13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Padabagianinidipaparkansecarasingkatmengenai  Hakekat  karakter  proaktif, Hakekat  karakter,  Hakekat  pendidikan  karakter,  Hakekat  layanan  bimbingan
klasikal,  Hakekat  pendekatan  experential  learning,  hakekat  layanan  bimbingan klasikal  dengan  pendekatan  experential  learning,  dan  Hakekat  remaja  sebagai
peserta didik. Masing-masing pokok tersebut dijelaskan sebagai berikut.
A. Hakekat Karakter Proaktif
1. Pengertian  Karakter
Menurut  Suyanto  2013:3,  karakter  adalah  cara  berpikir  dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja
sama,  baik  dalam  lingkup  kehidupan  keluarga,  masyarakat,  bangsa  dan negara. Scerenko Kurniawan, 2013:42 mendefinisikan karakter sebagai
atribut atau ciri-ciri  yang membentuk  dan membedakan  ciri pribadi, ciri etis,  dan  kompleksitas  mental  dari  seseorang,  suatu  kelompok  atau
bangsa. Dalam kamus besar bahasa indonesia, karakter diartikan sebagai sifat-sifat  kejiwaan,  akhlak  atau  budi  pekerti  yang  membedakan
seseorang dari yang lain, tabiat, watak Zuchdi, Darmiyati : 2002. Karakter
merupakan nilai-nilai
perilaku manusia
yang berhubungan  dengan  Tuhan  YME,  diri  sendiri,  sesama  manusia,
lingkungan,  dan  kebangsaan  yang  terwujud  dalam  pikiran,  sikap, perasaan,  perkataan,  dan  perbuatan  berdasarkan  norma-norma  yang
berlaku di masyarakat Kurniawan Syamsul, 2013. Menurut Parwez PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Yaumi,  2014    karakter  adalah  moralitas,  kebenaran,  kebaikan, kekuatan,  dan  sikap  seseorang  yang  ditunjukkan  kepada  orang  lain
melalui  tindakan.Karakter  menurut  Pusat  Bahasa  Depdiknas  adalah bawaan inti, hati, jiwa, kepribadian, karakter dan akhlak mulia, perilaku,
personalitas,  sifat,  tabiat,  temperamen,  watak.Berdasarkan  pengertian  di atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  karakter  merupakan  sikap,  watak,  dan
cara pikir yang tertuang dalam tindakan atau perilaku, menjadi pembeda pada setiap pribadi.
2. Pengertian Karakter Proaktif
Kata  proaktivitas  saat  ini  sudah  lumayan  lazim  diliteratur manajemen,  kata  ini  tidak  akan  ditemukan  dalam  kebanyakan  kamus.
Manusia  mempunyai inisiatif dan tanggung jawab untuk membuat segala sesuatunya  terjadi.  Menurut  Covey,  1997:  60,  kata  proaktivitas
memiliki arti manusia bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Perilaku manusia  adalah  fungsi  dari  keputusan  dirinya,  bukan  kondisinya.
Menomorduakan perasaaan sesudah nilai. Kata  tanggung  jawab  sendiri  memiliki  arti  kemampuan  untuk
memilih  respon.  Orang  proaktif  sangat  mengenali  tanggung  jawab  itu. Mereka  tidak  menyalahkan  keadaan,  kondisi,  atau  pengkondisian  untuk
perilaku  mereka.  Perilaku  mereka  adalah  produk  pilihan  dasar  mereka yang  berdasarkan  nilai,  dan  bukan  produk  dari  kondisi  mereka  yaitu
berdasarkan perasaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Schwarzer  1997:1  mengatakan “Proactive  attitude  PA  is  a
personality  characteristic  which  has  implications  for  motivation  and action. It is a belief in the rich potential of changes that can be made to
improve oneself and ones environment. This includes various facets such as resourcefulness, responsibility, values, and vision”.
Covey  1997  memaparkan  bahwa  proaktivitas  adalah  kebebasan mengambil  prakasainisiatif  dalam  mengambil  keputusan  berdasarkan
nilai-nilai  hidup  tanpa  menyalahkan  pihak-pihak  eksternal  orang  lain, situasi  dan  hal-hal  di  luar  diri  sendiri.  Berdasarkan  pengertian  di  atas,
peneliti  menyimpulkan  bahwa  karakter  proaktif  ialah  kemampuan seseorang  dalam  mengambil  keputusan  atau  tindakan  dengan
mengedepankan  rasional,  berpikir  jernih  dengan  konsekuensi  dari tindakan yang diambil, tanpa menyalahkan faktor-faktor eksternal orang
lain, situasi, dan hal-hal di luar dirinya sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Model Proaktif