202
Daintith, 1994.Dalam buffer asam, misalnya molekul HA dan ion A- ada bersama-sama. Bila asam ditambahkan, maka sebagian besar
proton diambil oleh basa Daintith, 2005:A- + H+ HABila basa ditambahkan, sebagian besar kelebihan ion hidroksida bereaksi dengan
asam yang tak berdissosiasi Daintith,2005: OH- + HA A- + H2O
Jadi penambahan asam ataupun basa hanya sedikit mengubah pH. Konsentrasi ion Hidrogen dalam buffer dirumuskan dengan:
Ka=[H+]=[A-][HA]
c. Perhitungan konsentrasi bahan kimia
Konsentrasi dapat diartikan sebagai ukuran yang menentukan banyaknya zat yang berada di dalam suatu campuran dan dibagi dengan volume total
pada campuran tersebut. Biasanya konsentrasi dinyatakan pada satuan fisik, seperti halnya satuan volume, satuan kimia, ataupun satuan berat
seperti mol, ekuivalen dan massa rumus. Pada bahasan ini, konsentrasi berhubungan dengan persen konsentrasi, PPM Parts per Million atau PPB
Parts per Billion, fraksi mol, molaritas, dan molalitas.
1 Persen konsentrasi
Pada umumnya di bidan kimia, persen digunakan untuk menyatakan konsentrasi suatu larutan. Persen konsentrasi dapat dibagi menjadi
persen volume dan persen berat. Untuk mengukur persen berat WW menggunakan rumus :
Sedangkan untuk mengukur persen volume VV menggunakan rumus :
Di unduh dari : Bukupaket.com
203
2 PPM Parts per Million dan PPB Parts per Billion
Untuk yang ini biasanya digunakan pada larutan yang sangat enver dengan satuan PPB dan PPM. Satuan PPM ekuivalen dengan 1 mg zat
terlarut dalam 1 liter larutan, sedangkan PPB ekuivalen dengan 1 ug zat terlarut per 1 liter larutan.
PPM dan PPB memang merupakan satuan yang mirip seperti persen berat. Jika persen berat, gram zat terlarut per 100 gram larutan, maka
PPM gram teralrut per satu juta gram larutan, serta PPB zat terlarut per miliar gram larutan.
3 Fraksi Mol X
Fraksi mol merupakan perbandingan mol salah satu komponen dengan jumlah mol dari seluruh komponen. Bila suatu larutan mengandung zat
P dan Q dengan jumlah mol masing-masing nP dan nQ, maka rumus untuk menentukan fraksi mol pada tiap komponen adalah :
Di unduh dari : Bukupaket.com
204
4 Molaritas M
Molaritas atau bisa disebut juga konsentrasi molar pada suatu larutan merupakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan atau jumlah
milimol dalam satu mililiter larutan. Untuk menentukan molaritas suatu larutan diperlukan rumus :
3 Molalitas m
Molalitas berbeda dengan molaritas, molalitas sendiri adalah jumlah dari mol zat terlarut tiap seribu gram pelarut. Untuk menentukan
molalitas suatu zat diperlukan rumus :
Normalitas N ditentukan oleh banyaknya gram ekivalen zat terlarut dalam 1000 ml larutan. Berat ekivalen BE dapat ditentukan
berdasarkan jenis reaksi, sebagai berikut :
Dalam reaksi netralisasi , setiap senyawa akan melepaskan atau menerima atom hidrogen. Jadi berat ekivalen BE berdasarkan reaksi
netralisasi asam basa dapat ditentukan sebagai berikut :
Di unduh dari : Bukupaket.com
205
Berat ekivalen suatu senyawa dalam reaksi pengendapan dan pengomplekan ditentukan oleh valensi dari senyawa tersebut.
Berat ekivalen BE dalam reaksi oksidasi reduksi didasarkan pada banyaknya elektron yang dilepaskan atau diikat dalam suatu reaksi
oksidasi atau reduksi.
Contoh perhitungan Berat Ekivalen:
a Reaksi asam basa : BE HCl = Mr HCl, BE H
2
SO
4
= ½ Mr H
2
SO
4,
BE NaOH = Mr NaOH
b Reaksi pengendapan : BE AgNO
3
= Mr A
g
NO
3,
BE NaCl = Mr NaCl c Reaksi oksidasi dalam suasana asam : BE KMnO
4
= 15Mr KMnO
4
BE K
2
Cr
2
O
7
= 16 Mr K
2
Cr
2
O
7
Contoh Perhitungan Normalitas :
a Berapa normalitas N dari HCl pekat yang mempunyai BJ = 1,1878 dan konsentrasinya 37 Mr =36,5
Jawab :- BJ = 1,1878 gram berarti di dalam 1 Liter larutan terdapat
1187,8 gram - Konsentrasi 37
Di unduh dari : Bukupaket.com
206
439,486 = 36,5 12,04
b Berapa Normalitas N H
2
SO
4
pekat dengan BJ= 1,19 dan konsentrasinya 98 Mr=98.
Jawab :
- BJH
2
SO
4
= 1,19
Berarti dalam 1Liter larutan terdapat 1190gram
- Konsentrasi 98
Secara langsung dapat dihitung sebagai berikut :
Jadi untuk membuat larutan HCl 0,1 N sebanyak 1000 mL yang dibuat dari HCl pekat dengan konsentrasi 37 dan BJ 1,1878 yang
mempunyai normalitas 12,04 hasil perhitungan nomor 1. Maka HCl pekat tersebut yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus :
Di unduh dari : Bukupaket.com
207
Jadi HCl pekat yang dibutuhkan adalah 8,3 mL
Untuk membuat larutan dengan bahan yang digunakan dalam bentuk padatan, maka banyaknya bahan yang dibutuhkan dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Contoh:
Untuk membuat larutan AgNO
3
0,1 N sebanyak 500 mL, maka AgNO
3
padatan yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai berikut : Masa AgNO3 = V X N
BE AgNO
3
Masa AgNO3 = 500 X 0,1 BE AgNO3 180
mg AgNO
3
= 500 x 0,1 x 180 = 9,000 mg = 9 gram
1. Untuk membuatlarutan NaCl 10 sebanyak 500 mL, maka bahan padatan NaCl yang dibutuhkan adalah 50 gram NaCl
dilarutkan sampai dengan 500 mL. Jadi AgNO
3
yang dibutuhkan sebanyak 9 gram
2. Untuk membuat larutan NaCl 100 ppm maka dilarutkan sebanyak 100 mg kedalam 1 Liter larutan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
208
TUGAS 1.
Amatilah dengan mencari informasi terkait dengan perhitungan konsentrasi bahan kimia persen konsentrasi, ppm dan ppb,
fraksi mol, molaritas M, molalitas m dan Normalitas
melalui buku-buku, media cetak, internet, dan sumber referensi lainnya.
2. Tanyakan kepada guru dengan mengajukan pertanyaan untuk