9
2.  Seberapa tinggi peningkatan karakter proaktif siswa kelas VIII D SMP N  1  Kejajar,  Wonosobo  Tahun  Ajaran  20152016  setiap  sesi
pendidikan  karakter  berbasis  layanan  bimbingan  klasikal  dengan pendekatan experiential learning?
3.  Apakah terdapat  peningkatan signifikan karakter proaktif siswa kelas VIII  D  SMP  N  1  Kejajar,  Wonosobo  Tahun  Ajaran  20152016
sebelum  dan  sesudah  mendapat  layanan  bimbingan  klasikal  dengan pendekatan experiential  learning?
4.  Apakah terdapat  peningkatan signifikan karakter proaktif siswa kelas VIII D SMP N 1 Kejajar, Wonosobo Tahun Ajaran 20152016 setiap
sesi  pendidikan  karakter  berbasis  layanan  bimbingan  klasikal  dengan pendekatan experiential  learning?
5.  Seberapa  efektif  implementasi  pendidikan  karakter  berbasis  layanan bimbingan  klasikal  dengan  pendekatan  experiential    learning  untuk
meningkatkan karakter proaktif berdasarkan penilaian siswa?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah utama penelitian dirumuskan tujuan utama penelitian  yaitu  menukur  efektivitas  pendidikan  karakter  meningkatkan
karakter proaktif siswa kelas VIII D SMP N 1 Kejajar, Wonosobo Tahun Ajaran 20152016. Sedangkan tujuan khusus penelitian adalah;
1.  Mengukur  peningkatan  karakter  proaktif  pada  siswa  kelas  VIII  D SMP  Negeri  1  Kejajar  Wonosobo  Tahun  Ajaran  20152016  sebelum
10
dan sesudah mendapat layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential  learning.
2.  Mengukur peningkatan karakter proaktif siswa kelas VIII D SMP N 1 Kejajar,  Wonosobo  Tahun  Ajaran  20152016  setiap  sesi  pendidikan
karakter  berbasis  layanan  bimbingan  klasikal  dengan  pendekatan experiential learning.
3.  Mengukur signifikansi karakter proaktif siswa kelas VIII D SMP N 1 Kejajar,  Wonosobo  Tahun  Ajaran  20152016  sebelum  dan  sesudah
mendapat layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.
4.  Mengukur signifikansi karakter proaktif siswa kelas VIII D SMP N 1 Kejajar,  Wonosobo  Tahun  Ajaran  20152016  setiap  sesi  pendidikan
karakter  berbasis  layanan  bimbingan  klasikal  dengan  pendekatan experiential  learning.
5.  Menganalisis  efektivitas  pendidikan  karakter  berbasis  layanan bimbingan  klasikal  dengan  pendekatan  experiential    learning  untuk
meningkatkan karakter proaktif berdasarkan penilaian siswa.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam menggunakan  pendekatan  experiential    learning untuk  meningkatkan
karakter proaktif pada siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Manfaat Praktis
a.  Bagi guru BK Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  digunakan  oleh  guru  BK
sebagai  dasar  untuk  memberikan  bimbingan  klasikal  dengan menerapkan pendekatan experiential  learning.
b.  Bagi peneliti Prosedur penelitian ini memberi kesempatan kepada peneliti untuk
berlatih  mengaplikasikan  prosedur  penelitian  pra  eksperimen dengan  pendekatan    experiential    learningdalam  Bimbingan  dan
Konseling  guna  meningkatkan  karakter  proaktif  pada  siswa  kelas VIII D SMP Negeri 1 Kejajar Wonosobo.
c.  Bagi siswa Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  meningkatkan  karakter
proaktif siswa dalam pengembangan kepribadian di sekolah. d.  Bagi peneliti lain
Prosedur  penelitian  ini  dapat  digunakan  oleh  peneliti  lain  untuk mengaplikasikan  pendekatan  pra  eksperimen  dengan  pendekatan
experiential  learning untuk meningkatkan karakter proaktif siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
G. Definisi Istilah
1.  Pendidikan  karakter  adalah  usaha  yang  sungguh-sungguh  untuk membantu  orang  memahami,  peduli  dan  bertindak  berdasarkan  nilai-
nilai etika inti. 2.  Karakter  adalah  sikap,  watak,  dan  cara  pikir  yang  tertuang  dalam
tindakan atau perilaku, menjadi pembeda pada setiap pribadi. 3.  Karakter proaktif adalah karakter  yang bertanggung jawab penuh atas
dirinya  sendiri,  sadar  akan  keputusan  yang  diambil,  dan  selalu mengedepankan nilai dalam bertindak,
4.  Bimbingan  klasikal  adalah  layanan  bimbingan  dan  konseling  yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling guru BK atau konselor
sekolah kepada sejumlah peserta didik dalam satuan kelas . 5.   Experiential    learning  merupakan  sebuah  pendekatan  pembelajaran
yang  mengutamakan  pengalaman  langsung.  Pembelajar  memberikan pengetahuan, pemahaman kepada peserta didik secara langsung.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Padabagianinidipaparkansecarasingkatmengenai  Hakekat  karakter  proaktif, Hakekat  karakter,  Hakekat  pendidikan  karakter,  Hakekat  layanan  bimbingan
klasikal,  Hakekat  pendekatan  experential  learning,  hakekat  layanan  bimbingan klasikal  dengan  pendekatan  experential  learning,  dan  Hakekat  remaja  sebagai
peserta didik. Masing-masing pokok tersebut dijelaskan sebagai berikut.
A. Hakekat Karakter Proaktif
1. Pengertian  Karakter
Menurut  Suyanto  2013:3,  karakter  adalah  cara  berpikir  dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja
sama,  baik  dalam  lingkup  kehidupan  keluarga,  masyarakat,  bangsa  dan negara. Scerenko Kurniawan, 2013:42 mendefinisikan karakter sebagai
atribut atau ciri-ciri  yang membentuk  dan membedakan  ciri pribadi, ciri etis,  dan  kompleksitas  mental  dari  seseorang,  suatu  kelompok  atau
bangsa. Dalam kamus besar bahasa indonesia, karakter diartikan sebagai sifat-sifat  kejiwaan,  akhlak  atau  budi  pekerti  yang  membedakan
seseorang dari yang lain, tabiat, watak Zuchdi, Darmiyati : 2002. Karakter
merupakan nilai-nilai
perilaku manusia
yang berhubungan  dengan  Tuhan  YME,  diri  sendiri,  sesama  manusia,
lingkungan,  dan  kebangsaan  yang  terwujud  dalam  pikiran,  sikap, perasaan,  perkataan,  dan  perbuatan  berdasarkan  norma-norma  yang
berlaku di masyarakat Kurniawan Syamsul, 2013. Menurut Parwez PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI