Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

82 Pada tabel 3.10 hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,2000,05 dengan demikian sampel peneliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika tinjauan dar hasil normalitas Shapiro- Wilk menunjukkan nilai signifikansi 0,9090,05 hal ini pun berarti sampel penelitian berasal dari populasi yang berdisribusi normal.

G. Teknik Analisis Data

Sugiyono 2013:333 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan tiap data variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Berikut rincian teknik analisis data dalam penelitian ini. 1 Guna menganalisis rumusan masalah pertama dan kedua, peneliti menggunakan teknik analisis deskritif dengan kategorisasidistribusi normal. Tujuan dari kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar, 2014:147. Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada tabel 3.11. 83 Tabel 3.11 Tabel Norma Kategorisasi Keterangan: Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek peneliti menurut perhitungan skala. Standar deviasi σsd : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6satuan deviasi sebaran. μ mean teoritik : Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum. Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter proaktif berdasarkan Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif dengan jumlah 20 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut. Tingkat karakter proaktif Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80 Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20 Luas jarak : 80-20 = 60 Standar deviasi σsd : = 10 μ mean teoritik : = 50 Hasil perhitungan analisis data skor Tes Karakter Proaktif dan Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif subjek disajikan dalam norma kategorisasi NormaKriteria Skor Kategori +1,8 σ μ Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ Rendah μ ≤ -1,8σ Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 tingkat karakter proaktif siswai kelas VIII SMP N 1 Kejajar Wonosobo Tahun Ajaran 20142015 sebagai berikut pada tabel 3.11. Tabel 3.12 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Proaktif dan Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif Siswai Kelas VIII D SMP N 1 Kejajar, Wonosobo Tahun Ajaran 20142015 NormaKriteria Skor Rentang Skor Kategori +1,8σ μ 68 Sangat Tinggi +0,6σ μ ≤ +1,8σ 56 – 68 Tinggi - 0,6σ μ ≤ 0,6σ 44 – 55 Sedang - 1,8σ μ ≤ -0,6σ 32 - 43 Rendah μ ≤ -1,8σ 32 Sangat Rendah 2 Guna melihat efektivitas model pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan serta efektivitas setiap sesi layanan bimbingan digunakan teknik analisis data Uji T-Test Dalam penelitian ini, uji hipotesis signifikansi hasil pendidikan karakter proaktif berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learningpada siswa kelas VIII SMP N 1 Kejajar Wonosobo tahun ajaran 2015-2016 dilakukan dengan teknik statistik uji t. Uji t paired sample test digunakan untuk menganalisis perbedaan antara pre- test dan post-test pada siswa kelas VIII di SMP N 1 Kejajar Wonosobo tahun ajaran 2015-2016 yang mengikuti model implementasi layanan 85 bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Berikut adalah rumus untuk menghitung paired sample t-test.                  2 2 1 1 2 2 2 1 2 n + n x - x t 2 1 2 1 n S n S r s s = Keterangan 1 x : Rata-rata sampel 1 Pre-test 2 1 s : Varians sampel 1 Pre-test 2 x : Rata-rata sampel 2 Post-test 2 2 s : Varians sampel 2 Post-test 1 S : Simpangan baku sampel 1 Pre-test 2 S : Simpangan baku sampel 2 Post-test r : Korelasi antara dat dua kelompok Uji t paired sampel test dilakukan dengan menggunakan SSPS versi 12. Di mana data sudah diuji kenormalitasannya, sehingga data selanjutnya dapat dianalisis menggunakan uji t paired sampel test. 3 Menjawab rumusan masalah kelima, peneliti menggunakan deskritif dengan persentase, hal ini dilakukan penulis sejalan dengan tiga alternatif jawaban tegas yang disajikan dalam kuesioner validasi implementasi pendidikan karakter proaktif yakni, ya, tidak, dan tidak tahu dengan siswa sebagai penilai dengan rumus sebagai berikut. ∑ Keterangan : Persentase efektivitas model implementasi pendidikan karakter. ∑ : Jumlah jawaban setiap item : Jumlah responden 86

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran tingkat karakter proaktif siswa kelas VIII D SMP N 1

Kejajar, Wonosobo sebelum dan sesudah mendapatkan penddikan karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan ExperientialLearning Tahun Ajaran 20152016. Berdasarkan perolehan data penelitian gambaran tingkat karakter proaktif siswa kelas VIII D SMP N 1 Kejajar Wonosobo sebelum dan sesudah perlakuan divisualisasikan dalam tabel dan grafik di bawah ini. Tabel 4.1 Distribusi Skor Karakter Proaktif Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Kejajar Wonosobo Tahun Ajaran 20152016 Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Dengan Pendekatan Experiential Learning Rentang Skor Kategori Pre_test Post_test F F ˃ 68 Sangat tinggi 2 6,66 2 6,66 56-68 Tinggi 23 76,6 26 86,6 44-55 Sedang 5 16,6 2 6,66 32-43 Rendah ˃ 32 Sangat Rendah Data pada tabel di atas divisualisasikan dalam bentuk grafik sebagai berikut: