6
dapat digantikan oleh siapapun juga misalnya nilai-nilai cinta kasih, perhatian, tolong menolong yang diteladankan oleh orang tua dialami dan juga yang
dirasakan oleh anak akan mempengaruhinya dalam pergaulan dengan orang lain baik di sekolah maupun di masyarakat. Nilai-nilai ini juga akan mempengaruhi
kedewasaan iman anak. Dalam kenyataannya, karena kesibukannya maka orang tua mempercayakan
anak pada pihak sekolah. Walaupun demikian, pendidikan anak tidak dibiarkan begitu saja tetapi perlu adanya kerjasama antara orang tua dan sekolah sehingga
iman anak semakin tumbuh dan berkembang. SMP Santo Paulus Jakarta mengusahakan pendidikan yang bersifat utuh, dan
berkesinambungan demi memperkembangkan seluruh aspek hidup manusia terutama yang berhubungan dengan nilai-nilai kemanusiaan serta mewujudkan
prinsip dasar pendidikan bukan hanya mempersiapkan peserta didik untuk mendapatkan pekerjaan melainkan untuk memperkembangkan kehidupan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mendalami
judul skripsi yakni “PERAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PAK DALAMMENINGKATKAN PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS
VIII SMP KATOLIK SANTO PAULUS JAKARTA” B.
Rumusan Masalah
1. Apa peran PAK di sekolah bagi perkembangan iman siswa SMP pada
umumnya? 2.
Sejauh mana PAK di sekolah telah berhasil meningkatkan iman siswa kelas VIII SMP Katolik Santo Paulus?
7
3. Usaha apa yang dilakukan oleh guru PAK dalam meningkatkan iman siswa?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sumbangan PAK dalam meningkatkan iman siswa SMP
pada umumnya. 2.
Mengetahui sejauh mana PAK diSMP Katolik Santo Paulus Jakartamampu meningkatkan iman siswa dalam hidup sehari-hari.
3. Membantu guru PAK agar semakin kreatif dan terampil dalam membina
siswa sehingga meningkatkan imannya menuju kedewasaan dalam Kristus.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi sekolah: memberi sumbangan pemikiran tentang pentingnya Pendidikan
Agama Katolik demi meningkatkan perkembangan iman siswa kelas VIII dan memberikan kesempatan kepada guru PAK dalam mengembangkan potensi
sesuai dengan profesinya. 2.
Bagi siswa agar mereka dapat memahami betapa pentingnya PAK dalamperkembangan iman mereka.
3. Bagi penulis: menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pentingnya
Pendidikan Agama Katolik dalam meningkatkan perkembangan iman siswa sehingga dapat menemukan cara maupun metode yang tepat sehubungan
dengan Pendidikan Agama Katolik.
E. Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode deskriptif analisis dalam penulisan skripsi ini. Metode deskriptif analisis yaitu menggambarkan apa yang penulis dapatkan
berdasarkan studi pustaka dan penelitian di lapangan dan penyebaran kuesioner.
8
Untuk mengetahui permasalahan yang ada sehingga ditemukan pemecahan yang tepat sehubungan dengan peran Pendidikan Agama Katolik dalam meningkatkan
perkembangan iman siswa kelas VII SMP Santo Paulus Jakarta.
F. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika ini penulis menyampaikan pokok-pokok gagasan skripsi: Bab I merupakan pendahuluan. Pada bagian ini penulis menguraikan
mengenai latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama membahas tentang PAK di sekolah yang meliputi: pengertian, tujuan, ruang lingkup, pelaku
pendidikan, dan kurikulum PAK. Bagian kedua membahas tentang perkembangan iman yang meliputi: pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi, tahap-tahap,
dan ruang lingkup perkembangan iman. Bagian ketiga membahas tentang sumbangan PAK dalam meningkatkan perkembangan iman siswa kelas VIII SMP
Katolik Santo Paulus Jakarta. Bab III menguraikan gambaran umum tentang SMP Katolik Santo Paulus
Jakarta. Pada bab ini penulis akan membahas tentang sejarah singkat SMP Katolik Santo Paulus Jakarta, visi-misi, situasi siswa-siswi. Pokok yang kedua penulis
akan membahas mengenai: gambaran pelaksanaan PAK di sekolah serta kegiatan- kegiatan yang mendukung perkembangan iman siswa. Sedangkan pada bagian
akhir, penulis menguraikan tentang penelitian mengenai pelaksanaan PAK bagi siswa-siswi kelas VIII di SMP Santo Paulus Jakarta dan hasil penelitian serta
pembahasannya.
9
Dalam Bab IV, penulis akan memaparkan kegiatan going and seeing
sebagai bentuk pembinaan iman siswa kelas VIII SMP Santo Paulus Jakarta. Dan pada Bab V yang adalah penutup dari penulisan skripsi ini, penulis
akan membuat kesimpulan dan memberikan saran terkait dengan pelaksanaan PAK dan pendampingan yang berkelanjutan bagi siswa-siswi SMP Santo Paulus
Jakarta tentang pentingnya PAK dalam meningkatkan perkembangan iman mereka.
BAB II PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PAK DALAM MENINGKATKAN
PERKEMBANGAN IMAN SISWA
Berdasarkan latar belakang penulisan, rumusan penulisan dan tujuan penulisan yang telah diuraikan pada bab pertama, maka pada bab kedua penulis
akan menguraikan teori tentang Pendidikan Agama Katolik dalam meningkatkan perkembangan iman siswa, agar siswa semakin tumbuh dan berkembang dalam
iman. Pada bab IIini penulis akan membagipembahasan menjadi tiga bagian:
bagian pertama membahas tentang PAK di sekolah yang meliputi: pengertian, tujuan, ruang lingkup,kurikulum dan pelaku pendidikan. Bagian kedua membahas
tentang perkembangan iman yang meliputi: pengertian perkembangan iman,faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan iman, tahap-tahap
perkembangan imandan ruang lingkup perkembangan iman. Bagian ketiga membahas tentang sumbangan PAK dalam meningkatkan perkembangan iman
siswa SMP pada umumnya. Secara keseluruhan bab ini akan menguraikan tentang Pendidikan Agama
Katolik dalam meningkatkan perkembangan iman siswa SMP pada umunnya. Dengan perkembangan zaman yang begitu pesat maka Pendidikan Agama Katolik
sangat penting bagi para siswa. PAK sangat penting bagi peserta didik karena dapat membantu peserta didik untuk mencapai kedewasaan iman dalam segala
aspeknya. Oleh karena itu, PAK sangat penting bagi peserta didik bukan semata- mata memenuhi tuntutan formal kurikuler yang melulu mengutamakan segi
11
kognitif melainkan demi mencapai kepenuhan dalam Kristus lewat pengalaman hidup sehari-hari.
A.Pendidikan Agama Katolik PAK 1.
Pengertian Pendidikan Agama Katolik Secara Umum
Heryatno 2008: 23 berpendapat bahwa Pendidikan Agama Katolik merupakan proses pendidikan dalam iman yang diselenggarakan oleh Gereja,
sekolah, keluarga, dan kelompok jemaat lainnya untuk membantu naradidik agar semakin beriman kepada Tuhan Yesus Kristus sehingga nilai-nilai Kerajaan Allah
sungguh terwujud di tengah-tengah hidup mereka. Pendidikan Agama Katolik juga dipahami sebagai komunikasi penghayatan atau pengalaman iman.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa Pendidikan Agama Katolik adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam mengembangkan peserta didik untuk memperteguh imannya kepada Tuhan Yesus Kristus sesuai dengan ajaran Gereja Katolik dengan
tetap memperhatikan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam kehidupan di tengah keluarga, sekolah, masyarakat, dan di manapun saja mereka berada. Oleh karena
itu, antara Gereja, sekolah, keluarga dan kelompok jemaat lainnya perlu bekerjasama demi terwujudnya pendidikan yang baik bagi peserta didik.
PAK di sekolah merupakan salah satu bentuk pendidikan iman dan suatu usaha untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional. Heryatno 2008:
16 menegaskan kembali pandangan Mangunwijaya tentang hakikat dasar PAK sebagai komunikasi iman, bukan pengajaran agama. Ia membedakan antara
beragama atau punya agama having religion dengan beriman being religius.
12
Agama berkaitan dengan hukum, peraturan, ritus, kebiasaan, lambang-lambang luar, dan segi-segi sosiologis. Agama merupakan jalan dan sarana menuju
kepenuhan dan kesejahteraan hidup, jalan manusia menuju kesatuan dengan Tuhan.
Pendidikan Agama Katolik di sekolah adalah salah satu bidang studi yang mempunyai kedudukan yang sama dengan bidang studi lainnya seperti Pendidikan
Pancasila, Pendidikan Sejarah, Matematika, IPS dan lain-lain. Berhubung memiliki kedudukan yang sama dengan bidang studi yang lain, maka PAK di
sekolah terikat pada kurikulum dan waktu yang tersedia serta patuh pada aturan main sekolah. Dengan demikian Pendidikan Agama Katolik tidak hanya berhenti
pada agama yakni hal-hal lahiriah melainkan PAK dapat menghantar peserta didik sampai pada iman dan taqwa terhadap Tuhan serta penuh persaudaraan dengan
semua orang. Dapiyanta 2008: 1 menyatakan bahwa PAK secara operasional ialah
komunikasi iman antara guru-murid dan antar murid melalui proses berdasar pendekatan tertentu dengan bantuan materi, metode, dan media, yang bertitik
tolak dari keadaan awal tertentu menuju tujuan tertentu. Artinya komunikasi iman yang terjadi bukan hanya satu arah melainkan dua arah yang saling berhubungan
erat dan terlaksana lewat media, metode serta materi yang disampaikan. Heryatno 2008: 14 menyatakan bahwa PAK berusaha membantu peserta
didik memperkembangkan jiwa dan interioritas hidup mereka. Artinya bahwa pendidikan tidak hanya menyebar informasi saja melainkan memberi ilham dan
inspirasi hidup kepada para peserta didik. Inspirasi yang dapat diberikan kepada