Salinitas Oksigen Konstruksi Keramba Jaring Apung

58 matahari yang masuk kedalam permukaan air dan daya perambatan cahaya didalam air. Masuknya cahaya matahari kedalam air dipengaruhi juga oleh kekeruhan air turbidity. Sedangkan kekeruhan menggambarkan tentang sifat optik yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat didalam perairan. Definisi yang sangat mudah adalah kekeruhan merupakan banyaknya zat yang tersuspensi pada suatu perairan. Hal ini menyebabkan hamburan dan absorbsi cahaya yang datang sehingga kekeruhan menyebabkan terhalangnya cahaya yang menembus air. Faktor-faktor kekeruhan air ditentukan oleh: a. Benda-benda halus yang disuspensikan seperti lumpur dsb b. Jasad-jasad renik yang merupakan plankton c. Warna air yang antara lain ditimbulkan oleh zat-zat koloid berasal dari daun-daun tumbuhan yang terektrak Faktor-faktor ini dapat menimbulkan warna dalam air. Pengukuran kekeruhan suatu perairan dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut dengan Jackson Candler Turbidimeter dengan satuan unit turbiditas setara dengan 1 mgl SiO 2 . Satu unit turbiditas Jackson Candler Turbidimeter dinyatakan dengan satuan 1 JTU Jackson Turbidity Unit. Air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan selain harus jernih tetapi tetap terdapat plankton. Air yang sangat keruh tidak dapat digunakan untuk kegiatan budidaya ikan, karena air yang keruh dapat menyebabkan : a. Rendahnya kemampuan daya ikat oksigen b. Berkurangnya batas pandang ikan c. Selera makan ikan berkurang, sehingga efisiensi pakan rendah d. Ikan sulit bernafas karena insangnya tertutup oleh partikel- partikel lumpur

3.2.1.6. Salinitas

Salinitas adalah konsentrasi dari total ion yang terdapat didalam perairan. Pengertian salinitas yang sangat mudah dipahami adalah jumlah kadar garam yang terdapat pada suatu perairan. Hal ini dikarenakan salinitas ini merupakan gambaran tentang padatan total didalam air setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromida dan iodida digantikan oleh chlorida dan semua bahan organik telah dioksidasi. Pengertian salinitas yang lainnya adalah jumlah segala macam garam yang terdapat dalam 1000 gr air contoh. Garam-garam yang ada di air payau atau air laut pada umumnya adalah Na, Cl, NaCl, MgSO 4 yang menyebabkan rasa pahit pada air laut, KNO 3 dan lain- lain. Salinitas dapat dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat yang disebut dengan Refraktometer atau salinometer. Satuan untuk pengukuran salinitas adalah satuan gram per kilogram ppt atau promil o oo . Nilai salinitas untuk perairan tawar biasanya berkisar antara 0–5 ppt, perairan payau biasanya berkisar antara 6–29 Di unduh dari : Bukupaket.com 59 ppt dan perairan laut berkisar antara 30–35 ppt. 3.2.2. Sifat Kimia

3.2.2.1. Oksigen

Semua makhluk hidup untuk hidup sangat membutuhkan oksigen sebagai faktor penting bagi pernafasan. Ikan sebagai salah satu jenis organisme air juga membutuhkan oksigen agar proses metabolisme dalam tubuhnya berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan oleh ikan disebut dengan oksigen terlarut. Oksigen terlarut adalah oksigen dalam bentuk terlarut didalam air karena ikan tidak dapat mengambil oksigen dalam perairan dari difusi langsung dengan udara. Satuan pengukuran oksigen terlarut adalah mgl yang berarti jumlah mgl gas oksigen yang terlarut dalam air atau dalam satuan internasional dinyatakan ppm part per million. Air mengandung oksigen dalam jumlah yang tertentu, tergantung dari kondisi air itu sendiri, beberapa proses yang menyebabkan masuknya oksigen ke dalam air yaitu: 1. Diffusi oksigen dari udara ke dalam air melalui permukannya, yang terjadi karena adanya gerakan molekul-molekul udara yang tidak berurutan karena terjadi benturan dengan molekul air sehingga O 2 terikat didalam air. Proses diffusi ini akan selalu terjadi bila pergerakan air yang mampu mengguncang oksigen, karena kandungan O 2 didalam udara jauh lebih banyak. Menurut penelitian, air murni 1000 cc pada suhu kamar mengandung 7 cc O 2 , sedangkan udara murni suhu pada kamar mengundang 210 cc O 2 . Dari gambaran tersebut, maka air relatif mudah melepaskan O 2 ke udara. Dari imbangan tersebut di atas dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: x Tercapainya imbangan O 2 di air dan di udara, tergantung dari jumlah molekul-molekul zat garam-garam yang larut di dalam air dalam satuan- satuan tertentu, sebab jumlah tersebut yang menentukan kemungkinan terbentuknya molekul-molekul dan menentukan pula jumlah banyaknya molekul-molekul gas yang meninggalkan air lagi. Air yang mengandung garam-garam pada kadar O 2 yang rendah saja sudah dapat seimbang dengan udara lebih cepat, bila di bandingkan dengan air suling. x Kemungkinan bertubrukan molekul air di tentukan oleh suhu air. Makin tinggi suhu air,makin rendah jumlah oksigen yang dapat di kandung di ikat oleh air. Artinya; jika suhu air tinggi, maka air itu dengan kadar oksigen yang rendah saja sudah dapat seimbang dengan udara, sehingga penambahan oksigen lebih lanjut tidak akan meningkatkan oksigen terlarut dalam air. Dalam kegiatan budidaya ikan sifat tersebut penting artinya, terutama dalam pengangkutan ikan hidup, pemeliharaan ikan di Di unduh dari : Bukupaket.com 60 akuarium, atau pemeliharaan ikan secara tertutup pada Recyle Sistem. Pada pengangkutan ikan sebaiknya dilakukan pada pagisore hari waktu suhu udara masih relatif rendah, sehingga goncangan airnya yang terjadi akan mampu meningkatkan difusi 0 2 kedalam air. Pada pemeliharaan ikan diakuarium atau pada tempat yang terbatas, pemberian lampu, yang mengakibatkan suhu air meningkat, akan menurunkan kemampuan air mengikat. 2. Diperairan umum, pemasukan oksigen ke dalam air terjadi karena air yang masuk sudah mengandung oksigen, kecuali itu dengan aliran air, mengakibatkan gerakan air yang mampu mendorong terjadinya proses difusi oksigen dari udara ke dalam air. 3. Hujan yang jatuh,secara tidak langsung akan meningkatkan O 2 di dalam air, pertama suhu air akan turun, sehingga kemampuan air mengikat oksigen meningkat, selanjutnya bila volume air bertambah dari gerakan air, akibat jatuhnya air hujan akan mampu meningkatkan O 2 di dalam air. 4. Proses Asimilasi tumbuh- tumbuhan. Tanaman air yang seluruh batangnya ada didalam air di waktu siang akan melakukan proses asimilasi, dan akan menambah O 2 didalam air. Sedangkan pada malam hari tanaman tersebut menggunakan O 2 yang ada didalam air. Pengambilan air O 2 didalam air disebabkan oleh: x Proses pernafasan binatang dan tanaman air. x Proses pembongkaran menetralisasi bahan-bahan organik. x Dasar perairan yang bersifat mereduksi, dasar demikian hanya dapat di tumbuhi bakteri yang anaerob saja, yang dapat menimbulkan hasil pembakaran. Menurut Brown 1987 peningkatan suhu 1 o C akan meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10. Hubungan antara oksigen terlarut dan suhu dapat dilihat pada Tabel 3.2. yang menggambarkan bahwa semakin tinggi suhu, kelarutan oksigen semakin berkurang. Di unduh dari : Bukupaket.com 61 Tabel 3.2. Hubungan antara kadar oksigen terlarut jenuh dan suhu pada tekanan udara 760 mm Hg Cole, 1983 Suhu o C Kadar Oksigen terlarut mgl Suhu o C Kadar Oksigen terlarut mgl Suhu o C Kadar Oksigen terlarut mgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14,62 14,22 13,83 13,46 13,11 12,77 12,45 12,14 11,84 11,56 11,29 11,03 10,78 10,54 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 10,31 10,08 9,87 9,66 9,47 9,28 9,09 8,91 8,74 8,58 8,42 8,26 8,11 7,97 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 7,83 7,69 7,56 7,43 7,30 7,18 7,06 6,95 6,84 6,73 6,62 6,51 6,41 Kadar oksigen terlarut dalam suatu wadah budidaya ikan sebaiknya berkisar antara 7 – 9 ppm. Konsentrasi oksigen terlarut ini sangat menentukan dalam akuakultur. Kadar oksigen terlarut dalam wadah budidaya ikan dapat ditentukan dengan dua cara yaitu dengan cara titrasi atau dengan menggunakan alat ukur yang disebut dengan DO meter Dissolved Oxygen.

3.2.2.2. Karbondioksida