koefisien itu bilangan didepan huruf. 171. P : yakin?
172. S : iya, berarti koefisiennya 3. Ehh.. sebentar-sebentar lupa
hehehe 173. P : lupa? tapi tadi konstanta tadi apa?
174. S : ehh sebentar berarti koefisien merupakan bilangan yang berdiri sendiri tanpa huruf
175. P : hayoo yang bener yang mana? Kamu jawabnya koefisien itu apa?
176. S : koefisien itu yang didepan huruf 177. P : kalo koefisien itu yang ada didepan huruf, berarti jawaban
kamu kemarin benar atau salah? 178. S : salah
179. P : kenapa salah? Harusnya seperti apa? 180. S : kalo bilangan didepan huruf harusnya itu 3.
181. P : harusnya 3? Terus kalo konstanta? 182. S : konstantnya -27
183. P : kenapa -27? 184. S : kan bilangan yang tanpa huruf
185. P : jadi jawaban kamu yg kemarin benar atau salah? 186. S : emm salah
Pada soal nomor 2b, dari hasil pekerjaan siswa melakukan kesalahan dalam operasi hitung aljabar. Siswa melakukan
kesalahan dalam aturan mengalikan bilangan bulat dengan bilangan pecahan. Dari hasil wawancara diketahui siswa mampu
menyelesaikan persamaan linear satu variabel bentuk pecahan sehingga jawaban saat mengerjakan tes diagnostik dan wawancara
berbeda dikarenakan siswa kurang menguasai perkalian bilangan bulat dengan bilangan pecahan menggunakan sifat distributif.
Berikut transkripsi wawancaranya:
203. P : sekarang yang no 2b tolong jelasin gimana kamu ngerjainnya? 204. S : itu nanti dikali satu-satu jadinya
+ = − kemudian
dikelompokin −
= − − hasilnya − = − kedua ruas
dibagi dengan − hasilnya itu =
− −
205. P : sebentar, kok beda sama jawabanmu yang sekarang dengan yang kemarin?
206. S : emmm.. 207. P : kira-kira jawabanmu yang kemarin benar atau salah?
208. S : salah 209. P : jawaban yang benarnya seperti apa?
210. S : yang jawabannya =
− −
211. P : berarti jawaban tes kamu yang kemarin benar atau salah? 212. S : salah
Hasil pekerjaan siswa pada soal nomor 3, siswa melakukan kesalahan menyebutkan koefisien dan konstanta. Dan dari hasil
wawancara, siswa mampu memperbaiki jawabannya dan menyadari bahwa hasil pekerjaanya saat tes diagnostik salah
dikarenakan siswa lupa definisi dari konstanta dan koefisien sehingga salah saat menyebutkannya. Berikut transkripsi
wawancaranya:
213. P : sekarang yang no 3, gimana dee kan disuruh menyebutkan variabel, konstanta dan koefisien kaya yang no 1 tadi? Trus kira-kira
jawaban kamu benar ngga kalo variabel = ?
214. S : kalo variabelnya benar 215. P : benar, trus kalo konstatanya yang kamu jawab benar ngga?
216. S : emm salah 217. P : kenapa salah?
218. S : konstanta itu bilangan yang ngga ada hurufnya 219. P : jadi jawabannya apa?
220. S : -5 dan 8 221. P : kalo koefisien?
222. S : koefisiennya 1 223. P : jadi jawaban kamu yang kemarin?
224. S : emmm salah 225. P : belajar ngga sebelum tes?
226. S : iya tapi terus lupa hehe
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 4, siswa melakukan kesalahan teknis dalam operasi hitung aljabar. Siswa salah dalam mengganti
tanda saat pindah ruas, hasil pekerjaan siswa 17 dapat dilihat pada tabel 4.3 halaman 68. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui
siswa mengalami kesulitan dalam mengubah koefisien dari variabel agar koefisinnya menjadi 1 namun setelah dibantu oleh
peneliti siswa belum mampu menyelesaikannya dikarenakan siswa tidak memahami aturan penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel terutama dalam mengubah koefisien dari variabel agar koefisiennya menjadi 1. Berikut transkripsi wawancaranya:
221. P : terus yang no 4, bisa jelasin gimana cara mengerjakannya? Kira- kira benar atau salah yang kamu kerjain?
222. S : emm itu salah 223.
P : coba jelasin dulu gimana kemarin ngerjainnya? 224.
S : ini dikali satu-satu terus dikelompokin yang variabelnya sama 225.
P : ini udah dikelompokin? sambil menunjuk jawaban
226. S : emm ininya salah, harusnya kalo pindah ruas tandanya juga ganti.
Harusnya +
+ jadi
227. P : agar
menjadi diapain? 228.
S : dibagi 28 229.
P : kenapa dibagi 28? 230.
S : biar hasilnya n, emm bentar-bentar... ∶
Dari hasil pekerjaan siswa pada soal nomor 5, siswa melakukan kesalahan dalam menghitung keliling persegi. Hasil pekerjaan
siswa keliling persegi yaitu +
. Berdasarkan hasil wawancara
diketahui siswa
mampu menjelaskan
dan menyelesaikan soal persamaan tersebut, walaupun dibantu oleh
peneliti. Siswa juga menyadari jika cara menghitung keliling persegi yang dilakukan saat tes diagnostik salah sedangkan
langkah-langkah mencari nilai x untuk soal nomor 5b siswa mengaku ngasal, dikarenakan siswa tidak memahami konsep
keliling persegi sehingga salah dalam mencari keliling persegi dan kesulitan dalam mengubah kalimat matematika menjadi model
matematika berbentuk persamaan linear satu variabel. Berikut transkripsi wawancaranya:
235. P : jadi gmana dee? Rumus keliling itu apa? 236. S :
+ + + 237. P : kalo
+ + + jadinya gimana hasil kelilingnya?kamu jawabnya
+ ?
238. S : hehehe salah, harusnya +
+ +
+ +
+ +
239. P : hasilnya berapa kalo + + + + + + + ?
240. S : emm +
241. P : itu kan baru jawab yang a, nah yang b bagaimana? 242. S : emm
243. P : untuk yang b bagaimana soalnya? 244. S : sambil membaca soal, emm kalo kemarin cara menghitungnya
∶ 245. P : kenapa dibagi 4?
246. S : karena sisinya kan ada empat 247. P : terus hasilnya berapa?
248. S : nanti hasilnya 16, abis itu 16 – 2 jadinya 14. Nah panjang sisinya
nanti + =
kalo sisinya 16 maka kelilingnya 64 249. P : kalo misalnya kita buat ke persamaan keliling persegi tadi sama
dengan 64 apakah nilai nya akan sama seperti yang kamu kerjakan tadi?
250. S : ngga tau 251. P : kamu dapet cara dari mana dee?
252. S : aduh susah menjelaskannya, aku ngasal hehe
4 Siswa 23
Siswa mengalami kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema pada soal nomor 1, 2, 3, 4, dan 5. Untuk soal nomor 1 dari
hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan menyebutkan variabel, konstanta serta koefisien. Berdasarkan hasil wawancara diketahui
bahwa siswa melakukan kesalahan dalam mendefinisikan variabel dan koefisien dikarenakan siswa kurang memahami konsep
definisi variabel dan koefisien sehingga mengalami kesalahan saat menyebutkan variabel
dan koefisien. Berikut
transkripsi wawancaranya:
302. P : coba tolong jelaskan bagaimana langkah-langkah kamu mengerjakan soal no 1 kemarin
303. S : yaa, konstanta kan yang angkanya doang jadi -27, variabel yang angka jadi ga ada, dan koefisien itu angka dan huruf jadi 3y
304. P : kenapa jawabanmu kemarin seperti ini? 305. S : iya salah
Pada soal nomor 2b dari hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan operasi hitung aljabar. Siswa melakukan kesalahan
ketika mengalikan bilangan bulat dengan bilangan pecahan menggunakan sifat distributif. Dari hasil wawancara siswa saat
diminta untuk menjelaskan langkah-langkah pengerjaannya siswa mengaku bingung dan lupa caranya. Siswa kurang menguasai
konsep operasi hitung aljabar terutama pada sifat distributif perkalian
terhadap penjumlahan.
Berikut transkripsi
wawancaranya:
310. P : okey, yang no 2b gimana dee mengerjakannya? 311. S : bingung sama lupa caranya
312. P : coba jelasin kenapa jawaban kamu tes seperti ini
313. S : +
= − nanti dikaliin ×
+ × +
= ×
× − × + hasilnya + =
− selanjutnya pertukaran
+ =
− nah abis itu tinggal dijumlah jadi
= kemudian kedua ruas dikurang delapan agar diruas kiri menjadi x. Jadi
= −
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 3, siswa melakukan kesalahan dalam menyebutkan koefisien dan konstanta. Berdasarkan hasil
wawancara ketika siswa diminta untuk menjelaskan bagaimana cara mengerjakannya siswa mengaku lupa dikarenakan siswa lupa
definisi koefisien
dan konstanta
sehingga salah
dalem menyebutkannya. Berikut transkripsi wawaancaranya:
314. P : kalo yang no 3 gimana? 315. S : lupa, variabel itu x, konstantanya 8, koefisiennya 5. Ehh gatau..
Hasil pekerjaan siswa nomor 4, siswa mengalami kesalahan dalam menjumlahkan atau mengurang kedua ruas dengan bilangan yang
sama agar persamaan tersebut tetap bernilai benar. Siswa melakukan kesalahan ketika mengganti tanda saat pindah ruas,
hasil pekerjaan siswa yakni −
− ekuivalen dengan −
− .
Berdasarkan hasil
wawancara siswa
melakukan kesalahan dalam mengganti tanda saat pindah ruas dan mengubah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi 1
dikarenakan siswa kurang memahami konsep penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dalam mengganti tanda saat
pindah ruas dan mengubah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya 1. Berikut transkripsi wawancaranya:
316. P : yaudah kalo gatau, yang no 4 gimana cara mengerjakannya? 317. S :
− − dikali satu-satu jadi −
− terus dikelompokin
− −
abis itu dijumlah −
318. P : coba kalo pindah ruas ganti tanda ngga? 319. S : ehh iya harusnya
+ −
terus biar ruas kanan
jadi n dikedua ruas dikurang 2. Jadi
Untuk soal nomor 5 dari hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan dalam menuliskan rumus keliling persegi. Pada
pekerjaan siswa rumus keliling yakni × × × . dari hasil
wawancara diketahui siswa masih kesulitan dalam menentukan keliling persegi dikarenakan siswa tidak memahami konsep
keliling persegi dengan baik. Berikut transkripsi wawancaranya:
320. P : emm, sekarang yang no 5 gmana? Keliling persegi apa? 321. S : keliling
× × × ehh × 322. P : apakah
× × × artinya sama dengan × ? Hayoo keliling persegi dee?
323. S : ahh ngga tau
Ketika siswa diberikan sebuah soal persamaan linear satu variabel, siswa sudah tepat dalam memindah ruas konstanta atau variabel
serta menjumlahkan atau mengurang bentuk aljabar, namun siswa belum tepat dalam mengubah koefisien dari variabel sehingga
koefisennya menjadi 1 dikarenakan siswa mengalami kesulitan dalam mengubah koefisien dari variabel sehingga koefisennya
menjadi 1. Berikut transkripsi wawancaranya:
328. P : aku punya soal seperti ini tentukan penyelesaian dari − =
+ dengan anggota bilangan asli adalah... 329. S : pakai pertukaran jadi
− = + terus
= , kemudian
kedua ruas dikurang dua agar ruas kiri menjadi x. tinggal =
5 Siswa 26
Siswa dengan nomor urut 26 mengalami kesalahan menggunakan definisi atau teorema pada soal nomor 1, 2b, 3, 4, dan 6. Dari hasil
pekerjaan siswa nomor 1 siswa melakukan kesalahan dalam menentukan variabel, koefisien dan konstanta. Berdasarkan hasil
wawancara diketahui bahwa siswa mengalami kesalahan dalam mendefinisikan variabel, konstanta dan koefisien sehingga dalam
menentukkannya siswa juga salah dikarenakan siswa tidak memahami definisi variabel, konstanta dan koefisien. Berikut
transkripsi wawancaranya:
349. P : okey, bisa jelasin ke aku gimana cara kamu mengerjakan soal no 1 ? 350. S : variabel itu campuran konstanta dan koefisien, jadi variabelnya 3y.
Koefisien itu angka, jadi 27 dan 0. Konstantanya mungkin y 351. P : hayo yakin ngga?
352. S : emm pasti salah ya, variabel itu y, konstanta itu 3, 27 dan 0 dan koefisien itu 3y
353. P : kenapa jawabannya berbeda dengan jawaban tes? 354. S : iya kemarin aku ngga ngerti
355. P : sampe sekarang masih bingung? 356. S : emm iya
Untuk soal nomor 2b dari hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan operasi hitung aljabar. Siswa melakukan kesalahan
ketika menjabarkan dengan menggunakan sifaat distributif bilangan bulat dengan bilangan pecahan. Berdasarkan hasil
wawancara diketahui bahwa siswa tidak mengerti perkalian bilangan bulat dan bilangan pecahan dan mengalami kesalahan
ketika menjabarkan dengan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan. Siswa tidak memahami aturan operasi hitung aljabar
ketika menjabarkan dengan sifat distributif bilangan bulat dengan bilangan pecahan. Berikut transkripsi wawancaranya:
366. S : yang 2b itu aku ngga ngerti gimana 367. P : ngga ngertinya dmana?
368. S : ini nya harus dikali atau dibagi
369. P : coba tolong kamu jelasin langkah-langkah mengerjakan soal 2b saat tes kemarin dee
370. S : ahh pasti salah 371. P : dicoba dulu aja kan aku mau tau kalo salah misalnya salah dimana
letak kesalahannya
372. S : +
= − karena KPK dari 3 dan 2 itu 6 jadi aku
bikin kaya gini
�+
=
�−
terus 6 nya aku bagi sama 3 dan 2 jadinya
+ =
− abis itu aku kali hasilnya + =
− terus aku pindah ruas −
= − hasilnya berarti
− =
kemudian biar ruas kiri menjadi x harus ditambah 6, ruas kanan juga jadi =
373. P : kira-kira benar atau salah? 374. S : salah
375. P : bisa memperbaikinya? 376. S : ngga bisa
Dari hasil pekerjaan siswa pada soal nomor 3, siswa mengalami kesalahan menentukan variabel, koefisien dan konstanta pada
pertidaksamaan linear satu variabel. Berdasarkan hasil wawancara siswa diketahui mampu menentukan variabel, koefisien dan
konstanta. Dikarenakan siswa tidak memahami definisi koefisien dan konstanta. Berikut transkripsi wawancaranya:
378. S : yang no 3 kaya soal no 1, variabelnya x, konstantanya 5 dan 8, koefisiennya itu didepan x
379. P : terus kok jawabannya beda sama jawaban tes kemarin? 380. S : iya salah, yang bener tadi
Untuk soal nomor 4 dari hasil pekerjaan siswa melakukan kesalahan operasi hitung aljabar ketika siswa menjabarkan
menggunakan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan. Dari hasil wawancara diketahui siswa mengalami kesalahan dalam
menjabarkan menggunakan sifat distributif dan operasi hitung bilangan bulat serta mengubah koefisien dari variabel sehingga
koefisiennya menjadi 1, dikarenakan siswa tidak menguasai konsep operasi hitung bilangan bulat dan mengubah koefisien dari
variabel sehingga
koefisiennya 1.
Berikut transkripsi
wawancaranya:
381. P : emm kalo soal no 4 gimana mengerjakannya? 382. S : yang ini
− − aku kalikan jadinya −
− ehh salah deng harusnya − − terus aku
pindahin jadi − −
− − selanjutnya jadi − −
agar diruas kiri menjadi n aku tambah 1 tapi mungkin salah jadi −
383. P : oia kok beda sama jawban tes kamu kemarin? 384. S : iya mungkin salah
Dari hasil pekerjaan siswa untuk soal nomor 6, siswa mengalami kesalahan memodelkan. Pemodelan yang dilakukan siswa yaitu
dengan mengalikan panjang dan lebar, jika luas lebih besar dari . Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa
mengalami kesulitan
dalam menghitung
luas lapangan,
dikarenakan siswa tidak memahami konsep luas sehingga kesulitan dalam memodelkan bentuk pertidaksamaan linear satu variabel
dari kalimat matematika. Berikut transkripsi wawancaranya:
399. P : nah kalo yang no 6 gimana? 400. S : aku ngga ngerti
401. P : ngga ngertinya dimana? 402. S : dibentuk pertidaksamaannya
403. P : coba dibaca dahulu apa yang diketahui dan ditanya 404. S : emm bagian yang ngga ngerti susunlah pertidaksamaan yang
menyatakan luas lapangan tersebut 405. P : luas lapangan apa rumusnya?
406. S : luas itu panjang dikali lebar 407. P : nah panjang dan lebarnya berapa?
408. S : panjangnya itu
− lebarnya 4 409. P : berarti cara mencari luasnya diapain?
410. S : hanya diam
Kemudian untuk mengetahui apakah siswa benar mengalami kesulitan dalam menggunakan definisi atau teorema, siswa
diberikan sebuah soal tambahan yang setipe dengan soal tes diagnostik. Baerdasarkan hasil wawancara diketahui langkah-
langkah dalam pengerjaan siswa sudah tepat, namun siswa mengaku masih bingung dengan tanda negatif saat mengubah
koefisien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi 1. Berikut transkripsi wawancaranya:
411. P : kalo aku punya soal seperti ini tentukan penyelesaian dari − =
+ dengan ∈ bilangan asli adalah .. 412. S : emm aku pindahkan
− = + jadi hasilnya
= kemudian agar menjadi x ruas kiri dibagi 2 dan ruas kanan juga, jadi
= 413. P : kenapa yang no 2b,
− agar menjadi x ditambah 6 bukannya dibagi
–6? 414. S : karena bingung ada tanda negatifnya
6 Siswa 3
Siswa dengan nomor urut 3 melakukan kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema pada soal tes diagnostik nomor
1, 2b dan 5a. Untuk soal nomor 1 dari hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan dalam menentukan variabel, koefisien dan
konstanta. Dari hasil wawancara diketahui siswa menyadari jawabannya salah dan salah dalam menentukan variabel, koefisien
dikarenakan siswa kurang tepat dalam menggunakan definisi variabel dan koefisien. Berikut transkripsi wawancaranya:
434. P : coba tolong jelasin no 1 mengerjakannya gimana? 435. S : emm jawabanku salah, harusnya variabel itu kan cuma huruf,
konstanta itu angka, koefisien itu huruf sama angka. Jadi variabelnya 3y, konstantanya -27, koefisiennya 0
Untuk soal nomor 2b mengalami kesalahan operasi hitung aljabar terutama dalam menjabarkan bentuk aljabar menggunakan sifat
distributif bilangan bulat dengan bilangan pecahan, padahal langkah-langkah pengerjaan yang siswa lakukan sudah tepat.
Berdasarkan hasil wawancara siswa diketahui melakukan kesalahan dalam melakukan operasi hitung aljabar karena siswa
tidak menguasai aturan perkalian bilangan pecahan dengan bilangan bulat. Berikut transkripsi wawancaranya:
446. P : yaudah sekarang yang 2b, tolong jelasin gimana kamu mengerjakannya
447. S : emm +
= − pertama ×
+ × +
= ×
+ × + abis itu kan nanti ketemu hasilnya
448. P : terus kok beda langkah-langkah mengerjakan saat tes dan sekarang? 449. S : iya aku engga tau
Kemudian untuk soal nomor 5 dari hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan menentukan rumus keliling persegi.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa mengalami kesalahan dalam menentukan rumus keliling persegi dengan luas
persegi, siswa juga mengalami kesulitan dalam melakukan operasi hitung aljabar dikarenakan siswa kurang memahami konsep
keliling dan luas persegi. Berikut transkripsi wawancaranya:
466. P : sekarang yang no 5 gimana mengerjakannya?
467. S : keliling persegi itu × × ×
468. P : yakin kelilingnya seperti itu? Terus kalo luasnya gimana? 469. S : luas itu
+ + + , ehh kebalik harunya keliling = + + + luas
= × × × 470. P : berarti kelilingnya gimana, kan diketahui panjang sisinya
+ ? Kelilingnya
+ +
+ +
+ +
+ , iya ngga? 471. S : ngga tau
7 Siswa 10
Siswa nomor urut 10 melakukan kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema pasa soal nomor 2, 3, 5 dan 6. Dari hasil
pekerjaan siswa nomor 2a, siswa mengalami kesalahan dalam melakukan operasi hitung aljabar dan mengubah koefisien dari
variabel sehingga koefisiennya menjadi 1. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa mengalami kesalahan dalam
menyelesaikan persamaan linear satu variabel terutama ketika mengubah koefisien dari variabel agar koefisiennya menjadi 1,
siswa juga belum tepat dalam menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan tertentu yang sama agar dalam
satu ruas persamaan terdapat variabel saja atau konstanta dikarenakan siswa
tidak memahami aturan
penyelesaian persamaan linear satu variabel. Berikut transkripsi wawancaranya:
517. P : kalo yang no 2 gimana cara menyelesaikannya? 518. S : ngga tau
519. P : loh kemarin kamu dapet = , bisa tolong dijelasin langkah-
langkahnya? 520. S : emm pertama dikali dulu
+ −
= + hasilnya
+ −
= + kemudian kedua ruas dikurang 9 dan
− dipindah ruas jadi + = + kemudian
− ∶
= ∶
nanti ketemu hasilnya =
521. P : kenapa dibagi ?
522. S : yaa ngga tau
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 2b, siswa melakukan kesalahan dalam aturan mengubah koefisien dari variabel agar koefisien dari
variabel menjadi 1. Siswa membagi bentuk aljabar tersebut tanpa menjumlahkan atau mengurangi terlebih dahulu, meskipun
langkah awalnya dalam menjabarkan bentuk aljabar sudah tepat. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa mampu menjelaskan
langkah-langkah penyelesaian dengan baik dan siswa menyadari jika jawabannya pada hasil tes diagnostik salah. Berikut transkripsi
wawaancaranya:
526. S : +
= − itu dikali jadi
+ = − terus
dikelompokin −
= − − hasilnya − = −
527. P : okee, − agar menjadi x harus diapain dee ditambah, dikurang,
atau dikali? 528. S : harus dibagi
529. P : kalo dibagi, dibagi dengan berapa? 530. S : dibagi dengan
− 531. P : dibagi dengan
− atau 6? 532. S : dengan
− 533. P : kalau ruas kiri dibagi
− , berarti ruas kanan? 534. S : ruas kanan juga dibagi
− sehingga = , 535. P : oia kok jawabannya beda sama yang tes kemarin ya dee?
536. S : iya yang bener yang sekarang
Dari hasil pekerjaan siswa pada soal nomor 3, siswa melakukan kesalahan dalam menentukan koefisien. Siswa menjawab bahwa
koefisiennya tidak ada. Berdasarkan hasil wawancara diketahui
siswa mampu menentukan koefisien dengan benar meskipun setelah dibimbing oleh peneliti. Berikut transkripsi wawancaranya:
537. P : coba jelasin no 3 gimana mengerjakannya? 538. S : variabelnya kan x, konstantanya -5 dan 8, koefisiennya ngga ada
539. P : kalo aku tulis x aja boleh ngga?
540. S : boleh 541. P : berarti koefisiennya berapa?
542. S : koefisiennya satu
Untuk soal nomor 5b hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan aturan dalam menyelesaikan bentuk pertidaksamaan linear satu
variabel. Siswa sudah tepat ketika menjabarkan bentuk aljabar, namun siswa langsung membagi dengan konstanta tanpa
melakukan penjumlahan atau pengurangan terhadap kedua ruas persamaan dengan bilangan tertentu yang sama agar dalam satu
ruas persamaan terdapat variabel saja atau konstanta saja. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa mengalami
kesalahan aturan dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel, namun setelah dibimbing oleh peneliti siswa dapat
memperbaikinya dan menyadari letak kesalahannya dikarenakan siswa kurang memahami aturan penyelesaian persamaan linear
satu variabel. Berikut transkripsi wawancaranya:
559. P : terus yang 5b apa yang ditanya? 560. S : mencari besar x jika kelilingnya 64
561. P : bagaimana caranya? 562. S : berarti
+ = 563. P : terus gimana lagi?
564. S : kan ada angka 8 jadi ini dibagi 8
565. P : kenapa dibagi 8? 566. S : kan kalo dibagi delapan semuanya bisa
567. P : terus untuk mendapat besar x gimana? 568. S : nanti dibagi 4
569. P : kenapa ngga dipindah ruas aja 8 nya kemudian baru dibagi 4? 570. S : emm iya jadi
= − hasilnya
= kemudian kedua ruas
dibagi 4 jadi =
571. P : kenapa jawaban tesmu kemarin = ?
572. S : iya itu salah dari awal 573. P : seharusnya gimana?
574. S : seharusnya keliling persegi + bukan +
× 575. P : looh bukannya sama saja hasilnya?
576. S : iya, terus kalo yang b salahnya di + =
aku langsung bagi dengan 4 ngga dipindah ruas dulu 8nya
Lalu dari hasil pekerjaan siswa nomor 6, siswa mengalami kesalahan dalam operasi hitung aljabar terutama dalam
menjabarkan bentuk aljabar menggunakan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan. Berdasarkan hasil wawancara
diketahui siswa
mampu menjelaskan
langkah-langkah penyelesaian tersebut dengan tepat dan menyadari bahwa saat tes
diagnostik siswa salah menjabarkan bentuk aljabar dan lupa tanda pertidaksamaan dikarenkan siswa tidak menguasai aturan perkalian
distributif sehingga kesulitan memodelkan bentuk pertidaksamaan linear satu variabel dari kalimat matematika. Berikut transkripsi
wawancaranya:
576. P : apa yang ditanya pada no 6? 577. S : menyusun pertidaksamaan yang menyatakan luas lapangan
578. P : luas lapangan apa rumusnya? 579. S : panjang kali lebar berarti
− ×
580. P : okee, terus gimana bentuk pertidaksamaannya jika luas lapangan itu tidak kurang dari 104
? Kalo tidak kurang dari berarti tanda
pertidaksamaannya seperti apa? 581. S : tandanya jadi
− ×
582. P : nah selanjutnya tentukan besar n lapangan tersebut, berarti disuruh ngapain dee?
583. S : disuruh mencari n, −
× hasilnya
− kemudian 24 nya pindah ruas ke kanan
+ jadin
terus kedua ruas dibagi 8 maka 584. P : jadi besar berapa?
585. S : 592. P : emm jawabannya kok beda sama yang tes kemarin, kira-kira apa
alasannya? 593. S : kalo yang dites
− ×
untuk enam sama empatnya ngga aku kalikan
594. P : terus tanda pertidaksamaannya kira-kira sudah benar atau salah? 595. S : salah, karena lupa
Kemudian untuk mengecek siswa benar mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel atau
hanya lupa langkah pengerjaannya saat mengerjakan tes diagnostik, maka peneliti memberikan sebuah soal tambahan yang
setipe dengan tes diagnostik. Dari hasil wawancara ternyata siswa mampu menyelesaiakan soal tersebut. Berikut transkripsi
wawancaranya:
599. P : oohh tandanya lupa, okey sekarang kalo aku mempunyai soal seperti ini tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut
+ −
+ dengan ∈ bilangan bulat adalah ...
600. S : +
− +
dikali satu-satu hasilnya + , −
− terus dikelompokin −
− + + abis itu disamain penyebutnya
−
− + +
hasilnya kemudian kedua ruas dibagi sehingga
8 Siswa 18
Siswa nomor urut 18 mengalami kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema pada soal nomor 1, 2b, 3 dan 4. Dari hasil
pekerjaan siswa nomor 1, siswa mengalami kesalahan dalam menentukan koefisien dan konstanta dari persamaan linear satu
variabel. Berdasarkan hasil wawancara siswa mengalami kesalahan dalam mendefinisikan koefisien dan konstanta, siswa
terbalik dalam mendefinisikannya sehingga salah dalam menentukan koefisien dan konstantanya. Dikarenakan siswa
kurang memahami definisi koefisien dan konstanta. Berikut transkripsi wawancaranya:
620. P : okey, sekarang aku mau minta tolong jelasin gimana cara mengerjakan no 1
621. S : variabel itu huruf, konstanta itu bilangan didepan variabel, koefisien bilangan yang tidak ada variabelnya
622. P : berarti jawaban tes kamu kira-kira benar atau salah? 623. S : variabelnya y benar, kostanta 3 benar, koefisien 27
624. P : kira-kira engga kebalik definisi untuk konstanta dan koefisien? Bukannya konstanta itu bilangan yang berdiri sendiri dan koefisien
bilangan yang ada variabelnya? 625. S : emm ngga tau
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 2b, siswa diduga siswa mengalami kesalahan teknis dalam menyelesaikan persamaan
linear satu variabel bentuk pecahan. Siswa tidak menjabarkan bentuk aljabar menggunakan sifat distributif terlebih dahulu. Dari
hasil wawancara siswa mengalami kesalahan dalam menentukan
KPK, siswa menentukan KPK bukan dari penyebut pecahan, karena siswa tidak menguasai penyelesaian persamaan linear satu
variabel bentuk pecahan. Berikut transkripsi wawancaranya:
633. S : soalnya +
= − , KPK dari 3 dan 4 adalah 12
berarti 12. +
= .
− jadinya kan 36 +
= − kemudian dikali satu-satu
+ =
− abis itu pindah ruas
− = − − hasilnya
= kemudian kedua ruas dikurang tujuhpuluh satu menjadi
= 634. P : kira-kira jawabanmu sudah benar atau salah?
635. S : salah 636. P : kenapa salah?
637. S : diam 638. P : KPK itu didapat dari penyebut atau bilangan yang didepannya?
639. S : dari bilangan yang didepan 640. P : terus kira-kira salahnya dimana?
641. S : salah dipengurangannya 642. P : ada apa dengan pengurangannya?
643. S : kurang tandanya
Seperti pada nomor 1 siswa juga melakukan hal tersebut pada nomor 3. Dari hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan dalam
menentukan koefisien dan konstanta dari bentuk pertidaksamaan linear satu variabel. Dari hasil wawancara diketahui siswa masih
bingung untuk medefinisikan koefisien dan konstanta sehingga salah dalam menentukan koefisien dan variabel dikarenakan siswa
tidak memahami definisi koefisien dan konstanta. Berikut transkripsi wawancaranya:
644. P : terus kalo yang no 3, coba tolong jelaskan gimana cara mengerjakannya? Yang ditanya apa?
645. S : ditanya variabel, konstanta, dan koefisien. Variabel itu x, konstantanya gatau
646. P : looh konstanta kan kaya yang tadi dee, konstanta apa? 647. S : bilangan didepan variabel tapi tadi disini ngga ada
648. P : kalo satu x boleh ngga aku tulisnya x doang? 649. S : boleh
650. P : terus konstanta sama koefisiennya yang mana? 651. S : konstantanya 1, koefisiennya 5 dan 8
652. P : bukannya konstanta itu bilangan yang berdiri sendiri, terus kalo koefien itu bilangan didepang huruf?
653. S : emm aku ngga tau, udah lupa
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 4 siswa mengalami kesalahan menjumlahkan atau mengurang kedua ruas dengan bilangan yang
sama agar persamaan tersebut tetap bernilai benar. Siswa menjawab
− − ekuivalen dengan −
+ − − . Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa mampu
menjelaskan dan menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel dengan tepat karena siswa kurang memahami
penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel. Berikut transkripsi wawancaranya:
654. P : terus yang no 4 gimana dee? 655. S : yang no 4 itu
− − dikali hasilnya −
− terus dipindah ruas − −
− − jadi − −
656. P : jadi agar −
jadi n harus dibagi ato dikali? 657. S : dibagi, jadi kedua ruas dibagi dengan -10 terus
, 658. P : kalo dibagi dengan bilangan negatif tandanya dibalik ngga dee?
659. S : iya ganti jadi ,
660. P : kok jawabannya beda antara jawaban tes dengan saat ini dee? 661. S : pas tes tandanya salah
9 Siswa 20
Siswa nomor urut 20 mengalami kesalahan dalam menggunkan definisi atau teorema pada soal nomor 1 dan 3. Pada hasil
pekerjaan siswa nomor 1, mengalami kesalahan dalam menentukan koefisien dan konstanta. Berdasarkan hasil wawancara siswa
mengalami kesalahan dalam mendefinisikan koefisien dan konstanta sehingga menentukan koefisien dan konstantanya kurang
tepat karena siswa kurang memahami definisi dari koefisien dan konstanta. Berikut transkripsi wawancaranya:
727. P : sekarang aku mau minta tolong bisa ngga kamu jelasin cara mengerjakan soal no 1 bagaimana?
728. S : tentukan variabel, konstanta dan koefisien dari persamaan linear satu variabel berikut. Jadi disuruh sebutin variabel, konstanta dan
koefisiennya 729. P : iya
730. S : kalo variabelnya y, konstantanya 3 soalnya konstanta depan huruf atau variabel, koefisiennya
− hehe.. bingung buu 731. P : koefisien itu apa sih?
732. S : yang campuran itu kayaknya 733. P : campuran yang kayak gimana maksudnya?
734. S : ya kaya gitu buu 735. P : emm yaudah, kira-kira sudah benar belum definisi konstanta dan
koefisien? 736. S : kayaknya belum
Kesalahan yang sama juga terjadi saat siswa mengerjakan soal nomor 3. Dari hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan dalam
menentukan koefisien dan konstanta. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa masih mengalami kesalahan dalam menentukan
koefisien dan konstanta, siswa juga mengakui jika jawabannya saat
tes diagnostik salah namun ketika diminta untuk mengerjakan ulang siswa masih mengalami kesalahan dikarenakan siswa tidak
memahami definisi koefisien dan konstanta. Berikut transkripsi wawancaranya:
759. P : sekarang yang no 3, gimana dee? 760. S : kaya yang soal no 1 tadi?
761. P : iya 762. S : variabelnya x, konstantanya 0, koefisennya semua
763. P : coba dicek jawaban tes kamu 764. S : iya salah semua
765. P : harusnya gimana dee? 766. S : variabelnya bener x, konstantanya kayaknya 5, koefisiennya
tandanya
10 Siswa 2
Siswa dengan nomor urut 2 melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema pada soal nomor 2 dan 3. Dari hasil pekerjaan
siswa nomor 2a, siswa mengalami kesalahan dalam mengubah koefsien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi 1. Siswa
mengubah koefisien dari variabel agar koefisiennya menjadi 1 dengan mengurangi bukannya membagi atau mengalikan terhadap
konstanta. Dari hasil wawancara diketahui siswa bingung ketika mengubah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi 1
dan menyadari jawabannya berbeda dengan tes diagnostik karena siswa tidak memahami aturan dalam mengubah koefisien dari
variabel sehingga koefisiennya menjadi 1 dan kurang menguasai operasi hitunng aljabar. Berikut transkripsi wawancaranya:
881. S : +
− =
+ pake perkalian satu-satu diruas kiri dan diruas kanan tinggal diturunin karena ngga yang ikut dikali jadinya
+ −
= + terus variabel kan disebelah kiri dan
konstanta disebelah kanan jadi dipindah ruas, kalo pindah ruas juga ganti tanda
− −
= − kemudian − = −
882. P : terus − agar menjadi x harus diapain? Emm bilangan yang
memiliki variabel hanya boleh dijumlah atau dikurang dengan sesuatu yang memiliki variabel juga, ya kan?
883. S : iya 884. P : berarti
− ngga bisa dikurang atau ditambah dengan − ?
885. S : iya 886. P : nah kalo dikali atau dibagi boleh kan? Nah gimana dee?
887. S : emm, dikurang boleh ngga bu? 888. P : variabel hanya boleh dijumlah atau dikurang dengan sesuatu yang
memiliki variabel juga 889. S : emm diapain ya buu, tapi sama 2x nya bu
890. P : diapain sama 2x nya? 891. S : dikurangi, nah pas ulangan kemarin itu aku juga bingung yang pas
kaya gini lho buu 892. P : emm udah bingung dee?
893. S : Iya buu 894. P : ayoo benar atau salah jawaban tes kamu kemarin dee? beda lho
jawabannya 895. S : aku lupanya kadang
− −
= − itu mestinya nambah kekiri, aku malah nambah kekanan
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 2b, siswa mengalami kesalahan ketika mengubah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya
menjadi 1 dan operasi hitung aljabar. Siswa langsung mengurangi koefisien dari variabel tersebut dengan konstanta. Berdasarkan
hasil wawancara diketahui langkah awal pengerjaannya sudah tepat hanya saja ketika mengubah koefisien dari variabel siswa masih
kesulitan sehingga dengan dibimbing peneliti siswa bisa melakukannya tetapi bingung ketika melakukan pembagian
bilangan bulat karena siswa belum menguasai pembagian bilangan
bulat dan kesulitan dalam mengubah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi. Berikut transkripsi wawancaranya:
898. P : okey, sekarang yang 2b gimana mengerjakannya? 899. S : aduh lupa’e buu hehe..pertamanya itu dikali dulu atau penyebutnya
ini dikali 900. P : bisa kamu cari KPK dari kedua penyebut itu atau kamu langsung
kali kaya soal yang tadi dee
903. S : +
= − hasilnya
+ = − kemudian
dipindah ruas yang ada variabelnya diruas kiri dan yang angka diruas kanan jadi
− = − − terus −
= − 904. P : kemudian diapain agar
− jadi x? Tapi ngga boleh ditambah atau Dikurang dengan bilangan, hanya bisa dikali atau dibagi
905. S : oalaah, kalo − dibagi dengan − ?
906. P : iya boleh 907. S : yang ruas kanan juga bu?
908. P : iya, kalo ruas kiri dibagi − berarti ruas kanan juga
909. S : aku bikin kaya gini ya bu −
∶ − = − ∶ − hasilnya −
∶ − = − ∶ − terus = 910. P : hayo
− ∶ − hasilnya berapa? 911. S : dua buuu
912. P : yakin dua? 913. S : iya
914. P : itu bukannya kalo − ∶ − ya?
915. S : emm berarti − ∶ − hasilnya −
916. P : yakin? 917. S : emm gimana buu?
Kemudian dari hasil pekerjaan siswa nomor 3, siswa mengalami kesalahan dalam menentukan koefisien dan konstanta. Dan
berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa masih bingung dalam mendefisikannya sehingga menentukan koefisien
dan konstanta dari bentuk pertidaksamaan linear satu variabel masih salah karena siswa tidak memahami definisi koefisien dan
konstanta. Berikut transkripsi wawancaranya:
923. S : sambil membaca soal variabel itu x, konstanta itu tadi dibelakang huruf jadi -5
924. P : delapannya termasuk konstanta ngga? 925. S : oia deeng, iya
926. P : terus koefisiennya? 927. S : ngga ada
928. P : kenapa ngga ada koefisiennya? 929. S : koefisien kan didepan huruf, nah ini ngga ada buu
930. P : boleh ngga kalo aku tulis y doang?
931. S : boleh 932. P : berarti kalo
koefisiennya apa? 934. S : satu, berarti yang ini gimana bu?
935. P : kalo koefisiennya 1yang ini?
936. S : koefisien yang dibelakang huruf tho buu? 937. P : hayo tadi kamu bilang didepan huruf, gimna?
938. S : emm, aku lupa 939. P : didepan dee, ayo kenapa jawabannya beda sama yang tes kemarin?
940. S : variabelnya udah benar, konstanta itu yang tadi dibelakang huruf, koefisienya 8
941. P : kira-kira jawabannya yang bener yang sekarang atau yang tes? 942. S : emm sama aja
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 5a mengalami kesalahan teknis dalam mencari keliling persegi. Namun berdasarkan hasil
wawancara siswa diketahui siswa mengalami kesalahan dalam menentukan rumus keliling persegi. Siswa masih terbolak-balik
antara rumus keliling persegi dengan keliling persegi panjang dikarenakan siswa kurang memahami konsep keliling bangun datar
selain itu, siswa juga mengalami kesulitan dalam melakukan operasi
penjumlahan bentuk
aljabar. berikut
transkripsi wawancaranya:
966. P : oke, sekarang yang no 5 soalnya seperti apa?coba dibaca dahulu soalnya
967. S : membaca soal 968. P : ayo keliling persegi apa rumusnya?
969. S : �
� + 970. P : persegi lho
971. S : ehh kira aku persegi panjang hehe persegi itu +
+ +
972. P : jadi kelilingnya kaya gimana, kalo panjang sisi = + ?
973. S : ngga bisa bu kalo yang ini 974. P : coba dikerjain dulu yang ini dee
975. S : emmm 976. P : kan
+ +
+ berarti
+ +
+ +
+ + + berapa hasilnya?
977. S : kalo ditambah-tambah terus jadinya + tho buu?
978. P : kan x nya juga ikut dijumlahin, jadi +
+ +
+ +
+ + nah x nya ada empat kali jadi?
979. S : +
980. P : kelilingnya berarti gimana? 981. S :
+ +
+ = +
+ +
+ + +
+ =
+
11 Siswa 6
Siswa dengan nomor urut 6 mengalami kesalahan menggunakan definisi atau teorema pada nomor 1, 2a, 3, 4 dan 6. Untuk soal
nomor 1 dari hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan data karena siswa mengartikan informasi tidak sesuai dengan yang
diminta soal, pada soal siswa diminta untuk menentukan variabel, koefisien dan konstanta namun siswa mencari penyelesaian dari
bentuk persamaan linear satu variabel tersebut. Dan berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa mengalami kesalahan dalam
mendefinisikan variabel, konstanta dan koefisien dikarenakan kurang memahami definisi dari variabel, koefisien dan konstanta
sehingga salah dalam menentukannya. Siswa juga mengaku tidak
membaca perintah soal sehingga jawabannya salah saat mengerjakan tes diagnostik. Berikut transkripsi wawancaranya:
1062. S : sebutkan variabel, konstanta dan koefisien 1063. P : variabel apa?
1064. S : emm bilangan didepan huruf? 1067. P : koefisien apa?
1068. S : huruf dibelakang bilangan 1069. P : terus kalo konstanta?
1070. S : konstanta bilangan yang ngga ada hurufnya didepan atau
Dibelakangnya 1071. P : jadi variabelnya apa untuk soal no 1?
1072. S : variabelnya 3 1073. P : koefisiennya?
1074. S : y 1075. P : konstanta?
1076. S : 27 1077. P : negatif 27 atau 27?
1078. S : negatif 27 1079. P : yakin antara variabel dan koefisein ngga kebalik?
1080. S : emang iya bu kebalik? Emm ngga kebalik buu 1081. P : nah sekarang 1 yang dites kemarin jawabannya seperti ini?coba
jelaskan 1082. S : emm aku salah jawab karna ga baca perintahnya, yang bener tadi
buu
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 2a mengalami kesalahan aturan operasi hitung aljabar. Siswa langsung menjumlahkan koefisien
dari variabel dengan konstanta. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan bentuk
persamaan linear satu vaariabel meskipun dibimbing oleh peneliti dikarenakan siswa tidak memahami aturan penyelesaian persamaan
linear satu variabel dengan menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan tertentu yang sama agar dalam satu
ruas persamaan terdapat variabel atau konstata saja. Berikut transkripsi wawancaranya:
1084. S : +
− =
+ pertamanya dikali kan hasilnya +
− =
+ 1085. P : yang dijumlahkan atau dikurang itu yang ada variabelnya dengan
yang ada variabelnya juga atau yang angka dengan angka. Nah + itu boleh ngga?
1086. S : ngga 1087. P : kalo
− boleh? 1088. S : iya
1089. P : jadi selanjutnya gimana? 1090. S : emm
+ =
+ dituker ya? 1091. P : iya jadi gimana?
1092. S : +
= +
1093. P : kalo pindah ruas ganti tanda ngga? 1094. S : ganti
1095. P : coba dilihat pakerjaanmu 1096. S : itu kan 12 nya positif bu pindah ke ruas kanan
1097. P : jadi tandanya tetap positif atau berubah? 1098. S : emm diam
1099. P : yasudah kalo tetap dilanjutin aja mengerjakannya 1100. S :
= 1101. P : kemudian agar
menjadi x diapain? 1102. S : dibagi delapanbelas
1103. P : kalo ruas kiri dibagi delapanbelas, ruas kanan dibagi juga ngga? 1104. S : harusnya sih iya buu
1105. P : iya. Jadinya berapa?
1106. S : jadi =
1107. P : okey, kok jawaban tes sama yang hari ini beda ya? 1108. S : karena pas tes kemarin aku ngerjainnya ngawur buu
Selain itu untuk soal nomor 3 dari hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan data karena karena siswa mengartikan informasi tidak
sesuai dengan yang diminta soal, pada soal siswa diminta untuk menentukan variabel, koefisien dan konstanta melainkan siswa
mencari penyelesaian dari bentuk pertidaksamaan linear satu
variabel tersebut. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa bingung dan mengalami kesalahan saat mendefinisikan koefisien
dan konstanta dikarenakan siswa tidak memahami pengertian variabel, koefisien dan konstanta sehingga salah dalam
menentukan koefisien, konstanta dan variabel dari pertidaksamaan linear satu variabel. Berikut transkripsi wawancaranya:
1117. P : okey, sekarang yang no 3 gimana cara mengerjakannya kemarin?variabelnya apa?
1118. S : emm tadi itu aku salah buu, harusnya variabel itu hurufnya aja jadi x
1119. P : koefisiennya apa? 1120. S : koefisiennya itu bilangan yang berdiri sendiri jadi 5 dan 8
1121. P : konstantanya? 1122. S : engga ada
1123. P : kenapa jawabannya beda lagi sama tes yang kemarin? 1124. S : emm aku bingung buu
Pada soal nomor 4 dari hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan dalam aturan penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel.
Siswa langsung membagi koefisien dari variabel dengan konstanta tanpa menjumlahkan atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan
yang sama agar salah satu ruas terdiri dari variabel saja atau konstanta. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa sudah
menjumlahkan atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama agar salah satu ruas terdiri dari variabel saja atau konstanta
hanya saja saat pindah ruas tidak mengganti tanda dikarenakan siswa kurang memahami aturan penyelesaian persamaan linear satu
variabel dalam mengganti tanda saat pindah ruas dan mengubah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya . berikut transkripsi
wawancaranya:
1125. P : sekarang yang no 4 gimana mengerjakannya? 1126. S :
− − dikaliin hasilnya −
− kemudian dituker jadi
− −
hasilnya −
− 1127. P : sudah benar belum? coba dicek kembali
1128. S : udah
Dan untuk hasil pekerjaan siswa nomor 6 mengalami kesalahan menentukan luas persegi panjang. Siswa menghitung luas persegi
panjang dengan rumus keliling. Berdasarkan hasil wawancara diketahui langkah-langkah pengerjaan siswa sudah benar hanya
saja masih kurang tepat tanda pertidaksamaannya dan tidak mengganti tanda saat pindah ruas, dikarenakan siswa kurang
memahami konsep penyelesaian pertidksamaan linear satu variabel. Berikut transkripsi wawancaranya:
1159. P : okey, sekarang yang no 6 gimana dee?coba dibaca soalnya 1160. S : sambil membaca soal
1161. P : rumus luas lapangan apa? 1162. S :
� × 1163. P : panjang sama lebarnya berapa?
1164. S : panjang =
− lebar
= 1165. P : jadi luasnya berapa?
1166. S : luas −
= −
1167. P : terus pertidaksamaanya seperti apa jika luasnya tidak kurang dari 104
? 1168. S :
− 1169. P : pake sama dengan ngga?
1170. S : engga 1171. P : yang b disuruh mencari apa?
1172. S : tentukan n nya buu
1173. P : oke, gimana mencarinya? 1174. S :
− hasilnya
kemudian kedua ruas dibagi delapan jadi
1175. P : coba dilihat jawabannya yang benar yang mana, kok beda yang tes dengan sekarang?
1176. S : yang bener yang ini 1177. P : kenapa?
1178. S : dari kan diketahui tidak kurang dari tapi aku malah jawab pake kurang dari
1179. P : terus dilihat rumus luasnya yang kemarin sudah benar? 1180. S : belum
Berdasarkan hasil wawancara siswa diketahui faktor-faktor dalam diri siswa yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam
menggunakan definisi atau teorema, yakni: 1
Siswa belum memahami materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel seperti: bentuk umum pertidaksamaan linear
satu variabel transkripsi wawancara nomor 46-52, menentukan koefisien
konstanta dan
variabel dari
persamaan atau
pertidaksamaan linear satu variabel pada transkripsi wawancara nomor 349-356, 644-653, dan aturan mengubah koefisien dari
variabel agar koefisennya menjadi 1 transkripsi wawancara nomor 411-414.
2 Siswa belum menguasai materi-materi prasyarat yang berperan
penting dalam memahami konsep persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel seperti, aturan menjabarkan bentuk aljabar
menggunakan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
transkripsi wawancara nomor 106-119, serta menentukan rumus keliling persegi transkripsi wawancara nomor 320-323.
3 Siswa tidak teliti dalam membaca soal dapat dilihat dari transkripsi
wawancara nomor 1062-1082. 4
Siswa tidak serius dalam mengerjakan soal tes diagnostik dapat dilihat dari transkripsi wawancara nomor 1084-1108.
b. Kesalahan Teknis
Kesalahan teknis dilakukan oleh siswa dengan nomor urut: 1
Siswa 17 Dari hasil pekerjaan siswa pada soal nomor 2a melakukan
kesalahan daalam mengubah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi 1. Siswa langsung membagi
− dengan − . Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa mengalami
kesulitan dalam mengubah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi 1. Namun setelah dibimbing oleh peneliti,
siswa mampu menyelesaiakan bentuk persamaan tersebut dengan benar. Berikut transkripsi wawancaranya:
187. P : terus coba gimana yang no 2a bisa ngga kamu jelasin ke aku cara mengerjakannya?
188. S : ini dikali +
− =
+ hasilnya +
− =
+ terus dikelompokin yang ada variabel x dengan variabel x jadi
− =
+ − hasilnya =
+ − terus dipindah ruas
− = − jadi −
= − 189. P : kemudian ini gimana kok tiba-tiba
− : − = − ∶ − ?
192. S : salah 193. P : kenapa jawabannya salah?
194. S : soalnya −
∶ − hasilnya tidak satu 195. P : harusnya dibagi?
196. S : dibagi dengan −
197. P : kalo ruas kiri dibagi − berarti?
198. S : ruas kiri juga dibagi −
199. P : hasilnya jadi gimana? 200. S :
=
− −
201. P : oke, berarti jawaban tes kamu benar atau salah? 202. S : emm salah
2 Siswa 3
Dari hasil pekerjaan siswa pada soal nomor 4 mengalami kesalahan dalam melakukan operasi hitung aljabar, terutama pada operasi
bilangan bulat. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan operasi hitung
aljabar, karena siswa tidak menguasai operasi pada bilangan bulat. Berikut transkripsi wawancaranya:
461. S : −
− itu dikali hasilnya − − terus
ditukar tempat jadi −
− − − hasilnya −
abis itu kedua ruas aku bagi
− , 462. P : coba dilihat lagi apakah
− − hasilnya − 463. S : harusnya
− 464. P : jadi yang bener gimana dee?
465. S : −
− − − hasilnya −
∶ − −
∶ − jadi −
3 Siswa 10
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 4 siswa mengalami kesalahan dalam operasi hitung aljabar, terutama dalam menjabarkan bentuk
aljabar menggunakan sifat distributif. Kemudian berdasarkan dari hasil wawancara diketahui bahwa siswa mampu menjelaskan
langkah-langkah dengan tepat hanya saja belum tepat ketika kedua ruas pertidaksamaan dibagi dengan bilangan yang sama
dikarenakan siswa
tidak menguasai
aturan penyelesaian
pertidaksamaan linear
satu variabel.
Berikut transkripsi
wawancaranya:
543. P : okey, kalo yang no 4 cara mengerjakannya gimana dee coba tolong jelaskan
544. S : −
− harusnya dikali hasilnya − −
abis itu dikelompokkan −
− − − jadi −
− kemudian kedua ruas dibagi
− maka ,
545. P : kok jawaban kamu beda sama yang tes kemarin? 546. S : aku salah
4 Siswa 20
Dari hasil pekerjaan siswa pada nomor 2a dan 2b melakukan kesalahan dalam operasi hitung bilangan bulat, meskipun langkah-
langkah pengerjaan siswa sudah tepat. Berdasarkan hasil wawancara
diketahui siswa
melakukan kesalahan
dalam melakukan operasi hitung bilangan bulat karena siswa kurang teliti
dalam melakukan
perhitungan, meskipun
langkah-langlah pengerjaan siswa sudah tepat. Berikut transkripsi wawancaranya:
737. P : terus yang no 2 bagaimana mengerjakannya? 738. S : sambil membaca soal emm ya aku ngerjainnya kaya gitu
739. P : coba tolong jelaskan
740. S : +
− =
+ terus ekuivalen +
− =
+ kemudian minus duabelas dipindah ruas jadi −
= + − terus ekuivalen
= + − selanjutnya
nya pindah ruas jadi −
= − ekuivalen− = −
kemudian kedua ruas dibagi − ekuivalen dengan = −
741. P : minus dibagi minus 742. S : ehh iya plus
743. P : kira-kira jawabanmu yang kemarin benar atau salah? 744. S : emm salah
745. P : kenapa salah?oia kok beda jawabannya sama tes kemarin ya, letak kesalahannya
dimana? 746. S : emm sebentar ini dari
− = −
747. P : emm oke, sekarang yang b gimana? 748. S : ngga bisa buu
749. P : ayo dicoba dulu 750. S : itu sama kaya yang tadi
751. P : iya
752. S : + =
− hasilnya + =
− ekuivalen =
− − ekuivalen =
− kemudian dipindah ruas jadi
− = terus −
= ekuivalen − ∶ − = ∶
− ekuivalen = − 753. P : kenapa hasilnya
= − ? 754. S : kan
− × = − terus ditambah 1. Emm sebentar buu berarti × − = −
755. P : hayoo penyebut kali penyebut dan pembilang kali pembilang 756. S : berarti
=
−
757. P : kok beda jawabannya sama yang tes? 758. S : hehe
Kemudian untuk menelusuri siswa benar mengalami kesalahan teknis dalam melakukan operasi hitung aljabar dan bilangan bulat,
peneliti memberi soal tambahan yang setipe dengan soal tes diagnostik. Berdasarkan hasil wawancara siswa diperoleh bahwa
langkah-langkah pengerjaan siswa sudah tepat namun masih
mengalami kesalahan dalam operasi hitung aljabar karena kurang teliti. Berikut transkripsi wawancaranya:
799. P : okey, sekarang kalo aku punya soal tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut
+ −
+ dengan ∈
bilangan bulat adalah ... 800. S : dicari x nya kan buu?
801. P : Iya 802. S : kalo kaya gini gimana buu?
803. P : berarti dikali satu-satu kan, kayak no 4 tadi itu dee
804. S : iya, + −
+ nah abis ini gimana ya buu kan ada x nya?
805. P : dikelompokin dee, yang ada variabelnya dijadiin satu 806. S : ohh iya,
− + + hasilnya
+ abis itu − berarti kedua ruas dibagi jadi
5 Siswa 2
Dari hasil pekerjaan siswa pada nomor 4 melakukan kesalahan dalam operasi hitung aljabar dan kurang teliti mengganti tanda saat
pindah ruas. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa bingung dalam mengubah koefisien dari variabel sehingga koefisiennya
menjadi 1 dan mengubah tanda pertidaksamaan ketika dibagi dengan bilangan negatif karena siswa belum menguasai operasi
bilangan bulat serta menentukan pembagi atau pengali koefisien dari variabel sehingga koefisiennya menjadi 1. Berikut transkripsi
wawancaranya:
944. P : okey, sekarang yang no 4 soalnya gimana dee? 945. S : diam membaca soal
946. P : coba gimana dee? 949. S : kan
− − dikali kaya tadi lagi kedua ruasnya jadi
hasilnya −
− terus disebelah kiri kan variabel jadi
variabel yang ada disebelah kanan pindah keruas kiri dengan ganti tanda dan diruas sebelah kanan itu angka aja, angka yang ada
diruas kiri juga pindah keruas kanan dengan ganti tanda jadinya
− −
− − hasilnya − −
950. P : terus gimana? 951. S : emm dibagi
952. P : iya dibagi berapa agar −
jadi n? 953. S : dibaginya dikit-dikit gini gapapa tho bu?
954. P : iya 955. S :
− − kedua ruas dibagi dua jadinya −
− terus kalo nya sama 14 ngga bisa buu
956. P : hayoo dibuat ke bentuk pecahan atau desimal 957. S : ooh,
− ∶ −
− ∶ − hasilnya
958. P : loh kok jawabannya beda lagi ya yang ini sama jawaban pas tes? Yang bener yang mana nih dee?
959. S : kalo menurutku yang bener yang ini. Kalo yang dilembar jawab itu ngga ada tanda negatifnya, diruas kiri harusnya
− bukannya
diruas kanan juga harusnya − bukannya −
960. P : yakin − , kan − − ?
961. S :tapi tandanya negatif tho bu? 962. P : iya
963. S : emm −
964. P : udah tau salahnya? 965. S : udah
Kemudian dari hasil pekerjan siswa pada soal nomor 1 melakukan kesalahan dalam menyebutkan konstanta. Siswa sudah menentukan
variabel dan koefisien tetapi kurang tepat saat menyebutkan konstanta. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh bahwa siswa
kurang teliti saat menentukan konstanta, setelah dibimbing siswa menyadari letak kesalahannya dan mampu memperbaikinya.
Berikut transkripsi wawancaranya:
830. P : okey, sekarang yang no 1 coba dibaca dulu soalnya dee 831. S : sambil membaca soal
832. P : variabelnya apa kira-kira? 833. S : variabelnya y
834. P : kalo koefisiennya? 835. S : koefisien itu yang didepan huruf bukan?
836. P : iya 837. S : emm koefisiennya 3
838. P : konstantanya? 839. S : 27
840. P : 27 atau
− ? 841. S :
− 842. P : kalo variabel definisinya apa?
843. S : ya pokoknya yang huruf itu 844. P : terus kalo koefisien?
845. S : bilangan didepan huruf 846. P : okee, kalo konstanta?
847. S : bilangan dibelakang huruf 848. P : nah kan soalnya
− yang dibelakang huruf mana dong? 849. S :
− 872. P : yasudah, hayoo kok beda jawaban no 1 yang sekarang dengan tes
yang kemarin? 873. S : variabel sama koefisiennya sudah benar, konstantanya yang benar
yang tadi karena disoal −
874. P : kenapa dee? 875. S : itu kan ada tandanya negatif tho bu, jadi tandanya itu diikutin
6 Siswa 6
Untuk soal nomor 2b dari hasil pekerjaan siswa mengalami kesalahan dalam melakukan operasi hitung aljabar terutama ketika
menjabarkan bentuk aljabar menggunakan sifat distributif perkalian bilangan bulat dengan bilangan pecahan dan berdasarkan
hasil wawancara
diketahui siswa
mengalami kesalahan
menjumlahkan atau mengurang kedua ruas dengan bilangan yang sama agar persamaan tersebut tetap bernilai benar, dikarenakan
siswa kurang memahami konsep penyelesaian persamaan linear satu variabel bentuk pecahan. Siswa juga menyadari bahwa
jawabannya pada saat tes diagnostik berbeda dengan wawancara. Berikut transkripsi wawancaranya:
1109. P : kalo yang no 2b gimana, coba kerjakan 1110. S :
+ =
− itu dikali jadi + = − emm
dituker jadi +
= − 1111. P : kalo pindah ruas ganti tanda ngga?
1112. S : iya 1113. P : terus?
1114. S : = − kemudian kedua ruas dibagi delapanbelas jadi =
, 1115. P : ayo kenapa jawaban yang sekarang beda sama tes kemarin?
1116. S : kalo yang tadi aku kaliin satu-satu, nah yang kemarin itu aku cuma kaliin yang
dan
7 Siswa 26
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 2a, siswa melakukan kesalahan dalam operasi hitung aljabar terutama dalam mengalikan
menggunakan sifat distributif. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa masih mengalami kesalahan dalam melakukan
operasi hitung aljabar dikarenakan siswa tidak menguasai konsep operasi hitung aljabar. berikut transkripsi wawancaranya:
357. P : okey, sekarang no 2a gimana kamu mengerjakannya kemarin?
358. S : ngga ngerti bilangan rasional
359. P : bilangan rasional itu bilangan bulat dan bilangan pecahan, jadi
gimana cara mencari penyelesaiannya? 360.
S : dikali satu-satu +
− =
+ jadinya +
− =
+ tapi kayaknya jawaban aku salah yang tes kemarin 361.
P : kalau tes yang kemarin salah, yang bener seperti apa? 362.
S : kalo menurutku +
− =
+ jadi + −
= + abis itu yang ada x nya dipindahkan
+ −
= − kemudian
− = − jadinya − . Ahh bingung aku
363. P : coba dicek lagi apa ada yang salah?
364. S : tanda untuk nya positif atau negatif ya, aku bingung
Untuk pekerjaan siswa pada soal nomor 5a, siswa melakukan kesalahan teknis dalam melakukan operasi hitung aljabar karena
tidak menghitung keliling persegi padahal rumus yang digunakan sudah tepat. Berdasarkan hasil wawancara siswa mengalami
kesulitan dalam melakukan operasi hitung aljabar namun siswa dapat memodelkan kalimat matematika menjadi bentuk persamaan
linear satu variabel dan menyelesaikannya dengan benar. Berikut transkripsi wawancaranya:
385. P : sekarang yang no 5 bagaimana mengerjakannya, coba dibaca dulu soalnya
386. S : diam membaca soal 387. P : rumus kelilingnya gimana?
388. S : keliling persegi itu
+ + + 389. P : panjang sisi yang diketahui berapa?
390. S : +
391. P : jadi berapa kelilingnya?kan +
+ +
+ +
+ +
hasilnya? 392. S : ngga tau
393. P : kalau yang 5b gimana? 394. S : kalo yang b aku tau, keliling perseginya kan 64 jadi aku buatnya
+ =
kan sama aja + + + + + + + =
aku kelompokan jadi + + + + + + + = terus jadinya
+ =
nah 8 nya aku pindah =
− kemudian
dibagi 4 agar jadinya x lalu 56 nya dibagi 4 sehingga hasilnya
= . Sehingga panjang sisinya
+ = dan
kelilingnya +
+ +
= 395. P : kenapa yang no 5b bisa tapi 5a nya ngga bisa? Kan sama aja cara
mencari kelilingnya? 396. S : hehe
Berdasarkan hasil wawancara siswa diketahui faktor-faktor dalam diri siswa yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan teknis, yakni
siswa belum menguasai materi prasyarat yang berperan penting dalam memahami konsep persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
terutama menentukan hasil operasi hitung bentuk aljabar dan bilangan bulat yang dapat dilihat dari transkripsi wawancara nomor 357-364,
944-965, dan 1109-1116.
c. Kesalahan Mengintepretasikan Bahasa
Kesalahan mengintepretasikan bahasa dilakukan oleh siswa dengan nomor urut:
1 Siswa 15
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 5 mengalami kesalahan dalam menentukan keliling persegi yang paling sederhana dan
menghitung besar x. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa mampu menentukan besar keliling persegi namun ketika
memodelkan kalimat matematika menjadi bentuk persamaan linear satu variabel siswa masih mengalami kebingungan dikarenakan
siswa kesulitan mengubah kalimat matematika ke dalam bentuk persamaan linear satu variabel. Berikut transkripsi wawancaranya:
53. P : yasudah kalo bingung, sekarang yang no 5 bagaimana langkah-
langkah mengerjakannya? 54.
S : diam sambil membaca soal 55.
P : keliling persegi apa rumusnya? 56.
S : 4 57.
P : kalo sisinya + , maka kelilingnya berapa? 58.
S : kelilingnya +
59. P : nah kalo kelilingnya = 64, berarti besar x nya berapa?
60. S : emm ngga tau, ngga bisa
61. P : kan tinggal diubah menjadi bentuk persamaan dee
62. S : emm ngga bisa
2 Siswa 17
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 6 mengalami kesalahan memodelkan kalimat matematika menjadi bentuk pertidaksamaan
linear satu variabel. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa bingung dalam membuat model pertidaksamaan linear satu
variabel dari kalimat matematika karena siswa kurang memahami konsep keliling persegi panjang dan mengalami kesalahan operasi
hitung aljabar, siswa langsung menjumlahkan koefisien dengan konstanta. Sehingga dalam pengerjaannya rumus luas persegi
panjang tertukar dengan rumus keliling persegi. Berikut transkripsi wawancaranya:
260. S : kemarin ngasal, bingung no 6 hehe 261. P : sekarang masih bingung?
262. S : masih 263.
P : kalo aku punya soal yang bentuk soalnya seperti ini “sebuah persegi panjang berukuran panjang
+ cm dan lebar cm. Keliling
persegi panjang itu tidak lebih dari 86 cm. Kemudian susunlah pertidaksamaan yang menyatakan keliling persegi panjang
tersebut,dan tentukanlah besar ”
264. S : Rumus keliling persegi panjang + + +
265. P : hayoo itu persegi atau persegi panjang? 266. S : ehh.. 2
panjang + lebar kayaknya 267. P : iya itu sudah benar kok, sekarang coba ditulis gmana
268. S : keliling = +
+ 269. P : nah kan yang ditanyakan pertidaksamaan yang menyatakan keliling
persegi panjang tersebut jika kelilingnya tidak lebih dari 86 cm, jadi bagaimana pertidaksamaannya?
270. S : emm..kan tadi +
+ , terus gmana yaa? Dikelompok- kelompokin ga?
271. P : yang didalam kurung dulu ngga yang dikerjain? 272. S : emmm muka bingung..
273. P : tinggal dijumlahkan doang dee 274. S : iya jadi
+ =
= 275. P : kenapa jadi kaya gitu?
276. S : emm , dikelompokin dulu ngga?
277. P : maksudnya dikelompokin dee? 278. S : yang sama yang ada nya juga
279. P : ayo diinget-inget lagi, kan yang boleh dijumlahkan kalo suku- sukunya sejenis ato yang variabelnya sama, ya kaan? Jadi gimana?
280. S : bingung, susah
3 Siswa 23
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 6 mengalami kesalahan memodelkan kalimat matematika dan operasi hitung aljabar.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa melakukan kesalahan dalam membuat model matematika karena siswa tidak
menguasai aturan menjabarkan bentuk aljabar menggunakan sifat distributif, berikut transkripsi wawancaranya:
326. P : terus yang no 6 gimana mengerjakannya kemarin? 327. S : ya tinggal dikali kan ditanya luas lapangan berarti panjang kali
lebar −
× = −
= −
4 Siswa 20
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 5 mengalami kesalahan membuat model matematika. Siswa mencari besar x dengan
menghitung kelilingnya tanpa memodelkan ke bentuk persamaan linear satu variabel. Dari hasil wawancara siswa diketahui bahwa
siswa masih bingung dan kesulitan menerjemahkan kalimat matematika menjadi model matematika dalam bentuk persamaan,
namun ketika dibimbing oleh peneliti siswa bisa menyelesaikan persamaan linear satu variabel. Berikut transkripsi wawancaranya:
768. S : sambil membaca soal emm soalnya masih belom mudeng 769. P : kan diketahui sebuah persegi dengan panjang sisi
+ yang ditanya keliling persegi. Keliling persegi apa rumusnya?
770. S : + + +
771. P : sisinya tadi berapa? 772. S :
+ berarti + +
+ +
+ +
+ 773. P : jadi hasilnya berapa?
774. S : + . =
+ 775. P : okey, itu baru rumus keliling persegi. Nah yang b kan disuruh
mencari x jika keliling = 64 776. S : berarti dicari x nya
777. P : iya berarti keliling yang tadi didapat sama dengan 64 kemudian dicari x nya
778. S : emm 46 779. P : nah kalo jawaban tes kamu
= didapat darimana?
782. S : kalo menurutku tapi ngga tau, jadi x nya berapa ditambah delapan sama dengan enampuluh empat tapi empatnya juga masuk
783. P : nah iya empat dikali berapa ditambah delapan sama dengan enampuluhempat
784. S : ohh dikali berapa 785. P : kan kita ngga tau x nya berapa
786. S : emm 787. P : coba dibuat ke persamaan
+ = berarti?
788. S : =
− kemudian =
kedua ruas dibagi empat jadi =
Selain itu dari hasil pekerjaan siswa nomor 6 mengalami kesalahan memodelkan. Siswa sudah benar mencari luas persegi panjang
hanya saja tanda pertidaksamaannya belum tepat. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa sudah tepat dalam memodelkan
dan menyelesikan bentuk pertidaksamaan linear satu variabel
tersebut, siswa juga menyadari jika jawabannya berbeda karena tanda yang digunakan salah. Berikut transkripsi wawancaranya:
789. P : ayo sekarang yang no 6 gimana? Rumus luas lapangan apa? 790. S :
� � ×
791. P : panjangnya berapa? Lebarnya berapa? 792. S : panjangnya
− lebarnya 4. Luasnya −
× 793. P : kalo luasnya tidak kurang dari 104 maka tanda pertidaksamaannya
seperti apa? 794. S :
− ×
jadi −
795. P : okey sekarang yang b disuruh mencari n 796. S :
− ekuivalen
+ jadi kemudian kedua ruas dibagi 8 maka
797. P : kok beda jawabannya ya dee sama yang tes kemarin? 798. S : caranya sama tapi salah tandanya
5 Siswa 2
Dari hasil pekerjaan siswa nomor 6 mengalami kesalahan memodelkan kalimat matematika menjadi bentuk pertidaksamaan
linear stau variabel. Siswa tidak menggunakan rumus luas persegi panjang. Dari hasil wawancara diperoleh bahwa siswa melakukan
kesalahan dalam menentukan rumus luas persegi panjang dan kesulitan dalam mencari besar n. Siswa keliru antara rumus luas
dan keliling persegi panjang dan siswa juga mengaku bingung dalam melakukan operasi hitung aljabar untuk menyelesaikan
bentuk pertidaksamaan linear satu variabel. Berikut transkripsi wawancaranya:
1000. P : yasudah, sekarang yang 6 gimana caranya dee? 1001. S : membaca soal
1002. P : luas lapangan apa rumusnya? 1003. S : luas itu
� +
1004. P : luas persegi panjang lho 1005. S : ehh hehe
� × 1006. P : terus panjang dan lebar yang diketahui berapa?
1007. S : panjang =
− lebar
= 1008. P : terus gimana dee? Tinggal dikali kan dee?
1011. S : −
= −
1012. P : terus pertidaksamaannya gimana, jika luas lapangan tidak kurang dari 104
? 1013. S :
− 1014. P : kemudian tentukan besar n dee
1015. S : sama kaya yang tadi tho buu?emm bingung hehe 1016. P : kan sudah diajarin dee?
1017. S : emm gimana buu? 1018. P : kan yang ada variabelnya dijadiin satu sama yang ada variabel,
nah yang ga ada variabel juga dijadiin satu sama yang ngga ada variabel. Gimana dee?
1019. S : bingung
Kemudian dari hasil pekerjaan siswa nomor 5b mengalami kesalahan dalam memodelkan bentuk persamaan linear satu
variabel dan operasi hitung aljabar. Berdasarkan hasil wawancara siswa masih mengalami kebingungan dalam membuat model
matematika karena siswa bingung mengubah kalimat matematika menjadi bentuk persamaan linear satu variabel. Meskipun sudah
dibimbing oleh peneliti, siswa masih mengelami kebingungan. Berikut transkripsi wawancaranya:
982. P : nah kalo yang b gimana? Jika keliling persegi tersebut 64cm, tentukan besar x?
983. S : itu caranya gimana bu? 984. P : kelilingnya sama dengan 64, nah keliling yang
+ sama dengan 64 dee. Kamu disuruh mencari apa dee?
985. S : mencari besar x 986. P : mencari besar x kalo keliling 64 kan?
987. S : aku bingung kalo keliling sama dengan 64 itu kaya gimana buu 988. P : misalkan rumus keliling yang kamu dapat sama dengan 64 dee,
sampe sini ngerti? 989. S : iya buu tapi cara mencari x nya darimana
990. P : nah coba ditulis dulu dee 991. S : emm, gimana ya buu?
992. P : kan sudah diajari dikelas dee 993. S : iya tapi lupa buu
Kemudian untuk menelusuri siswa benar mengalami kesulitan dalam mengintepretasikan bahasa terutama dalam menerjemahkan
kalimat matematika menjadi model matematika bentuk persamaan, peneliti memberi soal tambahan yang setipe dengan soal tersebut.
Berdasarkan hasil
wawancara diketahui
siswa mampu
memodelkan bentuk persamaan tersebut hanya saja siswa maasih tidak mengerti jika diberikan soal seperti nomor 6. Berikut
transkripsi wawancaranya:
1020. P : yasudah, coba soal yang ini sebuah persegi panjang mempunyai ukuran panjang
+ dan lebar
− . Tulislah
rumus keliling persegi panjang tersebut nyatakan dalam bentuk yang paling sederhana dan tentukanlah besar a
1021. S : diam membaca soal 1022. P : gimana dee?keliling persegi panjang apa?
1023. S :
� + 1024. P : terus panjang dan lebarnya berapa?
1025. S : panjang =
+ , lebar −
1026. P : kelilingnya gimana? 1027. S :
+ + −
= +
= +
1028. P : okey, yang b? 1029. S : cara menulisnya gimana?
1030. P : keliling sama dengan 32 dee 1031. S : berarti
+ = terus
= − hasilnya
= abis itu
kedua ruas dibagi delapan jadi =
1034. P : terus yang no 6 kenapa jawabannya seperti itu? 1035. S : emm salah buu, aku ngga dong yang kaya gitu
6 Siswa 6
Dari hasil pekerjaan soal nomor 5 mengalami kesalahan membuat model matematika namun siswa sudah tepat dalam menentukan
keliling persegi dalam bentuk paling sederhana. Siswa memodelkan kalimat matematika ke bentuk pertidaksamaan linear
satu variabel. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa melakukan kesalahan dalam membuat model matematika selain
itu, siswa lupa rumus keliling persegi dan masih kesulitan dalam membuat model matematika serta operasi hitung aljabar. Berikut
transkripsi wawancaranya:
1131. P : terus yang no 5 gimana cara menyelesaikannya?dibaca dulu soalnya dee
1132. S : diam sambil membaca soal 1133. P : keliling persegi apa rumusnya?
1134. S :
� � +
1135. P : keliling persegi lho 1136. S : ehh persegi
= ×
1137. P : kalo luas persegi? 1138. S :
× ×
ehh persegi luasnya ×
1139. P : nah keliling persegi? 1140. S :
× 1141. P : kalo yang ditanya keliling perseginya gimana?
1142. S : jadinya +
= +
1143. P : itu kan yang a, terus yang b gimana?jika kelilingnya 64 berapakah x?
1144. S : =
1145. P : dapetnya darimana? 1146. S : karena kalo hasil kelilingnya 64 aku bagi delapan jadi
= 1147. P : kok hasilnya beda sama yang tes?
1148. S : kemarin aku ngga memperhatikan, ngga membaca tanda-tanda itu tho bu
1149. P : harusnya seperti apa? 1150. S : harusnya tuh ga ada tanda-tanda kaya gitu, ya sama dengan
1151. P : kalo sama dengan hasilnya seperti apa?
1152. S : jadi + =
1153. P : yasudah tinggal dicari x nya berapa. Dikelompokan yang ada variabel dengan variabel terus yang konstanta dengan konstanta
juga 1154. S :
+ = kemudian kedua ruas dibagi empat hasilnya
= 1155. P : yakiin?
1156. S : iya yakiin 1157. P : kok jawabannya beda lagi dee sama yang tes?
1158. S : emm aku ngga memperhatikan tanda
Berdasarkan hasil wawancara siswa diketahui faktor-faktor dalam diri siswa
yang menyebabkan
siswa melakukan
kesalahan mengintepretasikan bahasa, yakni: siswa masih kebingungan
memahami maksud soal sehingga kesulitan mengubah kalimat matematika ke bentuk persamaan atau pertidaksamaan linear satu
variabel dapat dilihat pada transkripsi wawancara nomor 53-62, 982- 993, dan 1131-1158.
d. Kesalahan Data
Siswa yang melakukan kesalahan data, yaitu siswa dengan nomor urut: 1
Siswa 3 Dari hasil pekerjaan siswa pada nomor 2a melakukan kesalahan
dalam menyalin soal. Soal yang disalin siswa yaitu +
− =
+ seharusnya +
− =
+ . Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa mengaku jika salah menyalin soal
namun setelah dibimbing siswa mampu memperbaikinya tetapi
masih kurang menguasai operasi pembagian bilangan bulat. Berikut transkripsi wawancaranya:
436. P : kalo yang 2a gimana mengerjakannya? 437. S : ini kan harus dikelompokin yang angka sama angka, sama yang ada
x nya 438. P : coba tolong dijelaskan cara mengerjakannya bagaimana?
439. S :
+ −
= + dikaliin satu-satu nanti hasilnya ini
+ + + =
+ abis itu ngga usah diapa-apain 440. P : okey sebentar, coba dicek apakah soalnya sudah sesuai?
441. S : ehh iya ada yang salah hehe 442. P : coba gimana mengerjakannya kalo soalnya kaya gini
+ −
= + ?
443. S : itu +
− =
+ terus − −
= − selanjutnya
− = − kemudian kedua ruas dibagi dengan −
menjadi = − ∶ −
444. P : gimana − ∶ − ?
445. S : ngga tau
Selain itu dari hasil pekerjaan siswa pada nomor 3, siswa mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang sebenarnya.
Siswa tidak menentukan variabel, koefisien dan konstanta seperti yang diminta dalam soal. Berdasarkan hasil wawancara siswa
diperoleh siswa tidak membaca soal dengan cermat dan ketika diminta untuk memperbaikinya siswa juga masih mengalami
kesalahan. Berikut transkripsi wawancaranya:
450. P : terus kalo yang no 3 gimana mengerjakannya? 451. S :
− lebih dari atau sama dengan 8 452. P : no 3 apa yang ditanyakan?
453. S : pertidaksamaan linear satu variabel 454. P : coba dibaca lagi soalnya
455. S : sebutkan variabel, konstanta dan koefisien dari setiap kalimat terbuka pada pertidaksamaan linear satu variabel berikut ini
456. P : jawabanmu sudah sesuai? 457. S : emm salah
458. P : harusnya seperti apa?
459. S : variabelnya itu x, konstantannya -5, koefisiennya ga ada
2 Siswa 18
Dari hasil pekerjaan siswa pada soal nomor 2a, siswa melakukan keslahan dalam menyalin soal. Soal yang tertera dalam lembar
pekerjaan siswa yaitu +
− =
+ , seharusnya +
− =
+ . Berdasarkan hasil wawancara siswa diperoleh bahwa siswa menyadari jika melakukan kesalahan
menyalin soal ketika tes diagnostik dan ketika diminta untuk memperbaikinya langkah-langkah pengerjaan siswa sudah benar
hanya saja masih mengalami kesulitan dalam melakukan operasi hitung aljabar. Berikut transkripsi wawancaranya:
626. P : terus yang no 2, coba tolong jelaskan bagaimana cara mengerjakannya?
627. S : +
− =
+ hasilnya +
− = +
628. P : coba dicek apa yang diketahui soal 629. S : iya salah soal seharusnya :
+ −
= +
630. P : coba sekarang dikerjain 631. S :
+ −
= + jadi +
− =
+ kemudian pindah ruas
− −
= − hasilnya − − = − selanjutnya agar ruas kiri menjadi x maka kedua ruas
harus dibagi negatif satu sehingga =
Selain itu dari hasil pekerjaan siswa pada soal nomor 6, siswa melakukan kesalahan mengganti syarat yang ditentukan dengan
informasi lain yang tidak sesuai. Pada soal yang diketahui luas lapangan namun yang ditulis siswa pada penyelesaian adalah
keliling lapangan. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa
mampu memperbaiki jawabannya dengan langkah-langkah yang tepat. Berikut transkripsi wawancaranya:
670. P : iya, sekarang yang no 6 soalnya apa dee? 671. S : disuruh menyusun pertidaksamaan
672. P : terus bagaimana menyusun pertidaksamaan yang menyatakan luas jika luas lapangan itu tidak kurang dari
? 673. S : hanya diam saja
674. P : luas lapangan apa rumusnya? 675. S : diam
676. P : Nah kalo keliling rumusnya apa? 677. S : keliling
� + 678. P : terus luas lapangan?
679. S : � ×
680. P : terus gmana pertidaksamaannya yang menyatakan luas lapangan tersebut?
681. S : =
− × =
− 682. P : nah itu kan baru luasnya, kalo luasnya tidak kurang dari 104
Pertidaksamaannya seperti apa? 683. S : jadi
− 684. P : terus yang b ditanyanya apa?
685. S : disuruh mencari besar n 686. P : cara mencarinya gimana?
687. S : −
kemudian pindah ruas jadi +
hasilnya terus kedua ruas dibagi delapan jadi
688. P : oia, kok jawabannya beda lagi sama tes kemarin? 689. S : iya yang kemarin bikinnya keliling bukan luas
Berdasarkan hasil wawancara siswa diketahui faktor-faktor dalam diri siswa yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan data adalah
siswa kurang teliti dalam menyalin soal, dapat dilihat pada transkripsi wawancara nomor 436-441 dan 626-629.
e. Penyelesaian tidak Diperiksa Kembali
Siswa yang melakukan kesalahan penyelesaian tidak diperiksa kembali pada nomor urut:
1 Siswa 15
Dari hasil pekerjaan siswa pada soal nomor 6, siswa melakukan kesalahan dalam membuat kesimpulan jawaban meskipun langkah
pengerjaan dan hasil perhitungannya benar. Berdasarkan hasil wawancara diketahui siswa dapat menyelesaikan soal dengan
benar. Kesalahan yaang dilakukan siswa karena siswa kurang teliti dalam membuat kesimpulan. Berikut transkripsi wawancaranya:
63. P : terus kalo yang no 6 gimana langkah-langkah mengerjakannya? 64. S : diam dan membaca soal
65. P : luas lapangan rumusnya apa? 66. S : luas itu
� × = −
× = −
67. P : yang ditanyakan pertidaksamaan yang menyatakan luas lapangan, jika luas lapangan itu tidak kurang dari
, jadi gimana pertidaksamaannya?
68. S : 69. P : nah yang diruas kiri apa? Luasnya bukan?
70. S : iya, berarti −
71. P : nah untuk yang b tentukan besar n dari lapangan tersebut, gmana dee?
72. S : −
terus pindah ruas + jadi
73. P : terus agar menjadi n diapain dee?
74. S : dibagi 8 75. P : berarti besar n berapa dee?
76. S : n lebih besar sama dengan 16
2 Siswa 10
Untuk hasil jawaban siswa pada soal nomor 5a, siswa melakukan kesalahan karena tidak menghitung keliling persegi padahal rumus
yang keliling yang digunakan sudah tepat. Berdasarkan hasil
wawancara diketahui siswa melakukan kesalahan dalam
menentukan rumus keliling persegi karena kurang memahami konsep keliling persegi, namun setelah dibimbing siswa mampu
menyelesaikan soal tersebut dengan benar. Berikut transkripsi wawancaranya:
547. P : emm sekarang yang no 5, coba dibaca dulu soalnya dee 548. S : diam sambil membaca soal
549. P : apa yang ditanya dee? 550. S : disuruh menulis rumus keliling
551. P : bagaimana rumus keliling? 552. S :
× × × 553. P : hayo keliling persegi itu
× × × atau + + + ? 554. S :
+ + + 555. P : terus kalau keliling persegi
+ + + dan panjang sisi yang diketahui
+ cm, gimana rumus keliling persegi paling sederhana?
556. S : berarti +
+ +
+ +
+ +
557. P : jadi hasilnya berapa +
+ +
+ +
+ + ?
558. S : hasilnya +
Berdasarkan hasil wawancara siswa diketahui faktor-faktor dalam diri siswa yang menyebabkan siswa melakukan penyelesaian tidak
diperiksa kembali adalah siswa tidak teliti dalam membuat kesimpulan dari hasil akhir, dapat dilihat pada transkripsi wawancara nomor 63-76
dan 547-558 siswa sudah tepat dalam membuat kesimpulan untuk hasil akhir.
Identifikasi faktor yang terdapat dalam diri siswa yang menyebabkan kesulitan
belajar siswa
dalam mempelajari
persamaan dan
pertidaksamaan linear satu variabel berdasarkan hasil wawancara siswa sebagai berikut:
a. Kelemahan yang disebabkan oleh karena kebiasaan dan sikap-sikap
yang salah Berdasarkan hasil wawancara terdapat 10 siswa mengalami kelemahan
yang disebabkan karena kebiasaan dan sikap-sikap yang salah. Dari 10 orang siswa, terdapat 4 siswa yang mengatakan bahwa kadang-kadang
belajar matematika di rumah yaitu: S7, S23, S26, dan S3. 3 siswa mengaku melakukan tidakan menyimpang yaitu tidak mengerjakan
tugas matematika yaitu: S18, S20, dan S5. 3 siswa juga mengaku pernah merasa putus asa saat pelajaran matematika karena soalnya
sulit yaitu: S15, S7 dan S2. Serta 2 siswa mengatakan bahwa belajar matematika dirumah hanya saat ada tugas atau ulangan saja yaitu: S10
dan S18. Berikut transkripsi wawancaranya: 1
S15
87. P : apakah kamu pernah melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang seperti: membolos, tidak mengerjakan tugas atau putus
asa saat pelajaran matematika? 88. S : Pernah putus asa, karna soalnya sulit
2 S7
144. P : apakah kamu pernah melakukan tindakan-tindakan yang
menyimpang seperti: membolos, tidak mengerjakan tugas atau putus asa saat pelajaran matematika?
145. S : pernah putus asa, karena susah
3 S17
283. P : apakah kamu pernah melakukan tindakan-tindakan yang
menyimpang seperti: membolos, tidak mengerjakan tugas atau putus asa saat pelajaran matematika?
284. S : tidak
285. P : bagaimana kebiasaan kamu di rumah dalam belajar matematika
misalnya: hari senin kamu ada pelajaran matematika di sekolah, apakah malamnya kamu belajar dulu ?
286. S : iya kadang-kadang belajar, tapi kadang malas
4 S23
334. P : bagaimana kebiasaan kamu di rumah dalam belajar matematika
misalnya: hari senin kamu ada pelajaran matematika di sekolah, apakah malamnya kamu belajar dulu ?
335. S : iya kadang-kadang belajar, kalau ada PR
5 S26
419. P : bagaimana kebiasaan kamu di rumah dalam belajar matematika misalnya: hari senin kamu ada pelajaran matematika di sekolah,
apakah malamnya kamu belajar dulu ? 420. S : kadang belajar atau kalo lagi mau belajar aja
6 S3
494. P : bagaimana kebiasaan kamu di rumah dalam belajar matematika
misalnya: hari senin kamu ada pelajaran matematika di sekolah, apakah malamnya kamu belajar dulu ?
495. S : kadang-kadang
7 S10
605. P : bagaimana kebiasaan kamu di rumah dalam belajar matematika
misalnya: hari senin kamu ada pelajaran matematika di sekolah, apakah malamnya kamu belajar dulu ?
606. S : kalo ada PR atau ulangan aja
8 S18
702. P : apakah kamu pernah melakukan tindakan-tindakan yang
menyimpang seperti: membolos, tidak mengerjakan tugas atau putus asa saat pelajaran matematika?
703. S : ya tidak mengerjakan tugas, karena ada yang tidak bisa
704. P : bagaimana kebiasaan kamu di rumah dalam belajar matematika
misalnya: hari senin kamu ada pelajaran matematika di sekolah, apakah malamnya kamu belajar dulu ?
705. S : belajar kalo ada tugas atau ulangan aja
9 S20
809. P : apakah kamu pernah melakukan tindakan-tindakan yang
menyimpang seperti: membolos, tidak mengerjakan tugas atau putus asa saat pelajaran matematika?
810. S : pernah, PR kalo susah ya nanti-nanti aja. Kadang pengen kumpulin
cepet tapi bapak atau ibu ngga bisa ajarin jadi minta tolong saudara 811.
P : bagaimana kebiasaan kamu di rumah dalam belajar matematika misalnya: hari senin kamu ada pelajaran matematika di sekolah,
apakah malamnya kamu belajar dulu ?
812. S : belajar untuk hafalin rumus dan latihan soal
10 S2
1040. P : apakah kamu pernah melakukan tindakan-tindakan yang
menyimpang seperti: membolos, tidak mengerjakan tugas atau putus asa saat pelajaran matematika?
1041. S : pernah putus asa, karena pas ulangan susah gatau jawabannya
1042. P : bagaimana kebiasaan kamu di rumah dalam belajar matematika
misalnya: hari senin kamu ada pelajaran matematika di sekolah, apakah malamnya kamu belajar dulu ?
1043. S : belajar tapi sendiri
11 S5
1189. P : apakah kamu pernah melakukan tindakan-tindakan yang
menyimpang seperti: membolos, tidak mengerjakan tugas atau putus asa saat pelajaran matematika?
1190.
S : ngga mengerjakan tugas b.
Tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan
Dari hasil wawancara siswa, terdapat 10 siswa yang tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan.
Keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar tersebut meliputi: kesulitan dalam berhitung, kesulitan dalam mempelajari materi aljabar,
serta memiliki kebiasaan belajar dan cara bekerja yang salah. Terdapat 8 siswa mengaku mengalami kesulitan dalam berhitung yakni: S15,
S7, S17, S23, S3, S18, S20, dan S2. 9 siswa mengatakan bahwa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi aljabar dialami oleh
siswa dengan nomor urut: S15, S7, S17, S23, S3, S10, S18, S20, dan S5. Serta 1 siswa mengaku belajar matematika tetapi hanya menghafal
rumus. Berikut transkripsi wawancaranya: 1 S15
91
.
P : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam berhitung? 92. S : iya
93. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam berhitung?
94. S : karena belum terlalu memahami 95. P : apakah kamu mengalami kesulitan mempelajari materi aljabar?
96. S : iya agak susah 97. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam
mempelajari materi aljabar? 98. S : karena kalo menghitung x nya ngga ketemu
2 S6
148. P : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam berhitung? 149. S : iya
150. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam berhitung?
151. S : karena pas kecil pernah jatuh dari tempat tidur 152. P : Apakah kamu mengalami kesulitan mempelajari materi aljabar?
153. S : iya mengalami sedikit kesukaran 154. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam
mempelajari materi aljabar? 155. S : karena daya tangkapnya lambat
3 S17
291. P : apakah kamu mengalami kesulitan mempelajari materi aljabar? 292. S : awalnya iya
293. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam mempelajari materi aljabar?
294. S : bingung jumlahinnya 4
S23
336. P : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam berhitung? 337. S : lumayan
338. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam berhitung?
339. S : susah 340. P : apakah kamu mengalami kesulitan mempelajari materi aljabar?
341. S : iya 342. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam
Mempelajari materi aljabar? 343. S : soalnya susah dan ribet
5 S3
496. P : apakah kamu mengalami kesulitan dalam berhitung? 497. S : engga, tapi bilangan bulat susah
498. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam
berhitung? 499. S : jarang belajar
500. P : apakah kamu mengalami kesulitan mempelajari materi aljabar? 501. S : iya
502. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam Mempelajari materi aljabar?
503. S : abis susah
6 S10
609. P : apakah kamu mengalami kesulitan mempelajari materi aljabar? 610. S : agak
611. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam Mempelajari materi aljabar?
612. S : tandanya suka lupa
7 S18
706. P : apakah kamu mengalami kesulitan dalam berhitung? 707. S : ya
708. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam berhitung?
709. S : soalnya susah dimengerti 710. P : apakah kamu mengalami kesulitan mempelajari materi aljabar?
711. S : iya 712. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam
Mempelajari materi aljabar? 713. S : soalnya membingungkan
8
S20
813. P : apakah kamu mengalami kesulitan dalam berhitung? 814. S : ya, jadi menghitung menggunakan jari
815. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam berhitung?
816. S : perkalian menggunakan jari 817. P : apakah kamu mengalami kesulitan mempelajari materi aljabar?
818. S : iya 819. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam
aljabar? 820. S : malas lihat soal
9
S2
1044. P : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam berhitung? 1045. S : iya
1046. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam berhitung?
1047. S : karena bingung dan jarang latihan
10
S5
1191. P : bagaimana kebiasaan kamu dirumah dalam belajar matematika misalnya: hari senin kamu ada pelajaran matematika disekolah,
apakah malamnya kamu belajar dulu ? 1192. S : belajar cuma baca rumus saja
1195. P : apakah kamu mengalami kesulitan mempelajari materi aljabar? 1196. S : ya
1197. P : hambatan-hambatan apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam Mempelajari materi aljabar?
1198. S : kadang mengerti tapi terus lupa sendiri
D. Pembahasan