G. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non- random sampling dengan jenis purposive sampling. Teknik non-random
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dapat diperhitungkan, artinya setiap anggota populasi tidak
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Purposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan atas pertimbangan yang dibuat oleh peneliti
atau seorang ahli, berdasarkan identifikasi karakteristik populasi yaitu ciri atau sifat yang sudah diketahui sebelumnya Notoatmodjo, 2010. Seorang ahli dalam
mempertimbangkan pengambilan sampel harus mengenal populasi sehingga dapat mengetahui karakteristik yang khas, sehingga pengambilan sampel yang
diperlukan akan representatif. Pengambilan sampel didasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jumlah responden dalam
penelitian ini adalah 46 orang pria. Pada penelitian korelasional, sampel yang digunakan minimal 30 sampel tiap kelompok Umar, 2007.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah pita pengukur merk Butterfly
®
untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul responden. Pengukuran kadar HbA1c menggunakan alat analisis Cobas C 501
® .
I. Tata cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi mengenai jumlah penduduk di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman Yogyakarta, serta
mencari tempat atau lokasi yang cocok untuk melakukan pengukuran antropometri dan pengambilan sampel darah, dan pencarian laboratorium untuk
menganalisis sampel darah responden.
2. Permohonan izin dan kerjasama
Permohonan izin pertama diajukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta untuk memperoleh Ethical Clearance. Ethical Clearance diperoleh pada tanggal 18 Mei 2015 dengan nomor Ref:KEFK502EC. Ethical Clearance
dibutuhkan sebab di dalam penelitian ini menggunakan responden manusia dan merupakan syarat agar hasil penelitian ini dapat dipublikasikan.
Permohonan izin kedua ditujukan kepada Kepala Desa Kepuharjo untuk memperoleh izin melakukan penelitian di lingkungan Desa Kepuharjo
Cangkringan Sleman Yogyakarta yaitu melibatkan penduduk baik pria maupun wanita Desa Kepuharjo. Permohonan kerjasama pertama diajukan ke
Laboratorium Pramita Yogyakarta untuk pengambilan dan analisis darah. Permohonan kerjasama kedua diajukan kepada responden penelitian dengan
menandatangani informed consent.
3. Pembuatan informed consent dan leaflet
a. Informed consent. Merupakan bukti tertulis pernyataan kesediaan calon
responden untuk ikut terlibat di dalam penelitian. Informed consent disusun berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Seluruh responden yang bersedia berpartisipasi dalam
penelitian ini, wajib mengisi data pada informed consent berupa nama, umur, tanggal lahir, alamat, dan nomor teleponHP yang dapat
dihubungi, kemudian membubuhkan tanda tangan sebagai bukti kerjasama setelah mendapat penjelasan singkat mengenai penelitian.
b. Leaflet. Fungsi leaflet untuk membantu responden dalam memahami
gambaran penelitian ini. Kontenisi dari leaflet yaitu tujuan penelitian, jenis pengukuran antropometri, manfaat penelitian bagi responden,
pengukuran antropometri meliputi pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul, serta tentang pemeriksaan laboratorium
kadar HbA1c.
4. Pencarian responden