134
cytoplasma dan chorion merenggang dan semacam sumbat segera
menutup micropyle untuk menghalangi masuknya
spermatozoa lain. Pengerasan chorion disebabkan oleh enzim
pengeras yang terdapat pada bagian dalam lapisan chorion. Pengerasan
chorion berguna untuk melindungi embrio yang masih sangat sensitif.
Setelah membentuk zygot maka setiap individu akan mengalami
proses embriogenesis sebelum menetas. Untuk memahami tentang
proses penetasan telur maka harus dipahami proses tentang
embryogenesis.
4.3.1. Perkembangan embrio
Perkembangan embrio dimulai dari pembelahan zygote cleavage,
stadia morula morulasi, stadia blastula blastulasi, stadia gastrula
gastrulasi dan stadia organogenesis.
Stadia Cleavage
Cleavage adalah pembelahan zygote secara cepat menjadi unit-unit yang
lebih kecil yang di sebut blastomer. Stadium cleavage merupakan
rangkaian mitosis yang berlangsung berturut-turut segera setelah terjadi
pembuahan yang menghasilkan morula dan blastomer.
Stadia morula
Morula merupakan pembelahan sel yang terjadi setelah sel berjumlah 32
sel dan berakhir bila sel sudah menghasilkan sejumlah blastomer
yang berukuran sama akan tetapi ukurannya lebih kecil. Sel tersebut
memadat untuk menjadi blastodik kecil yang membentuk dua lapisan
sel. Pada saat ini ukuran sel mulai beragam. Sel membelah secara
melintang dan mulai membentuk formasi lapisan kedua secara samar
pada kutup anima. Stadia morula berakhir apabila pembelahan sel
sudah menghasilkan blastomer. Blastomer kemudian memadat
menjadi blastodisk kecil membentuk dua lapis sel. Pada akhir
pembelahan akan dihasilkan dua kelompok sel. Pertama kelompok
sel-sel utama blastoderm, yang meliputi sel-sel formatik atau
gumpalan sel-sel dalam inner mass cells, fungsinya adalah membentuk
tubuh embrio. Kedua adalah adalah kelompok sel-sel pelengkap, yang
meliputi trophoblast, periblast, auxilliary cells, fungsinya adalah
melindungi dan menghubungi antara embrio dengan induk atau
lingkungan luar. Kelompok sel-sel yang terdiri dari jaringan embrio
blastodic dan jaringan periblas, pada ikan, reptil dan burug disebut
cakram kecambah germinal disc.
Stadia blastula
Blastulasi adalah proses yang menghasilkan blastula yaitu
campuran sel-sel blastoderm yang membentuk rongga penuh cairan
sebagai blastocoel. Pada akhir blastulasi, sel-sel blastoderm akan
terdiri dari neural, epidermal, notochordal, meso-dermal, dan
endodermal yang merupakan bakal pembentuk organ-organ. dicirikan
Di unduh dari : Bukupaket.com
135 dua lapisan yang sangat nyata dari
sel-sel datar membentuk blastocoel dan blastodisk berada di lubang
vegetal berpindah menutupi sebagian besar kuning telur. Pada
blastula sudah terdapat daerah yang berdifferensiasi membentuk organ-
organ tertentu seperti sel saluran pencernaan, notochorda, syaraf,
epiderm, ektoderm, mesoderm dan endoderm.
Stadia gastrula
Gastrulasi adalah proses perkembangan embrio, dimana sel
bakal organ yang telah terbentuk pada stadia blastula mengalami
perkembangan lebih lanjut. Proses perkembangan sel bakal organ ada
dua, yaitu epiboli dan emboli. Epiboli adalah proses pertumbuhan sel yang
bergerak ke arah depan, belakang dan kesamping dari sumbu embrio
dan akan membentuk epidermal, sedangkan emboli adalah proses
pertumbuhan sel yang bergerak ke arah dalam terutama diujung sumbu
embrio.
Stadia gastrula ini merupakan proses pembentukan ketiga daun
kecambah yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. Pada
proses gastrula ini terjadi perpindahan ektoderm, mesoderm,
endoderm dan notochord menuju tempat yang definitif. Pada periode
ini erat hubungannya dengan proses pembentukan susunan syaraf.
Gastrulasi berakhir pada saat kuning telur telah tertutupi oleh lapisan sel.
Dan beberapa jaringan mesoderm yang berada disepanjang kedua sisi
notochord disusun menjadi segmen- segmen yang disebut somit yaitu
ruas yang terdapat pada embrio.
Stadia organogenesis
Organogenesis merupakan stadia terakhir dari proses perkembangan
embrio. Stadia ini merupakan proses pembentukan organ-organ tubuh
makhluk hidup yang sedang berkembang. Dalam proses
organogenesis terbentuk berturut- turut bakal organ yaitu syaraf,
notochorda, mata, somit, rongga kuffer, kantong alfaktori, rongga
ginjal, usus, tulang subnotochord, linea lateralis, jantung, aorta, insang,
infundibullum dan lipatan-lipatan sirip. Sistem organ-organ tubuh berasal
dari tiga buah daun kecambah, yaitu ektodermal, endodermal dan
mesodermal. Pada ektodermal akan membentuk organ-organ susunan
sistem saraf dan epidermis kulit. Endodermal akan membentuk
saluran pencernaan beserta kelenjar- kelenjar pencernaan dan alat
pernafasan, dan mesodermal akan membentuk rangka, otot, alat-alat
peredaran darah, alat eksresi, alat- alat reproduksi dan korium chorium
kulit. Jika proses organogenesis ini telah sempurna maka akan
dilanjutkan dengan proses penetasan telur.
4.3.2. Proses penetasan telur