17
Kimia XI SMA
Tabel 1.5 Beberapa Contoh Unsur Transisi dan Golongannya
3. Unsur-unsur Transisi-Dalam
Unsur-unsur transisi–dalam adalah unsur-unsur yang pengisian
elektronnya berakhir pada subkulit f. Unsur-unsur transisi-dalam hanya dijumpai pada periode keenam dan ketujuh dalam sistem periodik, dan
ditempatkan secara terpisah di bagian bawah. Sampai saat ini, unsur-unsur transisi-dalam belum dibagi menjadi golongan-golongan seperti unsur utama
dan transisi. Unsur-unsur ini baru dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu unsur lantanida dan unsur aktinida. Unsur-unsur lantanida seperti
lantanum, adalah unsur-unsur yang elektron terakhirnya mengisi subkulit 4f dan unsur-unsur aktinida seperti aktinum, adalah unsur-unsur yang
elektron terakhirnya mengisi subkulit 5f.
B. Kegunaan Sistem Periodik
Sistem periodik dapat digunakan untuk memprediksi harga bilangan oksidasi, yaitu:
1. Nomor golongan suatu unsur, baik unsur utama maupun unsur transisi, menyatakan bilangan oksidasi tertinggi yang dapat dicapai oleh unsur
tersebut. Hal ini berlaku bagi unsur logam dan unsur nonlogam. 2. Bilangan oksidasi terendah yang dapat dicapai oleh suatu unsur bukan
logam adalah nomor golongan dikurangi delapan. Adapun bilangan oksidasi terendah bagi unsur logam adalah nol. Hal ini disebabkan karena
unsur logam tidak mungkin mempunyai bilangan oksidasi negatif.
Unsur Konfigurasi Elektron
Golongan
21
Sc [A
r
], 3d
1
, 4s
2
IIIB atau 3
22
Ti [A
r
], 3d
2
, 4s
2
IVB atau 4
23
V [A
r
], 3d
3
, 4s
2
VB atau 5
24
Cr [A
r
], 3d
5
, 4s
1
VIB atau 6
25
Mn [A
r
], 3d
5
, 4s
2
VIIB atau 7
26
Fe [A
r
], 3d
6
, 4s
2
VIIIB atau 8
27
Co [A
r
], 3d
7
, 4s
2
VIIIB atau 9
28
Ni [A
r
], 3d
8
, 4s
2
VIIIB atau 10
29
Cu [A
r
], 3d
10
, 4s
1
IB atau 11
30
Zn [A
r
], 3d
10
, 4s
2
IIB atau 12
Di unduh dari : Bukupaket.com
18
Kimia XI SMA
Sistem Periodik dan Aturan Aufbau; Blok s, p, d, dan f
Kaitan antara sistem periodik dengan konfigurasi elektron asas Aufbau dapat dilihat seperti pada gambar 1.15.
Dapat kita lihat bahwa asas Aufbau bergerak dari kiri ke kanan sepanjang periode, kemudian meningkat ke periode berikutnya. Setiap periode dimulai
dengan subkulit ns dan ditutup dengan subkulit np n = nomor periode. 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d
Periode: 1 2 3 4 5 6 7 Berdasarkan jenis orbital yang ditempati oleh elektron terakhir, unsur-unsur
dalam sistem periodik dibagi atas blok s, blok p, blok d, dan blok f. a. Blok s: golongan IA dan IIA
Blok s tergolong logam aktif, kecuali H dan He. H tergolong nonlogam, sedangkan He tergolong gas mulia.
b. Blok p: golongan IIIA sampai dengan VIIIA Blok p disebut juga unsur-unsur representatif karena di situ terdapat semua
jenis unsur logam, nonlogam, dan metaloid. c. Blok d: golongan IIIB sampai dengan IIB
Blok d disebut juga unsur transisi, semuanya tergolong logam.
Blok s 1A
1 2A
2 5A
15 8A
18 7A
17 6A
16 4A
14 Blok p
ns
2
np
2
ns
2
np
3
ns
2
np
4
ns
2
np
5
ns
2
np
6
He 3A
13 ns
2
np
1
5
B
2s
2
2p
1
6
C
2s
2
2p
2
7
N
2s
2
2p
3
8
O
2s
2
2p
4
9
F
2s
2
2p
5
10
Ne
2s
2
2p
6
13
Al
3s
2
3p
1
14
Si
3s
2
3p
2
15
P
3s
2
3p
3
16
S
3s
2
3p
4
17
Cl
3s
2
3p
5
18
Ar
3s
2
3p
6
31
Ga
4s
2
4p
1
32
Ge
4s
2
4p
2
33
As
4s
2
4p
3
34
Se
4s
2
4p
4
35
Br
4s
2
4p
5
36
Kr
4s
2
4p
6
49
In
50
Sn
51
Sb
52
Te
53
l
54
Xe
5s
2
5p
1
5s
2
5p
2
5s
2
5p
3
5s
2
5p
4
5s
2
5p
5
5s
2
5p
6
81
Ti
6s
2
6p
1
82
Pb
6s
2
6p
2
83
Bl
6s
2
6p
3
84
Po
6s
2
6p
4
85
At
6s
2
6p
5
86
Rn
6s
2
6p
6
ns
1
ns
2
n 1
H
2
He
1s
1
1s
2
1
3
Li
4
Be
2s
1
2s
2
2
11
Na
12
Mg
3s
1
3s
2
3
19
K
20
Ca
4s
1
4s
2
4
37
Rb
38
Sr
5s
1
5s
2
5
55
Cs
56
Ba
6s
1
6s
2
6
87
Fr
88
Ra
7s
1
7s
2
7
21 22
23 24
25 26
27 28
29 30
39 40
41 42
43 44
45 46
47 48
57 72
73 74
75 76
77 78
79 80
89 104
105 106 107 108
109 110 111 112
58 59
60 61
62 63
64 65
66 67
68 69
70 71
90 91
92 93
94 95
96 97
98 99
100 101 102 103
Unsur Transisi Blok d
Unsur Transisi Dalam Blok f
Gambar 1.15
Sistem periodik unsur memperlihatkan pengelompokan unsur-unsur dalam blok s, p, d, dan f. Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter and
Change, Martin S. Silberberg. 2000.
Di unduh dari : Bukupaket.com
19
Kimia XI SMA
d. Blok f: lantanida dan aktinida Blok f disebut juga unsur transisi–dalam, semuanya tergolong logam.
Semua unsur transisi–dalam periode 7, yaitu unsur-unsur aktinida, bersifat radioaktif.
1. Tentukan periode dan golongan masing-masing unsur berikut dalam sistem periodik. a. Br Z = 35
b. Sn Z = 50 c. Nd Z = 60
2. Di antara masing-masing pasangan unsur berikut, tentukan unsur yang mempunyai kereaktifan lebih besar.
a. Natrium dan kalium b. Oksigen dan belerang
3. Tentukan bilangan oksidasi paling tinggi dan paling rendah dari masing-masing unsur berikut.
a. N Z = 7 b. S Z = 16
c. Cl Z = 17
4. Bagaimanakah kaitan konfigurasi elektron unsur dengan letak unsur dalam sistem periodik?
5. Tentukan elektron valensi dari: a. unsur P pada periode 5, golongan IA
b. unsur Q pada periode 4, golongan VIIIB c. unsur R pada periode 3, golongan VIIA
d. unsur S pada periode 6, golongan IIIB
Latihan 1.2
Di unduh dari : Bukupaket.com
20
Kimia XI SMA
1.3 Ikatan Kimia
Di kelas X kita telah mempelajari konsep ikatan kimia, yaitu tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Pada pokok bahasan ini, kita akan
mempelajari bentuk molekul dalam ikatan kimia yang akan mempengaruhi gaya tarik-menarik antarmolekul dan sifat-sifat gas.
A. Bentuk Geometri Molekul
Bentuk molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Berikut ini bentuk geometri dari beberapa molekul.
Kita dapat menentukan bentuk molekul dari hasil percobaan maupun dengan cara meramalkan bentuk molekul melalui pemahaman struktur elektron
dalam molekul. Pada subbab ini, kita akan membahas cara meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom
pusatnya.
1. Teori VSEPR
Valence Shell Electron Pair Repulsion
Teori VSEPR Valence Shell Electron Pair Repulsion menyatakan bahwa pasangan elektron dalam ikatan kimia ataupun pasangan elektron
yang tidak dipakai bersama yaitu pasangan elektron “mandiri” saling tolak- menolak, pasangan elektron cenderung untuk berjauhan satu sama lain.
Menurut asas Pauli, jika sepasang elektron menempati suatu orbital, maka elektron lain bagaimanapun rotasinya tidak dapat berdekatan dengan
pasangan tersebut. Teori ini menggambarkan arah pasangan elektron terhadap inti suatu atom. Gaya tolak-menolak antara dua pasang elektron akan semakin
kuat dengan semakin kecilnya jarak antara kedua pasang elektron tersebut. Gaya tolakan akan menjadi semakin kuat jika sudut di antara kedua pasang
elektron tersebut besarnya 90º. Selain itu, tolakan yang melibatkan pasangan elektron mandiri lebih kuat daripada yang melibatkan pasangan ikatan Ralph
H. Petrucci, 1985.
Berikut ini adalah urutan besarnya gaya tolakan antara dua pasang elektron.
– –
–
pasangan mandiri
pasangan mandiri
pasangan mandiri
pasangan ikatan
pasangan ikatan
pasangan ikatan
O O
C O
H H
H
H H
F B
I F
F Cl
Cl Cl
P
Linier Bengkok
Segitiga planar Planar bentuk T
Piramida trigonal
Gambar 1.16
Bentuk geometri dari beberapa molekul sederhana
Di unduh dari : Bukupaket.com