Teori Hibridisasi Ikatan Kimia

25 Kimia XI SMA Gambar 1.17 Bentuk molekul CH 4

B. Teori Hibridisasi

Teori domain elektron dapat digunakan untuk meramalkan bentuk molekul, tetapi teori ini tidak dapat digunakan untuk mengetahui penyebab suatu molekul dapat berbentuk seperti itu. Sebagai contoh, teori domain elektron meramalkan molekul metana CH 4 berbentuk tetrahedron dengan 4 ikatan C-H yang ekuivalen dan fakta eksperimen juga sesuai dengan ramalan tersebut, akan tetapi mengapa molekul CH 4 dapat berbentuk tetrahedron? Pada tingkat dasar, atom C nomor atom = 6 mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut. 6 C : 1s 2 2s 2 2p 2 Dengan konfigurasi elektron seperti itu, atom C hanya dapat membentuk 2 ikatan kovalen ingat, hanya elektron tunggal yang dapat dipasangkan untuk membentuk ikatan kovalen. Oleh karena ternyata C membentuk 4 ikatan kovalen, dapat dianggap bahwa 1 elektron dari orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p, sehingga C mempunyai 4 elektron tunggal sebagai berikut. 6 C : 1s 2 2s 2 2p 2 menjadi: 6 C : 1s 2 2s 1 2p 3 Namun demikian, keempat elektron tersebut tidaklah ekuivalen dengan satu pada satu orbital 2s dan tiga pada orbital 2p, sehingga tidak dapat menjelaskan penyebab C pada CH 4 dapat membentuk 4 ikatan ekuivalen yang equivalen. Untuk menjelaskan hal ini, maka dikatakan bahwa ketika atom karbon membentuk ikatan kovalen dengan H membentuk CH 4 , orbital 2s dan ketiga orbital 2p mengalami hibridisasi membentuk 4 orbital yang setingkat. Orbital hibridanya ditandai dengan sp 3 untuk menyatakan asalnya, yaitu satu orbital s dan 3 orbital p. 6 C: 1s 2 2s 1 2p 3 mengalami hibridisasi menjadi 6 C : 1s 2 2sp 3 4 Hibridisasi tidak hanya menyangkut tingkat energi, tetapi juga bentuk orbital gambar. Sekarang, C dengan 4 orbital hibrida sp 3 , dapat membentuk 4 ikatan kovalen yang equivalen. Jadi, hibridisasi adalah peleburan orbital-orbital dari tingkat energi yang berbeda menjadi orbital-orbital yang setingkat. Di unduh dari : Bukupaket.com 26 Kimia XI SMA Jumlah orbital hibrida hasil hibridisasi sama dengan jumlah orbital yang terlihat pada hibridasi itu. Berbagai tipe hibridisasi disajikan dalam tabel 1.9.

C. Gaya Tarik Antarmolekul