Berdasarkan gambar histogram diatas, terlihat bahwa sebaran data tidak rata. Hal ini menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal. Penentuan
kriteria obesitas maupun tidak tergantung dari cut off. Tiap etnis memiliki cut off yang berbeda sehingga nilai cut off tidak dapat digunakan bersama pada berbagai
macam etnis di berbagai belahan dunia dalam menentukan obesitas maupun tidak. Penentuan obesitas berdasarkan cut off yang berbeda penting dilakukan untuk
mengetahui nilai antropometri karena dapat digunakan sebagai prediktor yang tepat dari risiko yang diperlukan, agar dapat menentukan kapan dilakukannya
perubahan gaya hidup Razak et al., 2005. RLPP dapat digunakan sebagai indeks adanya penyakit kardiovaskular,
namun pengukuran lingkar panggul tidak selalu didapat dengan akurat karena sulitnya menentukan titik morfologi saat pengukuran lingkar panggul tersebut
sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pengukuran Palacios et al., 2011.
4. Kadar HbA1c
Pengujian normalitas kadar HbA1c menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan taraf kepercayaan 95 menghasilkan nilai signifikansi sebesar p=0,027.
Nilai p0,05 menunjukan bahwa data tersebut tidak terdistribusi normal. Penyajian data menggunakan nilai median yaitu 5,50
dengan nilai minimum- maksimum adalah 5,0-6,2. Nilai median sebesar 5,50 menunjukan bahwa kadar
HbA1c pada responden penelitian ini dikatakan normal karena kurang dari batas normal HbA1c. Kadar HbA1c dikatakan tidak diabetes apabila 6,5.
Distribusi data dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8.
Histogram distribusi data variabel kadar HbA1c
Berdasarkan histogram terlihat bahwa data tidak terdistribusi normal, nampak dari sebaran data yang tidak merata. Banyak kriteria yang mempengaruhi
nilai HbA1c termasuk ras. Beberapa penelitian menunjukkan kulit hitam dan ras lainnya membutuhkan kadar HbA1c yang lebih tinggi untuk menyetarakan
dengan kontrol glikemik daripada ras kaukasia. Pria dewasa berkulit hitam memerlukan 0,3 lebih tinggi kadar HbA1c dibandingkan dengan ras kulit
putihkaukasia untuk kontrol glikemik tanpa penyerta diabetes Herman et al., 2007.
5. Kadar Hemoglobin
Pengujian normalitas kadar Hemoglobin menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan taraf kepercayaan 95 menghasilkan nilai signifikansi sebesar p=0,001.
Nilai p0,05 menunjukan bahwa data tersebut tidak terdistribusi normal. Penyajian data menggunakan nilai pemusatan data median yaitu 15,0
dengan nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebaran data minimum-maksimum 12,1-16,0 . Distribusi data dapat dilihat pada
Gambar 9.
Gambar 9. Histogram distribusi data variabel hemoglobin
Penelitian Adeoye et al. 2014 tentang perbedaan kadar HbA1c pada penderita anemia dibandingkan dengan kadar HbA1c pada non-anemia, mereka
berhipotesis bahwa glukosa berikatan dengan hemoglobin membentuk hemoglobin terglikasi. Penelitian ini memiliki kriteria ekslusi adalah responden
yang memiliki Hb 6gdL atau 16gdL. Berdasarkan penelitian tersebut, pada penelitian ini tidak ada pengaruh antara kadar hemoglobin terhadap pengukuran
kadar HbA1c yang dilakukan, sebab kadar hemoglobin responden antara 12,1- 16,0 gdL.
B. Uji Komparatif Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang