Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Para matematikawan belum memiliki kesepakatan yang bulat mengenai apa yang disebut dengan matematika. Matematika tidaklah bersifat konkrit melainkan abstrak karena matematika berkenaan dengan ide-ide gagasan-gagasan, struktur-struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur secara logik. Keabstrakan konsep dalam matematika, mengakibatkan dalam mempelajari matematika memerlukan kegiatan mental, sehingga banyak siswa yang menganggap matematika sulit, memusingkan dan membosankan untuk dipelajari. Pelajaran matematika dianggap sulit oleh siswa karena memiliki banyak rumus-rumus sehingga memerlukan daya ingat yang tinggi. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari sejak SD hingga perguruan tinggi, banyak alasan mengapa siswa perlu belajar matematika. Cockroft dalam Mulyono 2010: 253 mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena 1 selalu digunakan dalam segala kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Masalah kehidupan sehari-hari merupakan alasan perlunya siswa mempelajari matematika. Oleh sebab itu, idealnya siswa harus mampu menguasai konsep- konsep dasar matematika yang dalam kurikulum disebutkan sebagai kompetensi inti dan kompetensi dasar matematika. Namun realitanya, dalam kegiatan pembelajaran matematika selalu dijumpai banyak siswa yang mengalami kebingungan dan kesulitan untuk menguasai materi pembelajaran yang diberikan. Hal ini misalnya dapat terlihat dari wawancara yang dilakukan antara peneliti dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar. Guru sudah menjelaskan mengenai konsep pokok bahasan tersebut namun, saat diberikan latihan soal siswa masih merasa kebingungan dan kesulitan untuk menyelesaikannya. Soal yang diberikan oleh guru pada saat itu sebanyak 20 soal akan tetapi, dalam waktu 3 jam pelajaran siswa hanya mampu menyelesaikan 10 soal saja. Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal aljabar dapat dikaji melalui kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal aljabar. Seringnya siswa melakukan kesalahan saat mengerjakan soal menyebabkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika rendah. Faktor-faktor penyebab kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal juga belum diketahui oleh guru. Sehingga kesalahan tersebut dapat terulang kembali saat siswa mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi aljabar. Kesulitan yang dialami siswa memungkinkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika pada setiap pokok bahasan. Kesulitan-kesulitan yang dilakukan siswa tersebut harus diketahui guru untuk kelancaran proses belajar dan mengajar selanjutnya. Agar dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika, guru perlu mengetahui berbagai kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal dalam mata pelajaran matematika. Setelah mengetahui kesalahan-kesalahan yang muncul saat siswa menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, perlu diidentifikasi faktor penyebab kesalahan yang dialami siswa. Beranjak dari masalah tersebut penulis tertarik untuk mengkaji kesalahan siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dalam menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Hal itu perlu dilakukan agar guru dapat mengetahui kesalahan-kesalahan serta letak kesulitan yang muncul saat siswa menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel sehingga guru dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal berkaitan dengan masalah tersebut. Guru juga dapat mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo :|bpada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 37 67

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo: Pada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 5 67

Diaknosis kesalahan penerapan konsep dalam menyelesaikan soal-soal fisika tentang kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas II Cawu 1 SLTP Negeri 12 Jember tahun pelajaran 200/2001

0 5 77

3. pertidaksamaan 2 variabel rpp x mia

0 14 9

Kajian learning obstacle materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel pada pembelajaran matematika di sekolah menengah pertama

3 4 9

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan pada siswa kelas vii smp swasta Al-Washliyah 8 Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

1 4 153

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika kelas vii mts laboratorium UIN-SU t.p 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

1 2 147

30 persamaan linear 2 variabel ok

0 5 96

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Tema Umum - Analisis kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita di kelas xi man 1 Stabat tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

2 8 43