69
3.2.3. Sifat Biologi
Parameter biologi dari kualitas air yang biasa dilakukan pengukuran
untuk kegiatan budidaya ikan adalah tentang kelimpahan plankton,
benthos dan perifiton sebagai organisme air yang hidup di perairan
dan dapat digunakan sebagai pakan alami bagi ikan budidaya. Kajian
secara detail dari ketiga aspek tersebut akan dibahas pada Bab 6.
Kelimpahan plankton yang terdiri dari phytoplankton dan zooplankton
sangat diperlukan untuk mengetahui kesuburan suatu perairan yang akan
dipergunakan untuk kegiatan budidaya. Plankton sebagai
organisme perairan
t
ingkat rendah yang melayang-layang di air dalam
waktu yang relatif lama mengikuti pergerakan air. Plankton pada
umumnya sangat peka terhadap perubahan lingkungan hidupnya
suhu, pH, salinitas, gerakan air, cahaya matahari dll baik untuk
mempercepat perkembangan atau yang mematikan.
Berdasarkan ukurannya, plankton dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Macroplankton masih dapat
dilihat dengan mata telanjang biasatanpa pertolongan
mikroskop.
2. Netplankton atau mesoplankton yang masih dapat disaring oleh
plankton net yang mata netnya 0,03 - 0,04 mm.
3. Nannoplankton atau
microplankton dapat lolos dengan plankton net diatas.
Berdasarkan tempat hidupnya dan daerah penyebarannya, plankton
dapat merupakan : x Limnoplankton plankton air
tawardanau x Haliplankton hidup dalam air
asin x Hypalmyroplankton
khusus hidup di air payau
x Heleoplankton khusus hidup dalam kolam-kolam
x Petamoplankton atau
rheoplankton hidup dalam air mengalir, sungai
3.3. Pengukuran Kualitas air Budidaya Ikan
Parameter kualitas air yang dapat digunakan untuk keperluan
perikanan dan peternakan di Indonesia sudah dibuat Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990, tanggal 5
Juni 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air. Dalam peraturan
tersebut dibuat kriteria kualitas air berdasarkan golongan yaitu
Golongan A adalah kriteria kualitas air yang dapat digunakan sebagai air
minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu,
Golongan B adalah kriteria kualitas air yang dapat digunakan sebagai air
baku air minum, Golongan C adalah kriteria kualitas air yang dapat
digunakan untuk keperluan Perikanan dan Peternakan,
Golongan D adalah kriteria kualitas air yang dapat digunakan untuk
keperluan pertanian, dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan,
industri dan pembangkit listrik tenaga air. Berdasarkan peraturan tersebut
Di unduh dari : Bukupaket.com
70
kriteria kualitas air untuk perikanan dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Kriteria kualitas air Golongan C No.
Parameter Satuan
Kadar maksimum
Ket.
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
16.
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7.
1. 2.
Kimia Anorganik Air raksa
Ammoniak bebas Arsen
Fluorida Kadmium
Klorin bebas Kromium, valensi 6
Nitrit, sebagai N Oksigen terlarut DO
pH Selenium
Seng Sianida
Sulfida sebagai H
2
S Tembaga
Timbal
Kimia organik BHC
DDT Endrin
Fenol Minyak dan lemak
Organofosfat dan karbonat Senyawa aktif biru metilen
Surfaktan
Radioaktivitas Aktivitas Alfa Gross Alpha Activity
Aktivitas beta Gross Beta Activity mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
- mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl
Bql Bql
0.002 0,02
1 1,5
0,01 0,003
0,05 0,06
- 6 – 9
0,05 0,02
0,02 0,002
0,02 0,03
0,21 0,002
0,004 0,001
1 0,1
0,2
0,1 1,0
3
Keterangan : Bq : Bequerel Berdasarkan Tabel 3.6 diatas
tersebut jika akan melakukan kegiatan budidaya ikan maka harus
dilakukan pengukuran beberapa parameter kualitas air pada air yang
akan digunakan untuk budidaya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
71 Parameter kualitas air itu dapat
dilakukan pengukuran dengan menggunakan beberapa peralatan
pengukuran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Parameter kualitas air untuk budidaya ikan dan peralatan
pengukuran yang dapat digunakan. No.
Parameter Nilai kisaran untuk
Budidaya Ikan Peralatan Pengukuran
1. 2.
3. 4.
5.
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. 1.
2. 3.
Aspek Fisik Suhu
Kecerahan Kekeruhan
Salinitas
Debit air
Aspek Kimia Oksigen terlarut
Karbondioksida pH
Alkalinitas Kesadahan
Ammonia H
2
S Nitrit
Nitrat Phosphat
Aspek Biologi Kelimpahan Plankton
Kelimpahan Benthos Kelimpahan Perifiton
20 – 30
o
C 10 cm
25 – 400 JTU Air tawar 0 – 5
o oo
Air payau 6 – 29
o oo
Air tawar 30 – 35
o oo
Air deras 50 ldt Air tenang 0,5 – 5 ldt
5 – 6 ppm Max 25 ppm
6,5 – 8 50 – 500 ppm CaCO
3
3 – 15 dH 1,5 ppm
0,1 ppm 0,2 ppm
0 – 1,5 ppm 0,02 ppm
Sesuai kebutuhan Termometer
Secchi Disc Turbiditymeter
Salinometer Refraktometer
Current meter
DO meterMetode Winkler CO meterMetode Titrasi
pH meterKertas Lakmus
dH meter Spektrofotometer
Spektrofotometer Spektrofotometer
Spektrofotometer Spektrofotometer
Planktonnet Haemocytometer
Ekman Dredge
Peralatan-peralatan yang dapat digunakan untuk mengukur
parameter kualitas air dapat dilihat pada Gambar . 3.1 sampai dengan
Gambar 3.12.
Di unduh dari : Bukupaket.com
72
Gambar 3.1. Termometer Gambar 3.2. Secchi disc
Gambar 3.3. Salinometer Gambar 3.4. Refraktometer
Gambar 3.5. Flow meter Gambar 3.6. DO meter
Di unduh dari : Bukupaket.com
73 Gambar 3.7. pH meter
Gambar 3.8. Kertas lakmus
Gambar 3.9. Planktonnet Gambar 3.10. Haemocytometer
Gambar 3.11 Ekman dredge Gambar 3.12. Spektrofotometer
Di unduh dari : Bukupaket.com
74
Di unduh dari : Bukupaket.com
75
BAB IV.
PENGEMBANGBIAKAN IKAN
P
engembangbiakan ikan meru- pakan salah satu kegiatan dari
proses budidaya ikan. Ikan yang akan dibudidayakan harus dapat
tumbuh dan berkembang biak agar kontinuitas produksi budidaya dapat
berkelanjutan. Dalam bab ini akan dibahas beberapa materi yang terkait
dalam proses pengembangbiakan ikan antara lain adalah seleksi induk,
pemijahan, penetasan telur, pemeli- haraan larva dan benih ikan,
pembesaran ikan dan pemanenan.
4.1. SELEKSI INDUK