116
145 asam amino. Pada beberapa spesies menggunakan hCG sebagai
pemacu merangsang pematangan gonad sangat efektif, bisa sebagai
pengganti ekstrak kelenjar hipofisa tetapi pada beberapa spesies
penggunaan hCG kurang efektif mesti dikombinasikan dengan
Pregnan Mare Serum Gonadotropin PMSG atau ovaprim. HCG
berperan dalam pemecahan dinding folikel saat akann terjadi ovulasi. LH
Litunuising Hormon adalah hormon perangsang ovulasi yang kuat, hCG
memiliki potensi LH. Fungsi LH dalam sel theca akan merangsang
PGE prostaglandin dan PGF2
D dari asam arachidonad. PGF2
D juga mempunyai peran penting dalam
pecahnya folikel dan pengeluaran oosit yang telah matang.
OVAPRIM adalah campuran analog salmon GnRH dan Anti dopamine
dinyatakan bahwa setiap 1 ml ovaprim mengandung 20 ug sGnRH-
aD-Arg6-Trp7, Lcu8, Pro9-NET – LHRH dan 10 mg anti dopamine.
Ovaprim juga berperan dalam
memacu terjadinya ovulasi. Pada proses pematangan gonad GnRH
analog yang terkandung didalamnya berperan merangsang hipofisa untuk
melepaskan gonadotropin. Sedangkan sekresi gonadotropin
akan dihambat oleh dopamine. Bila dopamine dihalangi dengan
antagonisnya maka peran dopamine akan terhenti, sehingga sekresi
gonadotropin akan meningkat.
Dari ketiga macam hormon yang dapat digunakan untuk melakukan
pemijahan ikan seperti yang telah dijelaskan, maka pemilihan hormon
yang akan digunakan sangat bergantung pada jenis ikan yang
akan dibudidayakan, harga ekonomis dan efisiensi dalam penggunaannya.
Ketiga hormon tersebut prinsipnya adalah membantu proses
kematangan gonad ikan yang akan menentukan keberhasilan proses
pemijahan.
4.2.3. Perjalanan hormon ke sel target
Bagaimana hormon yang disuntikan itu mencapai sel target. Hormon
tersebut mencapai sel target melalui komunikasi antar sel. Ada tiga cara
sel-sel itu berkomunikasi yaitu : 1. Sel menskresikan senyawa kimia
chemical signaling kepada sel lain ditempat yang berjauhan.
2. Sel mengekspresikan molekul permukaan yang mempengaruhi
sel lainnya yang berkontak fisik dengan sel tersebut.
3. Sel membentuk ’gap juction’ yang menghubungkan masing-masing
sitoplasma sehingga dapat terjadi pertukaran molekul-molekul kecil.
Sedangkan komunikasi antar sel dengan cara sekresi kimia dapat
dibagi berdasarkan jauhnya jarak yang dirempuh senyawa kimia
tersebut yaitu:
1. Sinyal endokrin Endocrine
signaling, dimana sel kelenjar endokrin akan mensekresikan
hormon yang akan dibawa aliran darah ke sel target yang
terdistribusi di bagian lain dari tubuh.
2. Sinyal parakrin Paracrine
signaling, dimana sel menskresikan senyawa kimia
Di unduh dari : Bukupaket.com
117 local chemical mediator yang
mempunyai efek terhadap sel yang berada disekelilingnya.
Senyawa kimia yang diskresikan ini akan diserap dan diserap
dengan cepat.
3. Sinyal sinaptik Synaptic
signaling, merupakan suatu neurotransmitter dan bekerja
khusus untuk sel syaraf pada suatu daerah khusus yang
disebut chemical synapses.
Sel-sel target akan memberikan respon terhadap sinyal yang datang
melalui protein khusus yang disebut receptor.
4.2.4. Stripping dan pembuahan buatan
Stripping adalah proses dikeluarkannya telur atau sperma
ikan dengan bantuan manusiabukan secara alamiah. Proses pengeluaran
telur atau sperma tersebut tentu saja menghendaki cara tertentu agar telur
atau sperma tidak rusak ataupun justru induk ikan yang akan
rusakmati. Seseorang yang akan melakukan stripping telur atau
sperma ikan mesti harus telah tahu cara stripping yang baik, dan tahu
posisi gonad ikan, dengan demikian arah urutanstripping akan benar
atau organ yang diurut tidak salah. Feeling seorang pengurut sebaiknya
telah menyatu dengan induk ikan tersebut. Kenapa demikian karena
seseorang tersebut akan mengerti kapan pengurutan diberhentikan dan
kapan akan dimulai lagi. Oleh karena itu seorang pembudidaya harus
memahami tentang proses secara fisiologis ovulasi dan akan dibahas
pada subbab ini. Telur atau sperma tidak akan bisa distripping jika proses
fisiologis ovulasi belum sempurna.
Pembuahan secara buatan dilakukan dengan bantuan manusia, dengan
cara mempertemukan sel telur dengan sel sperma pada suatu
tempat tertentu dan dengan alat tertentu. Proses melakukan
pembuahan buatan ini diperlukan sikap kehati-hatian agar telur tidak
luka, sperma tidak luka atau proses penempelan sperma pada sel telur
merata. Meratanya sperma
menempel pada telur akan menambah jumlah pembuahan
sperma pada sel telur. Proses pembuahan buatan ini membutuhkan
waktu tertentu, maksudnya jika terlalu lama maka sperma atau sel
telur bisa mati atau terganggu. Jika demikian keadaannya proses
pembuahan tidak akan berhasil dengan baik. Ingat telur dan sperma
itu hidup sehingga bermetabolisme.
Kematangan telur dan sperma ikan dipastikan diperiksa dibawah
mikroskop, jika telah memenuhi tanda-tanda tersebut di atas maka
segeralah dilakukan stripping. Langkah pertama lakukan stripping
induk jantan terlebih dahulu dengan prosedur yang telah ditentukan.
Sperma adalah gamet jantan yang dihasilkan oleh testis. Cairan sperma
adalah larutan spermatozoa yang berada dalam cairan seminal dan
dihasilkan oleh hidrasi testis. Campuran antara seminal plasma
dengan spermatozoa disebut semen. Dalam setiap testis semen terdapat
jutaan spermatozoa.
Di unduh dari : Bukupaket.com
118
Sperma ikan yang sudah matang terdiri dari kepala, leher dan ekor.
Ada sperma yang mempunyai “middel Piece” sebagai penghubung
antara leher dan ekor. Di dalam middle piece ini berisi mitokondria
yang akan berfungsi untuk metabolisme sperma.
Kepala sperma, kepala sperma
terisi materi inti, chromosom terdiri dari DNA yang bersenyawa dengan
protein. Informasi genetika yang dibawa oleh spermatozoa
diterjemahkan dan disimpan di dalam nolekul DNA. Sperma yang
didalamnya terkandung chromosom- X akan menghasilkan embrio betina
sedangkan sperma mengandung chromosom-Y akan menghasilkan
embrio jantan.
Ekor sperma, ekor sperma berfungsi memberi gerak maju seperti gerak
cambuk. Selubung mitokondria berasal dari pangkal kepala
membentuk dua struktur spiral kearah berlawanan dengan arah
jarum jam. Bagian tengah ekor merupakan gudang energi untuk
kehidupan dan pergerakan spermatozoa oleh proses-proses
metabolik yang berlangsung di dalam helix mitokondria. Mitokondria
mengandung enzim-enzim yang berhubungan dengan metabolisme
spermatozoa. Bagian ini banyak mengandung fosfolipid, lecithin dan
plasmalogen.Plasmalogen mengandung satu aldehid lemak dan
satu asam lemak yang berhubungan dengan glicerol maupun cholin.
Asam lemak dapat dioksidasi dan sebagai sumber energi untuk aktifitas
sperma. Komposisi kimiawi sperma pada
plasma inti nukleoplasma diantaranya adalah DNA, Protamine,
Non Basik Protein. Sedangkan seminal plasma mengandung protein,
potassium, sodium, calsium, magnesium, posfat, klarida.
Sedangkan komposisi kimia ekor sperma adalah protein, lecithin dan
cholesterol.
Sperma tidak bergerak dalam semenair mani, tetapi akan segera
bergerak ketika bersentuhan dengan air. Fruktosa dan galaktosa
merupakan sumber energi utama bagi sperma ikan mas. Gardiner
dalam Norman 1995 menyatakan semen yang encer banyak
mengandung glukosa sehingga memberikan motilitas yang lebih baik.
Sedangkan semen yang kental banyak mengandung potassium
sehingga akan menghambat motilitas sperma. Motilitas sperma banyak
dipengaruhi oleh konsentrasi glukosa, NaCl, KCl, serta Osmolitas media.
Daya tahan hidup sperma dipengaruhi oleh pH, tekanan
osmotik , elektrolit, non elektrolit, suhu dan cahaya. Pada umumnya
sperma than hidup dan aktif pada pH 7. Sperma tetap motil untuk waktu
lama di dalam media yang isotonik dengan darah. Pada umumknya
sperma mudah dipengaruhi oleh keadaan hipertonik dari pada
hipotonik.
Larutan elektrolit sperti kalium, magnesium, dapat dipergunakan
sebagai pengencer sperma tetapi Calsium, pospor dan kalium yang
tinggi dapat menghambat motilitas
Di unduh dari : Bukupaket.com
119 sperma. Sedangkan cuprum dan
besi merupakan racun bagi sperma. Larutan non elektrolit dalam bentuk
gula, sperti fruktosa, glukosa dapat dipergunakan sebagai pengencer
sperma. Prinsip dasar untuk
mempertahankan agar sperma tetap hidup adalah dengan menambahkan
sesuatu kedalam semen yang berintikan mempertahankan pH,
tekanan osmotik serta menekan pertumbuhan kuman. Untuk
keperluan yang sesuai bagi kebutuhan sperma dipergunakan
bahan glukosa, kuning telur, air susu yang mengandung lippoprotein dan
lecithin. Sedangkan untuk mempertahankan pH semen
dipergunakan sitrat, fosfat dan tris. Untuk menghambat pertumbuhan
kuman dipergunakan penicilin, streptomicin, sedangkan untuk
pembekuan diperlukan glicerol.
4.2.5. Ovulasi dan fertilisasi