Studi pustaka Analisis situasi Pembuatan kuesioner

26 Tabel I. Pernyataan Favorable dan Unfavorable Pokok Bahasan Aspek Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Aspek Pokok Bahasan Nomor Pernyataan Favorable Unfavorable Pengetahuan a. Pengertian 3 1,2 b. Cara penggunaan 5,6 4,11 c. Cara memperoleh 8,10 - d. Tempat memperoleh 13 12,14 e. Aturan penggunaan 15,16 9,17 f. Definisi serta bahaya resistensi 7,19 18,20 Jumlah Aitem 10 10 Sikap a. Gaya Hidup 1,2,3,4 b. Sumber perolehan informasi 6,7 c. Tempat memperoleh 9 10 d. Upaya pencegahan resistensi antibiotika 5,8 Jumlah Aitem 5 5 Tindakan a. Gaya hidup 7 1,2,6 b. Cara penggunaan 4,9 3 c. Efek samping obat 5 d. Penghindaran 8 10 Jumlah Aitem 5 5 Total Aitem 20 20

G. Tata Cara Penelitian

1. Studi pustaka

Penelitian ini dimulai dengan studi pustaka, yaitu membaca literatur- literatur atau dari website yang berhubungan dengan tingkat pengetahuhan, antibiotika, pembuatan kuesioner, metodologi penelitian, statistik dan perhitungan data yang diperlukan.

2. Analisis situasi

a. Penentuan lokasi penelitian. Penentuan lokasi penelitian dimulai dengan melakukan pengamatan ke beberapa wilayah. Setelah itu memilih salah satu SMA dan mengurus perizinan. 27 b. Perizinan penelitian. Perizinan dilakukan setelah ditentukan lokasi penelitian. Ethical clearance pada penelitian ini didapatkan melalui perizinan dari Kepala SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan SK No.0050D.005SMA.SD.2II2015 serta dari responden menggunakan informed consent. c. Penentuan subyek penelitian sampling. Penentuan subyek penelitian dilakukan secara non-random yaitu quota sampling dikarenakan responden yang diikutkan dalam penelitian ini langsung dipilih oleh pihak sekolah dengan memilih salah satu kelas yang dijadikan subyek penelitian dimana terlebih dahulu menentukan jumlah responden minimal dalam penelitian. Pada penelitian ini didapatkan responden sebanyak 38 orang. Pada penelitian kuantitatif agar hasilnya dapat dianalisa dengan statistik maka jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu minimal 30 sampel Nursalam, 2008, maka jumlah sampel yang digunakan pada penelitian memenuhi syarat yang ditentukan.

3. Pembuatan kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini dikembangkan dari kuesioner yang pernah digunakan sebelumnya yang telah valid. Kuesioner yang digunakan telah diuji validitas menggunakan validitas konten dengan analisis melalui profesional judgement dan telah diuji reliabili tas dengan nilai α sebesar 0,759 lebih besar dari r-tabelnya yaitu 0,361 yang menunjukkan bahwa kuesioner dapat dinyatakan reliabel Marvel, 2011. Pengembangan kuesioner pada 28 penelitian ini dilakukan dengan menyusun pernyataan-pernyataan yang akan digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan responden mengenai antibiotika, sikap serta tindakan responden dalam penggunaan antibiotika. a. Uji validitas instrumen. Uji validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konten Content Validity. Validasi ini merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui professional judgment. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah sejauh mana aítem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Validitas ini didasarkan pada penilaian ahli di bidang tersebut dengan cara menganalisis apakah aitem pernyataan dalam kuesioner sudah mencakup pokok-pokok bahasan yang telah dibuat Azwar, 2011. Setelah dilakukan uji validitas konten oleh professional judgment maka kemudian dihitung korelasi masing-masing aitem. Uji korelasi pada aspek pengetahuan menggunakan Point-Biserial dan pada aspek sikap dan tindakan menggunakan Pearson Product Moment . Sebagai pa tokan, semua aitem yang berkorelasi ≥ 0,2 dengan total skor layak dipertahankan Supratiknya, 2014, tetapi pada penelitian ini tidak dilakukan seleksi pada aitem yang berkorelasi 0,2 seharusnya dilakukan seleksi pada aitem yang 0,2 tersebut. Hasil uji korelasi terlampir pada Lampiran 5-7. 29 b. Uji pemahaman bahasa. Uji pemahaman bahasa dilakukan dengan mengujikan kuesioner yang dibuat kepada beberapa orang yang mirip subyek penelitian dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan yaitu siswi yang berusia diantara 14-17 tahun. Uji bahasa kuesioner ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pemahaman responden terhadap maksud atau tujuan pernyataan yang dibuat oleh peneliti. Pada penelitian ini uji pemahaman bahasa dilakukan pada 35 orang yang mirip dengan subyek penelitian dengan hasil bahwa setiap pernyataan yang diajukan dimengerti oleh responden atau dengan kata lain bahwa bahasa yang digunakan dalam kuesioner tersebut cukup sederhana dan dapat dipahami oleh responden. Hal ini dapat diketahui oleh peneliti karena semua responden mengisi jawaban mengerti terhadap bahasa dari pernyataan pada kuesioner yang diberikan. c. Uji reliabilitas instrumen. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi dari instrumen. Semakin tinggi koefisien reliabilitas berarti semakin reliabel instrumen tersebut. Reliabilitas instrumen dihitung menggunakan alat ukur uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel menunjukkan hasil yang reliabel dengan nilai koefisien Cronbach Alpha α 0,6 Budiman dan Riyanto, 2013. Pada penelitian ini, uji reliabilitas aspek pengetahuan, sikap dan tindakan dilakukan secara bersamaan. Setelah melakukan uji pemahaman bahasa kemudian diukur reliabilitasnya dengan 30 menggunakan uji statistik Cronbach Alpha pada program R dan kemudian didapatkan bahwa setiap aspek yang diukur menghasilkan nilai α 0,6. Setelah didapatkan nilai α 0,6 maka kuesioner yang telah diuji tersebut dapat siap digunakan untuk penelitian. Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 9-11.

4. Seminar dan penyebaran kuesioner

Dokumen yang terkait

SKRIPSIKEBUTUHAN SISWI SMA STELLA DUCE 1 KEBUTUHAN SISWI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA MEMBACA MEDIA MASSA CETAK TENTANG KOREAN POP (Studi Deskriptif Kuantitatif Kebutuhan Membaca Media Massa Cetak tentang Korean Pop pada Siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

0 2 16

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan wanita pra lansia di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

1 8 113

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita usia lanjut pada kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kelurahan Terban, Yogyakarta tentang antibiotika dengan metode seminar.

0 0 113

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan siswi SMK di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman tentang diabetes melitus melalui metode CBIA.

0 0 127

Peningkatan pengetahuan sikap dan tindakan pria lansia tentang antibiotika dengan metode seminar di Kelurahan Baciro Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta.

0 1 147

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 0 128

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Dusun Krodan tentang antibiotika dengan metode seminar.

0 0 115

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika di Kecamatan Gondokusuma Yogyakarta dengan metode seminar.

0 2 114

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan remaja wanita di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 2 122

MINAT SISWI TERHADAP PEMBELAJARAN ANSAMBEL STRING DI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA.

0 0 78