69
3 Mempersiapkan instrumen penelitian soal tes dan kuesioner atau skala.
4 Membuat soal-soal tes dan item kuesioner 5 Revisi dan konsultasi kepada tim ahli, dalam hal ini berperan Dr.
Gendon Barus, M. Si b. Tahap pelaksanaan
1 Pemberian pre-test untuk mengetahui penguasaan dan pemahaman konsep siswa sebelum mengikuti implementasi.
2 Implementasi pendidikan karakter bela gender berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential
learning. 3 Pemberian post-test untuk melihat peningkatan penguasaan dan
pemahaman konsep siswa setelah mengikuti implementasi. c. Tahap akhir
1 Mengumpulkan data yang diperoleh. 2 Mengolah data hasil penelitian.
3 Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian. 4 Menarik kesimpulan.
2. Instrumen Penelitian
Sugiyono 2013 mengemukakan bahwa dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan
data. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa test dan kuesioner.
70
Menurut Umar 1998: 49, teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan 3 instrumen berupa soal test karakter proaktif, Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif self asesmen , dan kuesioner
validasi efektivitas model dengan berbagai model seperti pada penjelasan di bawah ini.
a. Tes Tingkat Karakter Proaktif Winkel dan Hastuti 2004:295 mengatakan bahwa, terdapat
beberapa tipe penilaian, antara lain skala numerik, skala penilaian grafis dan daftar cek. Daftar cek menyerupai item dalam tes hasil
belajar, bentuk obyektif dengan tipe pilihan berganda multiple choice. Artinya data penelitian dapat dianalisis setelah scooring
dilakukan. Multiple Choice Question adalah pertanyaan pilihan ganda yang menyajikan lebih dari dua alternatif jawaban. Tes tingkat karakter
proaktif memiliki alternatif jawaban bergradasi mulai dari 1 sampai 4. dan masing-masing alternatif jawaban memiliki kebenaran. Keempat
jawaban tersebut memiliki pengaplikasian nilai karakter proaktif. Sedangkan skor 1 untuk mewakili alternatif jawaban yang sangat
kurang mewakili nilai karakter proaktif. Tes tingkat karakter proaktif disusun oleh peneliti sendiri dengan
arahan tim dosen Strategi Nasional, dalam hal ini berperan Dr. Gendon PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Barus, M.si. Tes tingkat karakter proaktif diberikan kepada 30 siswa kelas VIII D sebelum kegiatan bimbingan klasikal pretest dan
sesudah kegiatan bimbingan klasikal posttest. Pretest dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum tingkat pemahaman dan penerapan
karakter proaktif siswa. Sedangkan posttest dimaksud untuk mencari data yang diperlukan guna mengetahui efektivitas layanan bimbingan
klasikal dengan pendekatan experiential learning dalam usaha meningkatkan karakter proaktif bagi siswa kelas VIII D SMP N 1
Kejajar, Wonosobo Tahun Ajaran 20152016. Dalam penelitian ini tes tingkat karakter proaktif memuat
pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan nilai-nilai karakter proaktif sebagai siswa. Kuesioner yang telah disusun oleh peneliti ini
bersifat tertutup karena alternatif jawaban sudah disediakan, sehinga peserta didik tinggal memilih alternatif jawaban yang dirasa paling
sesuai. Kuesioner terlampir pada Lampiran 1 halaman 119.Berikut kisi- kisi Tes Tingkat Karakter Proaktif:
Table 3.4 Kisi-kisi Tes Tingkat Karakter Proaktif
No Aspek
Indikator Item
1. Mampu
mengambil keputusan
a. Siswa memiliki rasa percaya diri
1, 4, 6
b. Siswa berani mencoba hal baru
2 c.
Siswa mempunyai
pendirian yang kuat
3 d.
Siswa mudah bergaul dengan orang baru
5,7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No Aspek
Indikator Item
2. Memilih
berdasarkan nilai-nilai
hidup a.
Siswa berani bertanya ketika belum paham tentang sesuatu.
14, 15,
16, 17,
19, 20
b. Siswa memiliki rasa bertanggung
jawab 12,
13
c. Siswa memiliki sikap jujur
8 3.
Tidak menyalahkan
pihak-pihak eksternal
a. Siswa fokus pada keputusan yang
telah diambil 18
b. Siswa peduli terhadap sesama
dan lingkungan sekitar 9,
11 c.
Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
10
b. Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif Self Asessment Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif dalam penelitian ini
berbentuk pernyataan checklist dengan menggunakan skala likert. Menurut Riduwan 2007 skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Item instrument yang disusun berupa pernyataan positif
fovorabel dan pernyataan negatif unfovorabel. Jawaban setiap item dalam kuesioner karakter proaktif memiliki gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 3.5 Gradasi Pernyataan Item Skala Likert
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju Ss = 4
Sangat Setuju Ss = 1
Setuju S = 3
Setuju S = 2
Tidak Setuju Ts = 2 Tidak Setuju Ts
= 3 Sangat Tidak Setuju = 1
Sangat Tidak Setuju = 4
Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif dibagikan kepada siswa setiap akhir sesi atau topik bahasan. Kuesioner ini digunakan untuk
melihat pengaruh dari model pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning terhadap
nilai karakter proaktif yang menjadi fokus peneliti. Kuesioner terlampir pada Lampiran 2.127. Berikut kisi-kisi Skala Penilaian Diri
Karakter Proaktif:
Tabel 3.6 Kisi-kisi Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif
No Aspek
Indikator No item
1 Kesadaran
Diri a. Memahami
kelebihan yang dimiliki
b. Memahami kekurangan yang dimiliki
1, 5 4, 6, 7, 19
2 Imajinasi
a. Memiliki rasa percaya diri
b. Berinisiatif c. Berani
memcoba hal
baru d. Mengakui
kelebihan orang
lain untuk
dijadikan motivasi
bagi diri sendiri 2, 3,
8, 11, 12, 20 16
17
3 Suara Hati
a. Jujur 9, 15
74
No Aspek
Indikator No item
b. Memiliki sikap empati pada orang-orang di
sekitarnya 13
4 Kehendak
Bebas a. Menjalankan
tugas dengan baik
b. Bertanya mengenai
sesuatu yang belum dipahami
10, 14 18
c. Kuesioner Validasi Efektivitas Model responden siswa Validasi efektivitas model dengan responden siswaberbentuk
pernyataan checklist withguttman scale. Sugiyono 2013:141 menerangkan bahwa skala pengukuran tipe ini, akan menghasilkan
jawaban tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio.
Dalam penelitian ini digunakan istilah “ya dan tidak”. Guttman scale digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap
suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh peneliti. Validasi efektivitas model dengan responden siswa digunakan untuk
melihat efektivitas dari program yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa. Kuesioner terlampir pada Lampiran 3.128.
E. Validitas dan Reliabilitas