66
desain penelitian yang digunakan dapat digambarkan dalam tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Pretest Treatment   Posttest
O1 X
O2
Keterangan: O1   : tes awal pretest sebelum perlakuan diberikan.
O2   :  tes akhir posttest setelah perlakuan diberikan. X
: treatment pelakuan Treatment  yang  diberikan  dalam  penelitian  ini  adalah  layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential leaning.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  di  salah  satu  sekolah  negeri  yang  ada  di Wonosobo, yaitu SMP N 1 Kejajar, Wonosobo. Penelitian dilaksanakan pada
bulan Mei 2016. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 hari. Untuk lebih jelasnya  dapat  dilihat  pada  Tabel  3.2.  Penelitian  tidak  hanya  dilakukan  di
sekolah  tetapi  dilakukan  di  Kampus  III  Paingan  untuk  persiapan.  Persiapan dilakukan di  kampus terkait dengan penyusunan  modul dan kuesioner untuk
implmentasi model ke lapangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Bimbingan Klasikal
Bimbingan Hari I Hari, tanggal
Waktu Topik bimbingan
Durasi Jumat,  18  Mei
2016 07.30-08.30
Aku Percaya Diri 120 Menit
10.00-12.00 Bertanya
pada Guru Siapa Takut
120 Menit Bimbingan Hari II
Sabtu,  19  Mei 2016
07.30-08.30 Menjadi
Pribadi Proaktif
120 Menit
C. Subjek Penelitian
Subjek  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas  VIII  D  SMP  N  1  Kejajar Wonosobo,  Tahun  Ajaran  20152016.  Jumlah  subjek  dalam  penelitian
sebanyak 30 siswa. Penelitian ini termasuk penelitian sampel dengan teknik random  sampling.  Teknik  ini  disebut  juga  teknik  acak,  serampangan,  tidak
pandang bulutidak pilih kasih, obyektif, sehingga seluruh  elemen populasi mempunyai  kesempatan  untuk  menjadi  sampel  penelitian.  Berikut  rincian
subjek penelitian yang digambarkan pada tabel 3.2 terdiri 15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah karakter proaktif.
Tabel 3.3 Tabel Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
Siswa-siswi kelas VII A  15 15
Jumlah total 30
68
D. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data 1.
Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono  2013  menjelaskan  bahwa  teknik  pengumpulan  data merupakan  langkah  yang  paling  utama  dalam  penelitian,  karena  tujuan
utama  penelitian  adalah  mendapatkan  data.  Tanpa  mengetahui  teknik pengumpulan  data,  maka  peneliti  tidak  akan  mendapatkan  data  yang
memenuhi  standar  data  yang  ditetapkan.  Data  merupakan  suatu  bahan yang  sangat  diperlukan  untuk  diteliti  atau  dianalisis,  maka  dari  itu
diperlukan  suatu  teknik  pengumpulan  data  yang  sesuai  dengan  tujuan penelitian.
Dalam  penelitian  ini,  peneliti  menggunakan  tes  dan  non  tes  sebagai teknik  pengumpulan  data.  Tes  bertujuan  untuk  mendapatkan  data  dari
hasil  pre-test  dan  post-test  peningkatan  karakter  proaktif.  Sedangkan teknik  non  tes  dalam  penelitian  ini  digunakan  untuk  mengetahui
efektivitas  implementasi  pendidikan  karakter  proaktif    berbasis  layanan bimbingan  klasikal  dengan  pendekatan  experiential  learning  menurut
penilaian siswa.Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Tahap persiapan 1  Menganalisis topik materi.
2  Menyusun  rancangan  pelayanan  bimbingan  dan  konseling RPBK.
69
3  Mempersiapkan  instrumen  penelitian  soal  tes  dan  kuesioner  atau skala.
4  Membuat soal-soal tes dan item kuesioner 5  Revisi dan konsultasi kepada tim  ahli, dalam hal ini berperan Dr.
Gendon Barus, M. Si b. Tahap pelaksanaan
1  Pemberian pre-test untuk mengetahui penguasaan dan pemahaman konsep siswa sebelum mengikuti implementasi.
2  Implementasi  pendidikan  karakter  bela  gender  berbasis  layanan bimbingan  klasikal  kolaboratif  dengan  pendekatan  experiential
learning. 3  Pemberian  post-test  untuk  melihat  peningkatan  penguasaan  dan
pemahaman konsep siswa setelah mengikuti implementasi. c.  Tahap akhir
1  Mengumpulkan data yang diperoleh. 2  Mengolah data hasil penelitian.
3  Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian. 4  Menarik kesimpulan.
2. Instrumen Penelitian
Sugiyono  2013  mengemukakan  bahwa  dalam  penelitian kuantitatif,  peneliti  akan  menggunakan  instrumen  untuk  mengumpulkan
data.  Instrumen  dalam  penelitian  kuantitatif  dapat  berupa  test  dan kuesioner.
70
Menurut  Umar  1998:  49,  teknik  kuesioner  merupakan  suatu pengumpulan  data  dengan  memberikan  atau  menyebarkan  daftar
pertanyaan  atau  pernyataan  kepada  responden  dengan  harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini,
peneliti  menggunakan  3  instrumen  berupa  soal  test  karakter  proaktif, Skala  Penilaian  Diri  Karakter  Proaktif  self  asesmen  ,  dan  kuesioner
validasi efektivitas model dengan berbagai model seperti pada penjelasan di bawah ini.
a. Tes Tingkat Karakter Proaktif Winkel  dan  Hastuti  2004:295    mengatakan  bahwa,  terdapat
beberapa  tipe  penilaian,  antara  lain  skala  numerik,  skala  penilaian grafis  dan  daftar  cek.    Daftar  cek  menyerupai  item  dalam  tes  hasil
belajar,  bentuk  obyektif  dengan  tipe  pilihan  berganda  multiple choice.  Artinya  data  penelitian  dapat  dianalisis  setelah  scooring
dilakukan. Multiple Choice Question  adalah pertanyaan pilihan ganda yang menyajikan lebih dari dua alternatif jawaban. Tes tingkat karakter
proaktif memiliki alternatif jawaban bergradasi mulai dari 1 sampai  4. dan  masing-masing  alternatif  jawaban  memiliki  kebenaran.  Keempat
jawaban  tersebut  memiliki  pengaplikasian  nilai  karakter  proaktif. Sedangkan  skor  1  untuk  mewakili  alternatif  jawaban  yang  sangat
kurang mewakili nilai karakter proaktif. Tes  tingkat  karakter  proaktif  disusun  oleh  peneliti  sendiri  dengan
arahan tim dosen Strategi Nasional, dalam hal ini berperan Dr. Gendon PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Barus,  M.si.  Tes  tingkat  karakter  proaktif  diberikan  kepada  30  siswa kelas  VIII  D  sebelum  kegiatan  bimbingan  klasikal  pretest  dan
sesudah  kegiatan  bimbingan  klasikal  posttest.  Pretest  dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum tingkat pemahaman dan penerapan
karakter  proaktif  siswa.  Sedangkan  posttest  dimaksud  untuk  mencari data  yang  diperlukan  guna  mengetahui  efektivitas  layanan  bimbingan
klasikal  dengan  pendekatan  experiential  learning  dalam  usaha meningkatkan  karakter  proaktif  bagi  siswa  kelas  VIII  D  SMP  N  1
Kejajar, Wonosobo Tahun Ajaran 20152016. Dalam  penelitian  ini  tes  tingkat  karakter  proaktif  memuat
pernyataan-pernyataan  yang  mengungkapkan  nilai-nilai  karakter proaktif  sebagai  siswa.  Kuesioner  yang  telah  disusun  oleh  peneliti  ini
bersifat  tertutup  karena  alternatif  jawaban  sudah  disediakan,  sehinga peserta  didik  tinggal  memilih  alternatif  jawaban  yang  dirasa  paling
sesuai.  Kuesioner terlampir pada Lampiran 1 halaman 119.Berikut kisi- kisi Tes Tingkat Karakter Proaktif:
Table 3.4 Kisi-kisi Tes Tingkat Karakter Proaktif
No Aspek
Indikator Item
1. Mampu
mengambil keputusan
a. Siswa memiliki rasa percaya diri
1,  4, 6
b. Siswa berani mencoba hal baru
2 c.
Siswa mempunyai
pendirian yang kuat
3 d.
Siswa  mudah  bergaul  dengan orang baru
5,7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No Aspek
Indikator Item
2. Memilih
berdasarkan nilai-nilai
hidup a.
Siswa  berani  bertanya  ketika belum paham tentang sesuatu.
14, 15,
16, 17,
19, 20
b. Siswa memiliki rasa bertanggung
jawab 12,
13
c. Siswa memiliki sikap jujur
8 3.
Tidak menyalahkan
pihak-pihak eksternal
a. Siswa fokus pada keputusan yang
telah diambil 18
b. Siswa  peduli  terhadap  sesama
dan lingkungan sekitar 9,
11 c.
Siswa  aktif  dalam  mengikuti kegiatan belajar mengajar
10
b.  Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif Self Asessment Skala  Penilaian  Diri  Karakter  Proaktif  dalam  penelitian  ini
berbentuk  pernyataan  checklist  dengan  menggunakan  skala  likert. Menurut  Riduwan  2007  skala  Likert  digunakan  untuk  mengukur
sikap,  pendapat  dan  persepsi  seseorang  atau  sekelompok  tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini telah ditetapkan secara
spesifik  oleh  peneliti,  yang  selanjutnya  disebut  sebagai  variabel penelitian.  Item  instrument  yang  disusun  berupa  pernyataan  positif
fovorabel dan pernyataan negatif unfovorabel. Jawaban setiap item dalam kuesioner karakter proaktif memiliki gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 3.5 Gradasi Pernyataan Item Skala Likert
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju Ss = 4
Sangat Setuju Ss = 1
Setuju S = 3
Setuju S = 2
Tidak Setuju Ts        = 2 Tidak Setuju Ts
= 3 Sangat Tidak Setuju   = 1
Sangat Tidak Setuju   = 4
Skala Penilaian Diri  Karakter Proaktif  dibagikan kepada siswa setiap  akhir  sesi  atau  topik  bahasan.  Kuesioner  ini  digunakan  untuk
melihat  pengaruh  dari  model  pendidikan  karakter  berbasis  layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential  learning terhadap
nilai  karakter  proaktif  yang  menjadi  fokus  peneliti.  Kuesioner terlampir  pada  Lampiran  2.127.  Berikut  kisi-kisi  Skala  Penilaian  Diri
Karakter Proaktif:
Tabel 3.6 Kisi-kisi Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif
No Aspek
Indikator No item
1 Kesadaran
Diri a. Memahami
kelebihan yang dimiliki
b. Memahami  kekurangan yang dimiliki
1, 5 4, 6, 7, 19
2 Imajinasi
a. Memiliki  rasa  percaya diri
b. Berinisiatif c. Berani
memcoba hal
baru d. Mengakui
kelebihan orang
lain untuk
dijadikan motivasi
bagi diri sendiri 2, 3,
8, 11, 12, 20 16
17
3 Suara Hati
a. Jujur 9, 15
74
No Aspek
Indikator No item
b. Memiliki  sikap  empati pada  orang-orang  di
sekitarnya 13
4 Kehendak
Bebas a. Menjalankan
tugas dengan baik
b. Bertanya mengenai
sesuatu  yang  belum dipahami
10, 14 18
c. Kuesioner Validasi Efektivitas Model responden siswa Validasi  efektivitas  model  dengan  responden  siswaberbentuk
pernyataan  checklist  withguttman  scale.  Sugiyono  2013:141 menerangkan  bahwa  skala  pengukuran  tipe  ini,  akan  menghasilkan
jawaban  tegas,  yaitu  “ya-tidak”,  “benar-salah”,  “positif-negatif”,  dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio.
Dalam  penelitian  ini  digunakan  istilah  “ya  dan  tidak”.  Guttman scale digunakan bila ingin mendapatkan jawaban  yang tegas terhadap
suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh peneliti. Validasi  efektivitas  model  dengan  responden  siswa  digunakan  untuk
melihat  efektivitas  dari  program  yang  dilaksanakan  berdasarkan penilaian siswa. Kuesioner terlampir pada Lampiran 3.128.
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas  berasal  dari  kata  validity  mempunyai  arti  ketepatan  dan kecermatan  suatu  alat  ukur  dalam  melakukan  fungsi  ukurnya.  Suatu  tes
atau  instrument  pengukur  dikatakan  mempunyai  validitas  yang  tinggi apabila  alat  yang  bersangkutan  menjalankan  fungsi  ukurnya,  atau
75
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Suatu alat ukur  yang  valid,  tidak  sekedar  mampu  mengungkapkan  data  yang  tepat
akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut Azwar, 2009: 5-6.
Validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas isi dan statistik.  Validitas  isi  tidak  dapat  dinyatakan  dengan  angka  namun
pengesahannya  perlu  melalui  tahap  pengujian  terhadap  isi  alat  ukur dengan  kesepakatan  penilaian  dari  penilai  yang  kompeten  atau  expert
judgement  Azwar,  2009:  45.  Peneliti  menyusun  instrumen  berdasarkan aspek  karakter  proaktif,  konstruk  pengembangan  instrumen  kemudian
dikonsultasikan kepada ahli, yaitu Dr. Gendon Barus, M.si. Instrumen  telah  dianalisis  oleh  ahli  dan  dinyatakan  layak  untuk
dipakai,  langsung  diberikan  kepada  subjek  penelitian,  sehingga  tidak dilakukan  uji  coba  terlebih  dahulu  karena  keterbatasan  waktu.  Peneliti
melakukan  uji  terpakai  pada  instrumen  yang  dibuat.  Uji  coba  terpakai adalah  instrumen  yang  diberikan  langsung  kepada  subjek  penelitian
bersamaan dengan waktu pelaksanaan penelitian. Uji validitas empiris tes tingkat  karakter  proaktif  dan  Skala  Penilaian  Diri  Karakter  Proaktif
dianalisis  menggunakan  korelasi  product  momentPearson  dengan  rumus sebagai berikut.
∑      ∑   ∑ √  ∑
∑ √  ∑      ∑
76
Keterangan : koefisien korelasi
: skor item : skor total
: banyaknya subjek Berdasarkan  Uji  Validitas  dari  20  butir  item,  sebanyak  13  item
memiliki nilai koefisien dibawah 0,30 dan sebanyak 7 item memiliki nilai koefisien  validitas  sama  dengan  atau  ebih  dari  0,30.  Walaupun  tidak
semua aitem tes tingkat  karakter proaktif memiliki nilai koefisien validitas sama atau lebih besar dari 0,30, berdasarkan konsultasi dengan ahli, semua
item  Tes  Karakter  Proaktif  tetap  digunakan  sebagai  item  instrumen penelitian  Efektivitas  Implementasi  Pendidikan  Karakter  Berbasis
Layanan Bimbingan Klasikal  dengan  Pendekatan    Experiential    Learning untuk  Meningkatkan  Karakter  Proaktif.  Hasil  uji  validitas  empiris
inventori karakter proaktif dapat dilihat pada lampiran 4.129 Berdasarkan  Uji  Validitas  Empiris  pada  Skala  Penilaian  Diri
Karakter Proaktif
menggunakankorelasi Product
MomentPearson diperoleh  hasil4  item  memiliki  nilai  koefisien  validitas    dibawah  0,3  dan
16  item  sama  dengan  atau  lebih  dari  0,3.  Dengan  demikian  16    item dinyatakan valid dan 4 item tidak valid. Walaupun demikian berdasarkan
pertimbangan  hasil  konsultasi  dengan  ahli  diputuskan  semua  butir  item 20  Skala  Penilaian  Diri  Karakter  Proaktif  digunakan  sebagai  instrumen
penelitian.  Hasil  uji  validitas  empiris  Skala  Penilaian  Diri  Karakter Proaktif dapat dilihat pada lampiran 7.134.
77
Sedangkan  untuk  mengetahui  validitas  Kuesioner  Validasi  Model digunakan  teknik  korelasi  biserial,  karena  skornya  berbentuk  dikotomi.
Adapaun rumus korelasi point biserial adalah:
r
pbis
=
̅ ̅
√
X
i
= Mean skor subjek yang mendapat nilai 1 pada butir i.
X
t
=   Mean skor seluruh subjek St =
Deviasi standar skor seluruh subjek p =
Proporsi subjek yang mendapatkan nilai 1pada butir. Bila N adalah jumlah seluruh subjek, maka p adalah jumlah subjek
yang mendapat skor 1 pada butir 1 dibagi oleh N
q = 1
– p Berdasarkan  uji  validitas  empiris  pada  Kuesioner  Validasi  Siswa
menggunakan  korelasi  biserial  diperoleh  hasil  3  item  memiliki  nilai koefisien  validitas  dibawah  0,3  dan  dan  17  item  sama  dengan  atau  lebih
dari 0,3. Dengan demkian 17 item dinyatakan valid dan 3 item tidak valid. Walaupun  demikian  berdasarkan  pertimbangan  hasil  konsultasi  dengan
ahli diputuskan semua butir item 20 Kuesioner Validasi Siswa digunakan sebagai  instrumen  penelitian.  Hasil  uji  validitas  empiris  Kuesioner
Validasi Siswa dapat dilihat pada lampiran 8.135.
2. Reliabilitas
Reliabilitas  adalah  hasil  suatu  pengukuran  yang  dapat  dipercaya Azwar, 2009. Pengukuran yang memiliki reliabilitas diri disebut sebagai
pengukuran  reliabel,  atau  terpercaya  atau  daya  keajegannya  tinggi.  Nilai reliabilitas  Tes  Tingkat  Karakter  Proaktif  dan  Skala  Penilaian  Diri
Karakter  Proaktif,  Kuesioner  Validasi  Model  dihitung  menggunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
metode  internal  consistency.  Metode  ini  hanya  menyajikan  satu  kali pengumpulan  data  saja    single  triad  administration  Mansyur  dkk,
2015:134; Supratiknya, 2014:157.
Untuk menghasilkan nilai reliabilitas Tes Tingkat Karakter Proaktif dan  Skala  Penilaian  Diri  Karakter  Proaktif  dilakukan  prosedur  estimasi
reliabilitas  belah-dua  split-half.  Hasil  perhitungan  korelasi  belah  dua dilanjutkan  dengan  perhitungan  reliabilitas  menggunakan  koefisien  alpha
dengan rumus Mansyur dkk, 2015:354.
α
=
⌊ ⌋
Keterangan rumus : dan
= varian skor belahan 1 dan varian skor belahan 2 = varian skor skala
Perhitungan  hasil  uji  reiabilitas  dengan  menggunakan  kriteria Guilford, 1956 sebagai berikut :
Tabel 3.7 Norma Kategori Reliability Statistics Guilford
Norma atau kriteria Skor
Kategori
0,80 - 1,00 Reliabilitas
Sangat Tinggi
0,60 - 0,80 Reliabilitas Tinggi
0,40 - 0,60 Reliabilitas Sedang
0,20 - 0,40 Reliabilitas Rendah
79
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Tes Tingkat Karakter Proaktif
Tabel  3.8  menjelaskan  bahwa  ada  20  item,  dimana  setelah melakukan  uji  realibiliatas  harga  r
hitung
dikonsultasikan  kepada  r
tabel
. Berdasarkan  output  hasil  hitung  diketahui  bahwa  nilai  Alpha  sebesar
0,336, kemudian nilai  ini  akan dibandingkan dengan nilai  r tabel,  dengan N  Item  =  20  dicari  pada  distribusi  nilai  r  tabel  signifikansi  5  maka
diperoleh  nilai  r  tabel  sebesar  0,336.  Kesimpulannya  Alpha=  0,336    r tabel= 0,444 artinya item-item dalam alat tes pendidikan karakter proaktif
dapat  dikatakan  reliabel.    Selanjutnya  bila  ditinjau  melalui  norma kategorisasi Guilford pada tabel 3.4, hasil uji reliabilitas statistik item-item
dalam  alat  tes  pendidikan  karakter  proaktif  0,336  masuk  dalam reliabilitas rendah.
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Skala Penilaian Diri Karakter Proaktif
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,756
20
Tabel  3.9  menjelaskan  bahwa  ada  20  item,  dimana  setelah melakukan  uji  realibiliatas  harga  r
hitung
dikonsultasikan  kepada  r
tabel
.
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,336
20
80
Berdasarkan  output  hasil  hitung  diketahui  bahwa  nilai  Alpha  sebesar 0,753, kemudian nilai  ini  akan dibandingkan dengan nilai  r tabel,  dengan
N  Item  =  20  dicari  pada  distribusi  nilai  r  tabel  signifikansi  5  maka diperoleh  nilai  r  tabel  sebesar  0,444.  Kesimpulannya  Alpha=  0,753    r
tabel= 0,444 artinya item-item dalam alat tes pendidikan karakter proaktif dapat  dikatakan  reliabel.    Selanjutnya  bila  ditinjau  melalui  norma
kategorisasi Guilford pada tabel 3.4, hasil uji reliabilitas statistik item-item dalam  alat  tes  pendidikan  karakter  proaktif  0,753  masuk  dalam
reliabilitas tinggi. Sedangkan  untuk  menghitung  nilai  reliabilitas  Kuesioner  Validasi
Model  digunakan  formula  Kuder-Richardson.  Penggunaan  formula  ini apabila  setiap  belahan  tes  merupakan  butir  yang  diberi  skor  dikotomi
Mansyur, 2015:360. Skor Kuesioner Validasi Model berupa angka 0 dan 1, maka digunakan rumus:
KR −20 =
[
∑
]
Keterangan : =   Proporsi subjek yang mendapat skor 1pada butir i, yaitu banyaknya
subjek mendapat skor 1 dibagi dengan banyaknya seluruh subjek. =   Varian skor tes X
J    =   Banyaknya butir tes, dalam hal ini adalah banyaknya butir tes Berdasarkan  perhitungan  reliabilitas  menggunakan  Formula
Kuder-Richardson  diperoleh  nilai  reliabilitas  Kuesioner  Validasi  Model sebesar  0,901.  Nilai  tersebut  selanjutnya  dikonsultasikan  pada  kriteria
81
Guilford  dan  masuk  pada  kategori  sangat  tinggi,  dengan  demikian reliabilitas Kuesioner Validasi Model dinyatakan reliabel.
F. Uji Normalitas
Menurut  Nurgiyantoro,  dkk  2009:110  uji  normalitas  adalah  salah  satu bagian  dari  uji  persyarat  analisis  data,  artinya  sebelum  melakukan  analisis  data
yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus di uji kenormalan distribusinya. Adapun  tujuan  dari  uji  normalitas  adalah  untuk  mengetahui  apakah  data  dalam
variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal.
Kriteria  keputusan  dalam  uji  normalitas  pada  SPSS  adalah  jika  nilai signifikansi  lebih  besar  dari  0,05  maka  data  tersebut  berdistribusi  normal.
Sebaliknya,  bila  nilai  segnifikansi  kurang  dari  0,05  maka  data  tersebut  tidak normal. Setelah dilakukan uji nomalitas menurut Kolmogorov-Smirnov data yang
diperoleh peneliti teruji berdistribusi normal. Hasil uji normalitas divisualisasikan dalam tabel 3.10 berikut:
Tabel 3.10 Tabel Uji Normalitas Tes Tingkat Karakter Proaktif
Tests of Normality
Kelom pok
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statist
ic Df
Sig. Statist
ic Df
Sig. Pretest_Po
sttest
dimension1
1 ,084
29 ,200
,978 29
,787 2
,123 31
,200 ,984
31 ,909
a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance.
82
Pada  tabel  3.10  hasil  uji  normalitas  Kolmogorov-Smirnov  menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,2000,05 dengan demikian sampel peneliti berasal dari
populasi  yang  berdistribusi  normal.  Jika  tinjauan  dar  hasil  normalitas  Shapiro- Wilk  menunjukkan  nilai  signifikansi  0,9090,05  hal  ini  pun  berarti  sampel
penelitian berasal dari populasi yang berdisribusi normal.
G. Teknik Analisis Data