Ruang Lingkup PAK PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PAK DALAM MENINGKATKAN

24 serta suasana kebersamaan yang sungguh menghormati inspirasi, aspirasi, dan gagasan peserta didik. Dengan suasana ini diharapkan bahwa pendidik dapat memperkembangkan kepribadian peserta didik secara utuh. Yang dimaksud perkembangan kepribadian yang utuh adalah bukan hanya intelektual tetapi juga perasaan, emosi, hati dan perilaku mereka. Hal ini perlu diusahakan agar pendidikan menjadi proses perkembangan diri mereka secara utuh dan seimbang. e. Menghormati kebebasan, hak dan tanggungjawab Kebebasan terwujud jika pendidik menghormati hidup peserta didik sebagai pribadi dan mendorong mereka untuk bersikap serta bertindak berdasar hati nuraninya. Dengan menghormati kebebasan dan semua hak peserta didik, para guru diharapkan menyelenggarakan proses pendidikan yang bersifat sungguh membebaskan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu hal penting yang dituntut dari seorang pendidik adalah mengasihi para peserta didik. Dengan mengasihi peserta didik, seorang pendidik dapat mengantar mereka kepada kebenaran yang telah Allah letakkan pada inti hidup mereka dan membantu mereka menjadi orang-orang yang bebas. Dengan demikian, mereka dapat mengambil bagian di dalam perjuangan mewujudkan kehadiran nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah-tengah kehidupan mereka.

b. Tenaga kependidikan

UU NO. 20 tahun 2003 pasal 140 ayat 3 menyatakan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan yang meliputi: pertama, kepala 25 sekolah adalah orang yang bertanggungjawab terhadap seluruh proses belajar mengajar di sebuah sekolah. Ia adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap aplikasi prinsip-prinsip administrasi pendidikan yang inovatif. Selain itu, ia juga adalah seorang guru yang mendapat tugas tambahan sebagai pemimpin, pendidik, administrator, supervisor, innovator, motivator dan edukator. Tugas kepala sekolah antara lain: memberikan bimbingan kepada seluruh warga sekolah khususnya kepada guru dalam memperbaiki mutu proses belajar mengajar, memberikan bimbingan kepada guru dalam memperbaiki mutu proses belajar mengajar, sebagai edukator, kepala sekolah bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Sebagai manager, kepala sekolah bertugas menyusun perencanaan, mengarahkan dan mengkoordinasikan kegiatan, melaksanakan pengawasan dan mengevaluasi kegiatan, menentukan kebijakan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses belajar mengajar, mengatur administrasi Ketatausahaan, siswa, ketenangan, sarana dan prasarana, keuangan RAPBS, mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS dan mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait. Sebagai administrator, kepala sekolah bertugas menyelenggarakan administrasi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, kurikulum, kesiswaan, ketatausahaan, ketenagaan, kantor, keuangan, perpustakaan, laboratorium, ruang keterampilankesenian, Bimbingan Konseling, UKS, OSIS, serbaguna, media, gudang. Sebagai supervisor, kepala sekolah bertugas melakukan supervisi mengenai proses belajar mengajar, kegiatan bimbingan dan konseling, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan ketatausahaan, kegiatan kerjasama dengan masyarakat