83 kemudian tentukan 50 dari
populasi yang terbaik pertumbuhannya untuk dipelihara
lebih lanjut menjadi calon induk dan sisanya dijual.
7. Melakukan pemeliharaan pada kolam pembesaran ikan sampai
ikan-ikan pada setiap famili berukuran induk dan lakukan
pengukuran satu persatu pada setiap famili dan pilih sebanyak
20-30 ekor betina terbesar dan jantan terbesar sebanyak 10-20
ekor dari setiap famili.
8. Sisanya dibuang atau dijual sebagai ikan ukuran besar dan
induk yang terpilih dapat dilakukan untuk seleksi induk
selanjutnya dengan melakukan pemijahan massal. Pada
beberapa spesies ikan sangat berbeda untuk diperoleh induk
unggulnya. Pada jenis ikan nila wanayasa dapat diperoleh induk
yang terseleksi secara famili dengan melakukan pemijahan
ikan yang terpilih pada generasi ke tiga.
4.1.2. OutbreedingHibridisasi Crossbreeding
Outbreeding adalah perkawinan antara individu-individu yang tidak
sekerabat berbeda induknya, masih dalam satu varietas atau beda
varietas. Outbreeding ini akan menghasilkan heterozigositas yang
akan menguatkan individu- individunya terhadap perubahan
lingkungan yang biasa disebut juga mempunyai fitnes yang tinggi. Fitnes
yaitu kemampuan relative pada organisma untuk bertahan hidup dan
pemindahan gen untuk generasi berikutnya. Individu yang mempunyai
heterosigositas yang tinggi maka akan mempunyai fitness yang tinggi
pula. Oleh karena itu untuk memperoleh induk ikan yang
mempunyai kemampuan hidup yang tinggi sebaiknya dalam proses
budidaya harus dilakukan perkawinan yang terseleksi.
Sedangkan crossbreeding atau hibridisasi merupakan program
persilangan yang dapat diaplikasikan pada ikan, udang, kerang-kerangan
maupun rumput laut. Hasil dari program ini dapat menghasilkan
individu-individu yang unggul, kadang-kadang ada juga yang steril
dan dapat menghasilkan strain baru Rustidja, 2005. Hibridisasi akan
mudah dilakukan apabila dapat dilakukan reproduksi buatan seperti
halnya ikan mas dan ikan nila, dimana dapat dilakukan striping telur
dan sperma. Selain itu ada defenisi lain dari hibridisasi yang sebenarnya
tidak jauh berbeda. Hibridisasi adalah perkawinan antara spesies
yang berbeda. Hibridisasi atau persilangan merupakan suatu upaya
untuk mendapatkan kombinasi antara populasi yang berbeda untuk
menghasilkan keturunan yang memiliki sifat unggul. Berdasarkan
hal tersebut para ahli genetika perikanan membagai hibridisasi ke
dalam dua macam yaitu :
1. Interspecifik hibridisasi yaitu
perkawinan antara spesies yang berbeda.
2. Intraspecipik hibridisasi yaitu
perkawinan dalam satu species.
Di unduh dari : Bukupaket.com
84
Hasil dari beberapa jenis ikan yang dilakukan persilangan biasanya
paling mudah memperhatikan karakter fenotipe kualitatif misalnya :
1. Warna tubuh, dimana dapat dilakukan persilangan antara ikan
yang mempunyai warna antara lain :
x Ikan warna tubuh Albino disilangkan dengan ikan
berpigmen normal x Ikan
berwarna kuningmerahputih
disilangkan dengan ikan berwarna hijaubiruabu-abu
x Ikan berwarna bintik disilangkan dengan ikan
tanpa bintik 2. Tipe sirip pada ikan dapat
dilakukan persilangan antara ikan yang mempunyai sirip antara lain:
x Ikan bersirip kumpay
disilangkan dengan ikan bersirip normal
x Ikan bersirip kumpay
disilangkan dengan ikan yang ekornya membundar
3. Pola sisik pada ikan dapat dilakukan persilangan antara ikan
yang mempunyai sisik antara lain:
x Ikan bersisik bergaris
disilangkan dengan ikan yang tidak mempunyai sisik
x Ikan bersisik menyebarkaca disilangkan dengan ikan yang
bersisik penuh 4. Bentuk tubuh ikan
Dalam kegiatan hibridisasi ini biasanya akan dihasilkan individu
baru pada ikan konsumsi yang sudah dilakukan misalnya melakukan
persilangan antara ikan nila hitam dengan ikan nila putih akan
dihasilkan ikan nila yang berwarna tubuh ikan merah. Pada umumnya
jenis-jenis ikan hias yang dihasilkan oleh para pembudidaya ikan banyak
yang diperoleh dari hasil persilangan. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan dalam produksi benih ikan hias baru-baru ini dari suatu populasi
yakni persilangan antar varitas atau strain hibridisasi intervaritas yang
memiliki tampilan morfologi dari spesies yang sama. Hibridsasi
intervaritas adalah mempersilangkan antara induk jantan dan induk betina
yang berasal dari spesies yang sama namun minimal memiliki dua karakter
fenotipe tampilan morfologi yang berbeda Kirpichnikov, 1981.
Disamping itu, karakter lain dari hasil persilangan antara varitas adalah
fertile yakni dari masing-masing jenis kelamin masih tetap mampu untuk
menghasilkan keturunan walaupun peluang dari benih keturunan
tersebut cenderung memiliki karakter fenotipe tampilan morfologi yang
bervariasi.
Hibridisasi merupakan persilangan antara varitas atau spesies yang
secara morfologis memiliki perbedaan. Kirpichnikov 1981,
menyatakan bahwa perbedaan yang paling menonjol yang digunakan
dalam hibridisasi intervaritas adalah perbedaan warna, bentuk, ukuran
dan kelengkapan biologis lain yang melekat pada organ tubuh.
Perolehan ikan hybrid sangat bergantung pada karakter dari induk.
Waynorovich dan Horvarth 1980 menyatakan bahwa ikan hasil
hibridisasi interspesies adalah steril. Disamping itu rata-rata ukuran
Di unduh dari : Bukupaket.com
85 morfometrik dan meristik dari ikan
hibrid kebanyakan berada pada pertengahan intermediate diantara
nilai rata-rata morfometerik dan meristik induk.
Hibridisasi merupakan metode yang digunakan dalam upaya memperoleh
ikan keturunan baru. Matsui 1935 menyatakan bahwa banyaknya
varitas pada ikan maskoki merupakan akibat dari perkawinan
antara mutan dengan induk asal atau antara mutan dengan mutan dari
induk yang sama sehingga secara morfologi terdapat varitas ikan
maskoki baru. Hibridisasi didasarkan pada perbedaan tampilan
morfometrik dan meristik. Metode paling banyak dilakukan oleh petani
ikan maskoki adalah hibridisasi karena disamping memiliki varitas
yang banyak, pada ikan keturunan sering diperoleh warna, bentuk dan
ukuran tubuh yang berbeda sehingga jumlah varitas akan lebih banyak.
Kirpichnikov 1981 menyatakan bahwa hasil perlakuan hibridisasi
tidak hanya dilihat dari tampilan morfologi namun harus dilakukan
pula pengukuran morfometrik dan meristik karena data yang diperoleh
merupakan refleksi dari kekuatan penurunan karakter dari sumber
gamet disamping kondisi lingkungan terjadi pada saat pembelahan sel
mulai bekerja.
Beberapa spesies ikan air tawar yang sering digunakan dalam
kegiatan persilangan adalah spesies- spesies ikan yang memiliki varitas
yang banyak dan memiliki karakter morfologi yang dapat dibedakan
secara jelas seperti populasi spesies ikan hias yang terdiri dari spesies
ekor pedang Xyphophorus maculatus, ikan guppi Poecilia
reticulata dan ikan maskoki Carassius auratus. Sementara
pada spesies ikan konsumsi, adalah ikan mas Cyprinus carpio, ikan nila
Oreochromis niloticus dan spesies ikan konsumsi lain karena disamping
memiliki berbagai varitas juga keturunan hibrid telah mampu untuk
dibudidayakan.
Pengertian tentang persilangan ikan ini ada berbagai pendapat misalnya
crossbreeding merupakan persilangan juga tetapi bukan
persilangan seperti hibridisasi, melainkan persilangan balik. Jenis
ikan konsumsi yang merupakan hasil persilangan balik adalah lele
sangkuriang yang telah direlease oleh Menteri Perikanan dan Kelautan
pada tahun 2004. Jenis ikan ini merupakan hasil persilangan balik
antara ikan lele generasi ke dua dengan ikan lele generasi ke enam
yang telah dibuat oleh Balai Besar Pengembangan Budidaa Air Tawar,
Sukabumi.
4.1.3. Seks reversal