165
Kimia XI SMA
C. Dasar Teori
Reaksi penetralan asam-basa dapat digunakan untuk menentukan kadar konsentrasi berbagai jenis larutan, khususnya yang terkait dengan reaksi asam-basa. Kadar larutan
asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah diketahui kadarnya. Demikian pula sebaliknya, kadar larutan basa ditentukan dengan mengunakan larutan
asam yang diketahui kadarnya. Proses penentuan kadar larutan dengan cara ini disebut titrasi asam-basa
. Titrasi dilakukan untuk menetapkan molaritas suatu larutan dengan menggunakan
larutan lain yang telah diketahui molaritasnya. Larutan peniter itu kita sebut larutan standar.
Ketepatan akurasi dari konsentrasi larutan yang dititer, salah satunya bergantung pada kepastian molaritas dari larutan peniter. Jika molaritas larutan peniter
tidak pasti, maka molaritas larutan yang dititer pastilah tidak akurat. Pada percobaan ini, kita akan menentukan molaritas HCl dengan larutan NaOH 0,1
M . Untuk itu, sejumlah larutan HCl ditempatkan dalam erlenmeyer, kemudian ditetesi
dengan NaOH 0,1 M dalam buret sehingga keduanya ekuivalen tepat habis bereaksi. Titik ekuivalen dapat diketahui dengan bantuan indikator. Titrasi penetesan dihentikan
tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna. Saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi.
D. Alat dan Bahan
E. Cara Kerja
1. Buatlah larutan NaOH 0,1 M sebanyak 100 mL. 2. Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0 mL.
3. Masukkan 10 mL larutan HCl yang tersedia ke dalam erlenmeyer, kemudian tetesi
dengan indikator PP sebanyak 3 tetes. 4. Tetesi larutan HCl dengan larutan NaOH. Penetesan harus dilakukan secara hati-
hati dan labu erlenmeyer terus–menerus digoncangkan. Penetesan dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi merah muda.
5. Hitung volume NaOH 0,1 M yang digunakan. 6. Ulangi prosedur di atas hingga diperoleh tiga data yang hampir sama.
No. Nama Alat
Ukuran Jumlah No. Nama Bahan
Jumlah
1. Buret
50 mL 1 buah 1.
Larutan NaOH 0,1 M 100 mL
2. Erlenmeyer
250 mL 3 buah 2.
Larutan HCl 30 mL
3. Gelas beker
250 mL 1 buah 3.
Indikator PP 3 tetes
4. Gelas ukur
50 mL 1 buah 4.
Akuades 1 liter
5. Pipet tetes
- 1 buah
6. Corong kaca
- 1 buah
7. Klem dan statif
- 1 buah
8. Pipet gondok
10 mL 1 buah 9.
Labu ukur 100 mL 1 buah
10. Botol semprot -
1 buah
Di unduh dari : Bukupaket.com
166
Kimia XI SMA
Praktikum 5.2
F. Data Pengamatan
G. Analisis Data
1. Tentukan volume rerata larutan NaOH 0,1 M yang digunakan. 2. Tentukan jumlah mol NaOH yang digunakan.
3. Tentukan jumlah mol HCl berdasarkan perbandingan koefisien reaksi.
NaOHaq + HClaq
⎯⎯ →
NaClaq + H
2
Ol 4. Tentukan molaritas larutan HCl tersebut.
H. Pertanyaan
1. Apa kegunaan dari PP fenolftalein? 2. Apakah Anda dapat menentukan titik ekuivalen tanpa bantuan fenolftalein? Jelaskan
alasan Anda 3. Dapatkah fenolftalein diganti dengan indikator yang lain? Jika dapat, berikan
contohnya dan nyatakan perubahan warna yang diharapkan
A. Judul
Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan
B. Kompetensi Dasar
Peserta didik mampu menentukan konsentrasi larutan asam atau basa untuk menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit menggunakan titrasi asam-
basa.
C. Dasar Teori
Acidimetri dan alkalimetri adalah analisis kuantitatif volumetri berdasarkan reaksi netralisasi. Acidimetri adalah reaksi netralisasi titrasi larutan basa dengan larutan
standar asam. Alkalimetri adalah reaksi netralisasi titrasi larutan asam dengan larutan standar basa. Jadi, keduanya dibedakan pada larutan standarnya.
Penentuan kadar CH
3
COOH dalam asam cuka perdagangan cara alkalimetri ini menggunakan larutan NaOH sebagai larutan standar basatitrasi basa. Pada titrasi asam
asetat dengan NaOH sebagai larutan standar akan dihasilkan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, dengan persamaan sebagai berikut.
NaOH aq + CH
3
COOH aq
⎯⎯ →
CH
3
COONaaq + H
2
Ol Berbagai merek asam cuka tersedia di pasar. Rata-rata mencantumkan kadar 25
pada labelnya. Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan untuk menyelidiki kebenaran label tersebut dengan menggunakan titrasi alkalimetri. Perlu kita perhatikan
bahwa dalam titrasi digunakan larutan yang relatif encer. Oleh karena itu, asam cuka perdagangan harus kita encerkan. Jika tidak diencerkan maka akan memerlukan larutan
No. Volume NaOH 0,1
M yang Telah Digunakan
1. ......................................................................................................
2. ......................................................................................................
3. ......................................................................................................
Di unduh dari : Bukupaket.com
167
Kimia XI SMA
NaOH yang terlalu banyak. Hal ini selain tidak praktis, juga tidak mempunyai ketelitian yang baik.
D. Alat dan Bahan