ii. Memisalkan besaran yang belum diketahui dengan sebuah
variabel. iii.
Menerjemahkan kalimat cerita menjadi model matematika bentuk pertidaksamaan.
iv. Menyelesaikan pertidaksamaan tersebut dan menjawab sesuai
yang ditanyakan. Contoh: Panjang sebuah persegi panjang 6 cm lebih dari lebarnya,
dan kelilingnya kurang dari 40 cm. Jika lebarnya x cm, susunlah pertidaksamaan dalam x. Kemudian selesaikanlah1
Jawab: lebar = x cm, maka: Panjang =
+ Keliling
= +
+ ⟺
+ +
⟺ +
+ ⟺
+ ⟺
+ −
− ⟺
⟺ . .
⟺ Karena panjang dan lebar tidak nol dan juga tidak bernilai negatif,
maka penyelesaiannya adalah .
G. Kerangka Berpikir
Persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel merupakan salah satu materi yang terdapat pada mata pelajaran matematika pada
pokok bahasan aljabar. Siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel,
dikaarenakan siswa masih mengalami kebingungan dan kesulitan dalam memahami materi sebelumnya yaitu operasi hitung aljabar. kesulitan yang
dialami siswa menyebabkan kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal.
Latar belakang kesulitan belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri siswa internal, dan faktor dari luar diri siswa
eksternal. Faktor dari dalam diri siswa meliputi kelemahan fisik, mental, emosional, kebiasaan dan sikap yang salah, serta tidak memiliki
keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan. Keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan sangat berpengaruh pada hasil belajar
siswa terutama dalam mempelajari materi matematika, karena materi matematika saling berkaitan satu sama lain, jika pada materi sebelumnya
siswa masih mengalami kebingungan maka selanjutnya siswa akan terus mengalami kebingungan dalam memahami materi.
Kesalahan seringkali sering dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika, terutama bagi siswa yang mengalami
kesulitan. Untuk mengatasi dan meminimalisir kesalahan yang sama saat menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel,
perlu dilakukan diagnosis kesulitan siswa. Diagnosis kesulitan siswa menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
dilakukan guru untuk mengetahui latar belakang letak kesulitan siswa
dalam menyelesaikan soal. Langkah awal diagnosis pada penelitian ini adalah melakukan tes diagnostik untuk mengidentifikasikan siswa yang
mengalami kesulitan. Siswa dinyatakan kesulitan belajar jika nilai akhirnya kurang dari KKM Kriterian Ketuntasan Minimal yaitu 75.
Setelah diperiksa dan dikoreksi peneliti mengklasifikasikan kesalahan- kesalahan yang dilakukan siswa berdasarkan jenis kesalahan menurut
Hadar et al. Langkah selanjutnya adalah mewawancarai siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar untuk menelusuri penyebab siswa melakukan
kesalahan dalam menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.
Dengan demikian, nantinya seorang guru dapat mengambil langkah untuk mengatasi kesulitan belajar siswa serta menyusun strategi
pembelajaran remidial yang tepat sehingga siswa tidak melakukan kesalahan dan tidak mengalami kesulitan lagi dalam menyelesaikan
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.
46
BAB III METODE PENELITIAN