Validitas Validitas dan Reliabilitas

74 No Aspek Indikator No item b. Memiliki sikap empati pada orang-orang di sekitarnya 13 4 Kehendak Bebas a. Menjalankan tugas dengan baik b. Bertanya mengenai sesuatu yang belum dipahami 10, 14 18 c. Kuesioner Validasi Efektivitas Model responden siswa Validasi efektivitas model dengan responden siswaberbentuk pernyataan checklist withguttman scale. Sugiyono 2013:141 menerangkan bahwa skala pengukuran tipe ini, akan menghasilkan jawaban tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio. Dalam penelitian ini digunakan istilah “ya dan tidak”. Guttman scale digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh peneliti. Validasi efektivitas model dengan responden siswa digunakan untuk melihat efektivitas dari program yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa. Kuesioner terlampir pada Lampiran 3.128.

E. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity mempunyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat yang bersangkutan menjalankan fungsi ukurnya, atau 75 memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut Azwar, 2009: 5-6. Validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas isi dan statistik. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka namun pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari penilai yang kompeten atau expert judgement Azwar, 2009: 45. Peneliti menyusun instrumen berdasarkan aspek karakter proaktif, konstruk pengembangan instrumen kemudian dikonsultasikan kepada ahli, yaitu Dr. Gendon Barus, M.si. Instrumen telah dianalisis oleh ahli dan dinyatakan layak untuk dipakai, langsung diberikan kepada subjek penelitian, sehingga tidak dilakukan uji coba terlebih dahulu karena keterbatasan waktu. Peneliti melakukan uji terpakai pada instrumen yang dibuat. Uji coba terpakai adalah instrumen yang diberikan langsung kepada subjek penelitian bersamaan dengan waktu pelaksanaan penelitian. Uji validitas empiris tes tingkat karakter proaktif dan Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif dianalisis menggunakan korelasi product momentPearson dengan rumus sebagai berikut. ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ √ ∑ ∑ 76 Keterangan : koefisien korelasi : skor item : skor total : banyaknya subjek Berdasarkan Uji Validitas dari 20 butir item, sebanyak 13 item memiliki nilai koefisien dibawah 0,30 dan sebanyak 7 item memiliki nilai koefisien validitas sama dengan atau ebih dari 0,30. Walaupun tidak semua aitem tes tingkat karakter proaktif memiliki nilai koefisien validitas sama atau lebih besar dari 0,30, berdasarkan konsultasi dengan ahli, semua item Tes Karakter Proaktif tetap digunakan sebagai item instrumen penelitian Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter Proaktif. Hasil uji validitas empiris inventori karakter proaktif dapat dilihat pada lampiran 4.129 Berdasarkan Uji Validitas Empiris pada Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif menggunakankorelasi Product MomentPearson diperoleh hasil4 item memiliki nilai koefisien validitas dibawah 0,3 dan 16 item sama dengan atau lebih dari 0,3. Dengan demikian 16 item dinyatakan valid dan 4 item tidak valid. Walaupun demikian berdasarkan pertimbangan hasil konsultasi dengan ahli diputuskan semua butir item 20 Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil uji validitas empiris Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif dapat dilihat pada lampiran 7.134. 77 Sedangkan untuk mengetahui validitas Kuesioner Validasi Model digunakan teknik korelasi biserial, karena skornya berbentuk dikotomi. Adapaun rumus korelasi point biserial adalah: r pbis = ̅ ̅ √ X i = Mean skor subjek yang mendapat nilai 1 pada butir i. X t = Mean skor seluruh subjek St = Deviasi standar skor seluruh subjek p = Proporsi subjek yang mendapatkan nilai 1pada butir. Bila N adalah jumlah seluruh subjek, maka p adalah jumlah subjek yang mendapat skor 1 pada butir 1 dibagi oleh N q = 1 – p Berdasarkan uji validitas empiris pada Kuesioner Validasi Siswa menggunakan korelasi biserial diperoleh hasil 3 item memiliki nilai koefisien validitas dibawah 0,3 dan dan 17 item sama dengan atau lebih dari 0,3. Dengan demkian 17 item dinyatakan valid dan 3 item tidak valid. Walaupun demikian berdasarkan pertimbangan hasil konsultasi dengan ahli diputuskan semua butir item 20 Kuesioner Validasi Siswa digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil uji validitas empiris Kuesioner Validasi Siswa dapat dilihat pada lampiran 8.135.

2. Reliabilitas