75
BAB IV.
PENGEMBANGBIAKAN IKAN
P
engembangbiakan ikan meru- pakan salah satu kegiatan dari
proses budidaya ikan. Ikan yang akan dibudidayakan harus dapat
tumbuh dan berkembang biak agar kontinuitas produksi budidaya dapat
berkelanjutan. Dalam bab ini akan dibahas beberapa materi yang terkait
dalam proses pengembangbiakan ikan antara lain adalah seleksi induk,
pemijahan, penetasan telur, pemeli- haraan larva dan benih ikan,
pembesaran ikan dan pemanenan.
4.1. SELEKSI INDUK
Seleksi induk merupakan tahap awal dalam kegiatan budidaya ikan yang
sangat menentukan keberhasilan produksi. Dengan melakukan seleksi
induk yang benar akan diperoleh induk yang sesuai dengan kebutuhan
sehingga produktivitas usaha budidaya ikan optimal. Seleksi induk
ikan budidaya dapat dilakukan secara mudah dengan
memperhatikan karakter fenotipenya atau dengan melakukan program
breeding untuk meningkatkan nilai pemuliabiakan ikan budidaya.
Induk ikan yang unggul akan menghasilkan benih ikan yang
unggul. Di Indonesia saat ini belum ada tempat sebagai pusat induk ikan
yang menjamin keunggulan setiap jenis ikan. Induk ikan yang unggul
pada setiap kegiatan usaha budidaya ikan dapat berasal dari hasil
budidaya atau menangkap ikan di alam. Karakteristik induk yang
unggul untuk setiap jenis ikan sangat berbeda. Hal-hal yang sangat
penting untuk diperhatikan oleh para pembudidaya ikan dalam melakukan
seleksi induk agar tidak terjadi penurunan mutu induk antara lain
adalah :
x Mengetahui asal usul induk x Melakukan pencatatan data
tentang umur induk, masa reproduksi dan waktu pertama
kali dilakukan pemijahan sampai usia produktif.
x Melakukan seleksi induk
berdasarkan kaidah genetik x Melakukan pemeliharaan calon
induk sesuai dengan proses budidaya sehingga kebutuhan
nutrisi induk terpenuhi. x Mengurangi
kemungkinan perkawinan sedarah
Untuk meningkatkan mutu induk yang akan digunakan dalam proses
budidaya maka induk yang akan digunakan harus dilakukan seleksi.
Seleksi ikan bertujuan untuk memperbaiki genetik dari induk ikan
yang akan digunakan. Oleh karena itu dengan melakukan seleksi ikan
yang benar akan dapat memperbaiki genetik ikan tersebut sehingga dapat
melakukan pemuliaan ikan. Tujuan
Di unduh dari : Bukupaket.com
76
dari pemuliaan ikan ini adalah menghasilkan benih yang unggul
dimana benih yang unggul tersebut diperoleh dari induk ikan hasil seleksi
agar dapat meningkatkan produktivitas.
Produktivitas dalam budidaya ikan dapat ditingkatkan dengan beberapa
cara yaitu : 1. Ekstensifikasi yaitu mening-
katkan produktivitas hasil budidaya dengan memperluas
lahan budidaya. 2. Intensifikasi
yaitu meningkatkan
produktivitas hasil dengan meningkatkan hasil persatuan
luas dengan melakukan manipulasi terhadap faktor
internal dan eksternal.
Dengan bertambahnya jumlah penduduk sepanjang tahun dan
jumlah lahan budidaya yang tidak akan bertambah jumlahnya, maka
untuk meningkatkan produktivitas budidaya masa yang akan datang
lebih baik menerapkan budidaya ikan yang intensif dengan memperhatikan
aspek ramah lingkungan. Program intensifikasi dalam bidang budidaya
ikan dapat dilakukan antara lain adalah :
1. Rekayasa faktor eksternal yaitu
lingkungan hidup ikan dan pakan, contoh yang sudah dapat
diaplikasikan adalah budidaya ikan pada kolam air deras dan
membuat pakan ikan ramah lingkungan.
2. Rekayasa faktor internal yaitu melakukan rekayasa terhadap
genetik ikan pada level gen misalnya transgenik, level
kromosom misalnya Gynogenesis, Androgenesis,
Poliploidisasi, level sel misalnya dengan melakukan transplantasi
sel. 3. Rekayasa faktor eksternal dan
internal yaitu menggabungkan antara kedua rekayasa eksternal
dan internal.
Oleh karena itu agar dapat memperoleh produktivitas yang tinggi
dalam budidaya ikan harus dilakukan seleksi terhadap ikan yang akan
digunakan. Seleksi menurut Tave 1995 adalah program breeding
yang memanfaatkan phenotipic variance keragaman fenotipe yang
diteruskan dari tetua kepada keturunannya. Keragaman fenotipe
merupakan penjumlahan dari keragaman genetik, keragaman
lingkungan dan interaksi antara variasi lingkungan dan genetik.
Seleksi merupakan aplikasi genetik dimana informasi genetik dapat
digunakan untuk melakukan seleksi. Seleksi ikan yang paling mudah
dilakukan oleh para pembudidaya ikan adalah melakukan seleksi
fenotipe dibandingkan dengan seleksi genotipe. Seleksi fenotipe
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu seleksi fenotipe kualitatif dan
seleksi fenotipe kuantitatif. Menurut Tave 1986, seleksi fenotipe
kualitatif adalah seleksi ikan berdasarkan sifat kualitatif seperti
misalnya warna tubuh, tipe sirip, pola sisik ataupun bentuk tubuh dan
bentuk punggung dan sebagainya yang diinginkan. Fenotipe kualitatif
ini merupakan sifat yang tidak dapat diukur tetapi dapat dibedakan dan
dikelompokkan secara tegas. Sifat ini dikendalikan oleh satu atau
beberapa gen dan sedikit atau tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
77 Sedangkan seleksi fenotipe
kuantitatif adalah seleksi terhadap penampakan ikan atau sifat yang
dapat diukur, dikendalikan oleh banyak pasang gen dan dipengaruhi
oleh lingkungan. Adapun ciri-ciri atau parameter yang dapat diukur antara
lain adalah panjang tubuh, bobot, persentase daging, daya hidup,
kandungan lemak, protein, fekunditas dan lain sebagainya.
Fenotipe adalah bentuk luar atau bagaimana kenyataannya karakter
yang dikandung oleh suatu individu atau fenotipe adalah setiap
karakteristik yang dapat diukur atau sifat nyata yang dipunyai oleh
organisme. Fenotipe merupakan hasil interaksi antara genotipe dan
lingkungan serta interaksi antara genotipe dan lingkungan serta
merupakan bentuk luar atau sifat- sifat yang tampak. Menurut Yatim
1996, genotipe menentukan karakter sedangkan lingkungan
menetukan sampai dimana tercapai potensi itu. Fenotipe tidak bisa
melewati kemampuan atau potensi genotipe. Yang dimaksud dengan
karakter itu adalah sifat fisik dan psikis bagian-bagian tubuh atau
jaringan. Karakter diatur oleh banyak macam gen, atau satu gen saja.
Berhubung dengan banyaknya gen yang menumbuhkan karakter maka
dibuat dua kelompok karakter yaitu karakter kualitatif dan karakter
kuantitatif. Karakter kualitatif adalah karakter yang dapat dilihat ada atau
tidaknya suatu karakter. Karakter ini tidak dapat diukur atau dibuat
gradasi diskontinyu. Sedangkan karakter kuantitatif adalah karakter
yang dapat diukur nilai atau derajatnya, sehingga ada urutan
gradasi dari yang rendah sampai yang tinggi kontinu. Karakter
kuanlitatif ditentukan ole satu atau dua gen saja sedangkan karakter
kuantitatif disebabkan oleh banyak gen tiga atau lebih. Dengan
melakukan seleksi maka akan menghasilkan suatu karakter yang
mempunyai nilai ekonomis penting dan karakter fenotipe yang terbaik
sesuai dengan keinginan para pembudidaya.
Untuk mendapatkan induk ikan yang unggul dilakukan program seleksi
dengan menerapkan beberapa program pengembangbiakan antara
lain dengan kegiatan selective breeding, hibridisasioutbreeding
crossbreeding, inbreeding, mono- seksseks reversal atau kombinasi
beberapa program breeding. Dalam bab ini akan dibahas semua program
breeding tersebut sehingga dalam budidaya ikan akan diperoleh hasil
baik induk dan benih yang unggul. Induk yang unggul akan
menghasilkan benih yang unggul sehingga dengan memelihara benih
unggul proses budidaya akan menguntungkan dengan melihat laju
pertumbuhan ikan yang optimal sehingga produktivitas budidaya ikan
akan meningkat.
4.1.1. Selective breeding