10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakekat Matematika
Pengertian matematika tidak terdefinisi tunggal dan disepakati oleh semua tokoh atau pakar matematika. Aneka definisi atau ungkapan tentang
matematika yang dikemukakan berdasarkan sudut pandang pembuat definisi tersebut. Ada tokoh yang tertarik dengan bilangan, maka definisi
yang dibuat melihat matematika dari sudut pandang bilangan itu. Serta ada pula tokoh-tokoh yang lebih tertarik memandang matematika dari segi
struktur-struktur, pola pikir atau sistematika, dan sebagainya. Beberapa definisi atau pengertian tentang matematika Soedjadi 1999: 11:
1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir
secara sistematik. 2.
Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 3.
Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan.
4. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk. 5.
Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. 6.
Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
Definisi lain menurut Johnson dan Myklebust dalam Mulyono, 2010: 252 matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya
untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.
Lerner dalam Mulyono, 2010: 252 mengemukakan bahwa matematika di samping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa
universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas.
Berdasarkan berbagai
definisi-definisi mengenai
pengertian matematika yang diungkapkan oleh para tokoh di atas, dapat disimpulkan
bahwa hakekat matematika adalah ilmu tentang penalaran logik yang mengkaji tentang bilangan, struktur-struktur, kuantitas yang menggunakan
simbol-simbol untuk memudahkan berpikir serta menggunakan pola-pola yang sistematis.
B. Jenis-Jenis Kesalahan dalam Matematika