Kimia XI SMA
85
Sebelum suatu tumbukan terjadi, partikel-partikel memerlukan suatu
energi minimum yang dikenal sebagai energi pengaktifan
atau energi aktivasi E
a
. Energi pengaktifan atau energi aktivasi adalah energi minimum yang
diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi. Sebagai contoh adalah
reaksi antara hidrogen H
2
dengan oksigen O
2
menghasilkan air, dapat dilihat pada gambar 3.5.
Ketika reaksi sedang berlangsung akan terbentuk zat kompleks terakti-
vasi. Zat kompleks teraktivasi berada pada puncak energi. Jika reaksi
berhasil, maka zat kompleks teraktivasi akan terurai menjadi zat hasil reaksi.
Hubungan antara energi pengaktifan dengan energi yang diserap atau dilepaskan selama reaksi berlangsung dapat dilihat pada gambar 3.6.
A. Pengaruh Konsentrasi
Pada umumnya, reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat, jika konsentrasi pereaksi ditingkatkan. Untuk lebih memahami hal tersebut, lakukan percobaan
berikut ini.
Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi Alat dan bahan:
1. 3 buah tabung reaksi 2. 3 buah batang magnesium Mg dengan panjang 5 cm
3. 10 mL larutan HCl dengan konsentrasi masing-masing 1 M, 2 M, dan 3 M
Komplek teraktivasi
Mengurai untuk membentuk hasil
H
2
O O
2
H
2
H
2
O
2
Energi
2 H
2
+ O
2
2 H
2
O
Gambar 3.5
Energi pengaktifan untuk reaksi pembentukan air H
2
O. Energi
pengaktivan
Hasil reaksi Koordinat reaksi
Koordinat reaksi Pereaksi
Hasil reaksi Pereaksi
Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm
Ener gi
Ener gi
E
a
E
a
ΔH ΔH
Gambar 3.6
Energi pengaktifan dan energi yang dilepas eksoterm atau energi yang diserap endoterm
Percobaan 3.1
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia XI SMA
86
Cara kerja: 1. Masukkan larutan HCl ke dalam tabung reaksi yang sudah Anda beri tanda 1 M,
2 M, dan 3 M. 2. Siapkan pencatat waktu stopwatch, masukkan pita Mg ke dalam tabung no. 1
yang berisi larutan HCl 1 M. 3. Catat waktu yang diperlukan, mulai dari saat memasukkan pita Mg sampai dengan
pita Mg habis bereaksi dengan HCl. 4. Salin dan masukkan hasil pencatatan waktu yang diperlukan oleh masing-masing
tabung pada tabel hasil pengamatan. 5. Ulangi kegiatan dengan menggunakan HCl 2 M dan HCl 3 M.
6. Buat kesimpulan dari percobaan Anda dengan membandingkan waktu yang diperlukan oleh masing-masing tabung reaksi.
Tabel Pengamatan
Dari percobaan di atas, Anda bisa mendapatkan kesimpulan bahwa jika molaritas HCl dinaikkan pada panjang pita logam Mg yang sama, maka reaksi
akan berlangsung lebih cepat.
B. Pengaruh Luas Permukaan
Reaksi kimia dapat terjadi antara reaksi satu fasa maupun beda fasa. Pada reaksi yang berlangsung lebih dari satu fasa, tumbukan antarpartikel atau reaksi
terjadi pada permukaan bidang sentuh. Jika luas permukaan ini diperbanyak, dengan jalan memperkecil ukuran partikel, maka laju reaksi menjadi lebih
cepat.
Tabung Reaksi Pita Logam Mg cm
Molaritas HCl M
Waktu detik
1 5
1 .........................
2 5
2 .........................
3 5
3 .........................
Gambar 3.7
Reaksi larutan asam klorida 3 M dengan logam zink sebelah kiri dan reaksi larutan
asam klorida 0,5 M dengan logam zink sebelah kanan. Sumber: Chemistry, The Molecular Nature
of Matter and Change , Martin S. Silberberg, 2000.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia XI SMA
87
T
1
T
2
Gambar 3.8
Gerakan partikel-partikel dalam reaksi kimia pada suhu T
1
dan T
2
Untuk lebih memahami pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, lakukan percobaan berikut.
Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuh Alat dan bahan:
1. 3 buah tabung reaksi 2. 3 macam batu pualam CaCO
3
dalam bentuk serbuk, butiran, dan kepingan masing- masing massanya 1 gram
3. 30 mL larutan HCl 2 M Cara kerja:
1. Percobaan dilakukan pada suhu kamar. 2. Masukkan batu pualam ke dalam masing-masing tabung reaksi.
3. Masukkan 10 mL HCl ke dalam tiap tabung reaksi. Segera hidupkan stopwatch,
saat memasukkan HCl. 4. Catat waktu yang diperlukan mulai dari memasukkan HCl sampai dengan habisnya
pita Mg bereaksi dengan HCl. 5. Salin dan tuliskan data ke dalam tabel pengamatan.
Tabel Pengamatan
Bagaimana kesimpulan Anda terhadap hasil percobaan tersebut?
C. Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi