9
berpengaruh pada pengetahuan dimana dengan adanya pendidikan baik formal maupun tidak formal maka akan mempengaruhi pengetahuan seseorang
Budiman dan Riyanto, 2013; Wawan dan Dewi, 2010. Perempuan selalu memikirkan faktor risiko dari perbuatannya dibandingkan laki-laki. Oleh
karena itu, faktor jenis kelamin dapat mempengaruhi pengetahuan karena perempuan lebih concern terhadap pengetahuan yang didapatkannya
dibandingkan laki-laki Azwar, 2011.
3. Pengukuran pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran kuantitatif dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Pengukuran kualitatif dengan wawancara mendalam dan
diskusi kelompok terfokus Notoatmodjo, 2010. Pengetahuan dibagi menjadi tiga kategori dalam pengukuran yaitu, kategori baik jika skor 76-100,
kategori cukup jika skor 56-75 dan kategori kurang jika skor 56 Nursalam, 2013.
B. Sikap
1. Pengertian
Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek
Notoatmodjo, 2010. Sikap adalah bentuk pernyataan seseorang terhadap hal- hal yang ditemuinya, seperti benda, orang maupun fenomena. Sikap bisa
10
digolongkan dua jenis, sikap yang orientasinya memihak atau mendukung favourable atau sikap yang berorientasi sebaliknya unfavourable. Sikap ini
akan sangat mempengaruhi kesiapan individu untuk memberikan respon terhadap suatu objek Budiman dan Riyanto, 2013.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, media massa,
pengaruh kebudayaan dan pengaruh faktor emosional. Pengalaman pribadi merupakan dasar pembentukan sikap karena sifatnya kuat dalam meninggalkan
kesan. Seseorang cenderung memiliki sikap searah dan patuh dengan orang yang dianggap penting. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki
sikap yang searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari
konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. Dalam penyampaian informasi, media massa membawa pesan yang berisi sugesti, apabila sugesti
tersebut cukup kuat maka akan memberi dasar yang kuat juga dalam menilai sesuatu sehingga pembentukan sikap tergantung dari penilaian tersebut.
Pengaruh kebudayaan tanpa disadari telah menanamkan dan mengarahkan sikap seorang individu terhadap berbagi masalah.
Peran jenis kelamin sangat mempengaruhi keadaan emosional. Perempuan lebih merasa bertanggung
jawab terhadap emosi orang lain sehingga mereka sangat memperhatikan keadaan emosi orang lain sehingga mampu untuk memahami perubahan
11
emosional. Oleh sebab itu perempuan jauh lebih memiliki empati terhadap orang lain daripada laki-laki Azwar, 2011.
3. Pengukuran sikap