Pengertian Sistem Koloid Komponen Penyusun Koloid

221 Kimia XI SMA

9.1 Pengertian Sistem Koloid

Apabila kita mencampurkan gula dengan air, ternyata gula larut dan kita memperoleh larutan gula. Di dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fasa homogen. Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1 nm 1 nm = 10 –9 m. Larutan bersifat stabil tidak memisah dan tidak dapat disaring. Di lain pihak, jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air, ternyata tepung terigu tidak larut. Walaupun campuran ini diaduk, lambat laun tepung terigu akan memisah mengalami sedimentasi. Campuran seperti ini kita sebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen dan tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fasa. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan. Selanjutnya, jika kita mencampurkan susu misalnya, susu instan dengan air, ternyata susu “larut” tetapi “larutan” itu tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat disaring hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra, ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel susu yang tersebar di dalam air. Campuran seperti inilah yang disebut koloid. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1 nm – 100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem dua fasa.

9.2 Komponen Penyusun Koloid

Sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan medium dispersi atau fasa pendispersi. Fasa terdispersi bersifat diskontinu terputus-putus, sedangkan medium dispersi bersifat kontinu. Pada campuran susu dengan air yang disebut di atas, fasa terdispersi adalah susu, sedangkan medium dispersi adalah air. Perbandingan sifat antara larutan, koloid, dan suspensi disimpulkan dalam tabel 9.1 berikut ini. Tabel 9.1. Perbandingan Sifat Larutan, Koloid, dan Suspensi Larutan Dispersi Molekuler Koloid Dispersi Koloid Suspensi Dispersi Kasar 1 Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mi- kroskop ultra 2 Semua partikel berdimensi pan- jang, lebar, atau tebal kurang dari 1 nm 3 Satu fasa 4 Stabil 5 Tidak dapat disaring Contoh: larutan gula, larutan garam, spiritus, alkohol 70, larutan cuka, air laut, udara yang bersih, dan bensin 1 Secara makroskopis bersifat ho- mogen, tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra 2 Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm 3 Dua fasa 4 Pada umumnya stabil 5 Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaringan ultra Contoh: sabun, susu, santan, jeli, selai, men- tega, dan mayones 1 Heterogen 2 Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm 3 Dua fasa 4 Tidak stabil 5 Dapat disaring Contoh: air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi de- ngan air, dan campuran minyak dengan air Sumber: General Chemistry, Principles Structure, James E. Brady, 1990. Di unduh dari : Bukupaket.com 222 Kimia XI SMA

9.3 Jenis-jenis Koloid