26
sedangkan orang-orang proaktif memperhatikan nilai-nilai mereka dan memilih jalur tindakan yang sesuai.
9. Manfaat Kebiasaan Proaktif
Ada lima manfaat kebiasaan proaktif Covey, 2001 yaitu: a.
Tidak mudah tersinggung. b.
Bertanggung jawab atas pilihan-pilihan yang diambil. c.
Berpikir sebelum bertindak. d.
Mengasah resiliensi diri. e.
Berfokus pada aksi nyata, sehingga semua dapat terlaksana.
B. Hakekat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah usaha yang disengaja untuk mengembangkan karakter yang baik berdasarkan nilai-niai inti yang baik
untuk individu dan baik untuk masyarakat Lickona Yaumi, 2014:10. Menurut Samani, 2013 pendidikan karakter adalah pendidikan yang
mengembangkan karakter yang mulia good character dari peserta didik dengan dengan mempratikkan dan mengajarkan nilai-nilai moral dan
pengambilan keputusan yang didasarkan pada nilai-nilai etis dalam hubungannya dengan sesama manusia maupun dalam hubungannya
dengan Tuhannya Wibowo 2013 mendefinisikan pendidikan karakter sebagai
pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur kepada anak didik sehingga mereka memiliki nilai-nilai tersebut dan
27
dapat mempraktikkannya dalam hidup di keluarga maupun masyarakat. Menurut Elkind dan Sweet Fathurrohman, 2013 pendidikan karakter
ialah usaha yang sungguh-sungguh untuk membantu orang memahami, peduli, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai etika inti. Menurut Kevin
Ryan dan Bohlin Fathurrohman, 2013 pendidikan karakter adalah usaha yang sungguh-sungguh untuk membantu orang memahami, peduli, dan
bertindak dengan landasan inti nilai-nilai etis. Karakter mulai meliputi pengetahuan tantang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen niat
terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter
ialah usaha yang dilakukan pendidik kepada peserta didik yang mengarahkan peserta didik agar mampu memahami dan menyadari nilai-
nilai etis yang ada di masyarakat, sehingga menumbuhkan niat dan menghasilkan tindakan pada kebaikan.
2. Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter diselenggarakan untuk mewujudkan manusia yang berakhlak mulia dan bermoral baik sehingga kelangsungan hidup dan
perkembangan manusia dapat dijaga dan dipelihara Maksudin:58. Tujuan umum dari pendidikan karakter ialah membantu peserta didik untuk
memahami, menyadari, dan mengalami nilai-nilai serta mampu menempatkannya secara integral dalam kehidupan. Mengutamakan dan
melaksanakan tindakan-tindakan benaradalah cara untuk mencapai tujuan dari pendidikan karakter.
28
Tujuan khusus, di rumuskan Komite APEID Asia and Pasific Programme of Educational Innovation for Devwlopment pendidikan
karakter bertujuan untuk menerapkan pembentukan karakter pada anak, menghasilkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai yang diinginkan, dan
mengarahkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut.
Berdasarkan Panduan Pendidikan Karakter Pusat Kurikulum dan Perbukuan 2011,
pendidikan karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila, meliputi : 1 mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; 2 membangun bangsa yang berkarakter Pancasila; 3 mengembangkan potensi
warga negara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia. Pendidikan karakter dilakukan melalui
berbagai media yaitu keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan media massa. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan karakter ialah mengarahkan peserta didik untuk mempunyai sikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai etis yang dianut bangsanya.
3. Prinsip Pendidikan Karakter