219
4 Perhitungan.
N
1
.V
1
= N
2
.V
2
N HCL= N Na
2
B
4
O
7
10H
2
O. V Na
2
B
4
O
7
10H
2
O …………………………………………..
V HCL
………….N x….. ml ……….. ml
= ………N
b. TANDARISASI LARUTAN NA
2
S
2
O
3
1 Tujuan
Agar praktikan dapat memahami dan mel;akukan standarisasi larutan Na
2
S
2
O
3
dengan baik dan benar.
2 Dasar teori
Standarisasi larutan
Na
2
S
2
O
3
merupakan standarisasi
dengan menggunakan metode tak langsung atau Iodometri. Yang mana pada
titrasi tidak langsung ini digunakan larutan standar Iod sebagai oksidator, karena larutan oksidator lemah maka penggunaannya
tetrbatas.
Banyak agen pengoksidasi yang kuat dapat dianalisa dengan menambahkan kalium Iodida berlebih dan mentitrasi Iodin yang
dibebaskan. Karena banyak agen pengoksidasi membutuhkan larutan asam untuk bereaksi dengan Iodin, dan dalam percobaan ini akan
digunakan Natrium tioSulfat sebagai titrannya. Garam ini umumnya dibeli sebagai penta hidrat. Larutan ini tidak boleh di standarisasi
dengan penimbangan secara langsungakan tetapi harus distandarisasi
Di unduh dari : Bukupaket.com
220
dengan larutan primer, larutan Natrium tiosulfat merupakan larutan yang tidak stabil dalam kurun waktu yang lama.
Sejumlah zat dapat digunakan sebagai standar primer untuk larutan Natrium tiosulfat, iodin murni merupakan larutan standar yang paling
jelas namun jarang dipergunakan karena kesulitannya dalam penanganan dan penimbangan, dalam percobaan ini akan digunakan
larutan baku primer KIO3 0,0100N. Yang mana garam ini mampu mengoksidasi iodida secara kuantitatif menjadi iodin dalam larutan
asam. indikator yang digunakan dalam percobaan ini adalah Amilum 1.
Iodometri merupakan standarisasi dengan menggunakan metode tidak langsung, yang mana dalam percobaan kali ini telah dilakukan
standarisasi larutan Na
2
S
2
O
3
dengan menggunakan larutan baku primer KIO
3
0,0100N. Natrium tiosulfat dapat dengan mudah diperoleh dalam keadaan
kemurnian yang tinggi, namun selalu ada sedikit ketidakpastian dari kandungan air yang tepat, karena sifat flouresen
atau melapuk lekang dari garam itu. Oleh karena itu zat ini tidak memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai larutan baku standar primer.
Larutan KIO
3
memiliki 2 kegunaan penting yaitu:
a Sebagai sumber dari sejumlah iod yang diketahui dalam titrasi harus ditambahkan pada larutan yang mengandung asam kuat, ia tidak
dapat digunakan dalam medium netral atau memiliki keasaman rendah.
b Dalam penetapan kandungan asam dari larutan secara iodometri atau dalam standarisasi larutan asam keras.
Larutan tiosulfat sebelum digunakan sebagai larutan standar dalam proses iodometri harus terlebih dahulu di standarisasikan dengan
Di unduh dari : Bukupaket.com
221
kalium iodat yang merupakan standar primer. Kalium iodat yang sebelumnya telah ditambahkan dengan 5ml KI5 dan 5ml asam
sulfat 2N. Setelah penambahan asam sulfat 2N larutan berubah warna menjadi kuning tua. Selain itu sifat iod juga mudah
teroksidasi oleh oksigen dalam lingkungan sehingga iodida mudah terlepas, sehingga di butuhkan stop erlenmeyer karena untuk
menjaga agar iod tidak teroksidasi. Fungsi penambahan asam sulfat pekat dalam larutan tersebut adalah
untuk memberikan suasana asam sebab larutan yang terdiri dari kalium iodat dan kalium iodida berada pada kondisi netral atau
memiliki tingkat keasaman yang rendah. Reaksinya adalah sebagai berikut:
KIO
3
+5I +6H- 3I
2
+3H
2
O.Setelah penambahan KI dan asam sulfat larutan dititrasi dengan Na
2
S
2
O
3
0,0100N sampai terjadi warna kuning mudakocokannya pelan dan titrannya cepat, setelah
pembentukan warna kuning muda ditambahkan indikator amylum 1 sebanyak 3 tetes, hal ini dimaksudkan agar amylum tidak
membungkus iod karena akan menyebabkan amylum sukar dititrasi , kembali ke ssenyawa semula. Proses titrasi harus dilakukan sesegera
mungkin karena sifat I
2
yang mudah menguap . pada titik akhir titrasi iod yang terikat juga hilang bereaksi dengan titran sehingga
warna biru setelah penambahan indikator menjadi hilang dan perubahannya sangat jelas.
3 Alat dan Bahan.
a Alat:
Buret Pipet volume
Gelas beker Corong
Di unduh dari : Bukupaket.com
222
Stop Erlenmeyer
a Bahan:
Larutan baku primer KIO
3
H
2
SO
4
2N dan KI5 Larutan Na
2
S
2
O
3
0,0100N Indikator Amylum1
b Cara kerja
KIO
3
Di pipet 10 ml, kemudian dimasukkan dalam Erlenmeyer
Erlenmeyer Ditambahkan 5ml KI5 dan 5ml asam sulfat 2N
Dititrasi dengan Na
2
S
2
O
3
0,01N sampai terjadi warna kuning mudakocok pelan, titran cepat.
Ditambahkan dengan indikator amylum 1Larutan menjadi biru
Dititrasi kembali dengan Na
2
S
2
O
3
0,01N sampai warna biru tepat hilangkocok kuat, titran tetes demi tetes
Hasil
Table 7. Data titrasi
KIO
3
ml V Na
2
S
2
O
3
ml ………………………………………... ml
……………………………………………….. ………………………………………... ml
…………………………………………………. ………………………………………….. ml ………………………………………………..
Rata-Rata: ………………………………… ………………………………………………
Di unduh dari : Bukupaket.com
223
4 Perhitungan.
N
2
. V
2
=N
2
. V
2
N Na
2
S
2
O
3
= N KIO3. VKIO3 NKIO
3
. VKIO
3
_____________ V Na2S2O3
= …………..N . , ml
_____________ ………… ml
=…………. N
f. Analisis Kualitatif Kation